159 - Obstacles (Part 6)

184 28 74
                                    

"Wah, kayaknya udah pada akur lagi nih" ujar Age tiba-tiba.


Sontak mereka semua menoleh ke arah Age, yang tengah menatap ke arah lapangan ganda campuran. Di mana terlihat Liliyana yang sedang memberikan instruksi panjang lebar kepada Tontowi, saat keduanya tengah istirahat sebentar di tepi lapangan.


Selama sesaat baik Ahsan maupun Hendra sama-sama saling menoleh ke arah satu sama lain dan bertukar pandang.

Syukur deh kalau akhirnya akur lagi.


"Tapi hebat juga ya si Owi, bisa jinakin si Butet dalam hitungan hari. Padahal kemaren itu keliatannya si Butet murka banget" sambung Age, sambil menoleh kembali ke arah teman-teman ganda putranya.

Mereka semua hanya merespon dengan cengiran, terutama Ahsan dan Hendra yang saling tersenyum penuh arti pada satu sama lain, karena sama-sama teringat lagi pada kejadian yang tak sengaja mereka lihat di sore itu. Kejadian yang hanya diketahui oleh mereka berempat dan tak ada seorang pun selain mereka yang akan mengetahui rahasia itu, sampai kapan pun juga. Terkecuali jika mereka berdua ada yang bocor, memilih menceritakan kejadian itu pada orang lain. Untungnya, baik Ahsan maupun Hendra sama sekali tak berminat untuk menceritakan kejadian itu pada orang lain. Bagi mereka cukuplah mereka saja yang tahu. Karena mereka berdua sama-sama merasa bahwa kejadian itu termasuk ke dalam hal yang bersifat pribadi. Sehingga mereka merasa harus menjaga rahasia itu dengan baik.


Bahkan hingga hari ini tak ada satu pun gosipan yang terdengar soal Tontowi dan Liliyana di lingkungan pelatnas, membuat mereka yakin bahwa memang tak ada orang lain selain mereka berdua yang memergoki keduanya saat kejadian itu berlangsung.


"Ya baguslah kalo emang mereka udah akur. Nggak enak juga kalo mereka berantem lama-lama, lagian udah tinggal seminggu lagi kan mereka mau berangkat ke All England" timpal Alvent.

"Ya semoga aja mereka nggak berantem lagi deh. Serem juga gw kalo ngeliat ci Butet murka kayak kemaren itu" ujar Bona pelan, membuat Ahsan tersenyum geli saat mendengarnya.

Ketika mereka hendak memulai latihan kembali, Ahsan curi-curi pandang ke arah lapangan ganda campuran. Ia bisa melihat Tontowi dan Liliyana yang tengah melakukan tos sebelum memulai latihan mereka, membuat Ahsan tersenyum sekilas.


Bener kan Wi apa yang gw bilang? Semoga setelah ini kalian tetep akur terus ya.

@@@


(German Open Grand Prix Gold, akhir Februari 2012)


Ahsan merapatkan winter jacket nya, udara Jerman di bulan Februari masih terasa sangat dingin. Ia melangkah perlahan mengikuti rombongan kecil itu, karena dirinya dan Bona baru saja selesai makan siang bersama keempat senior mereka: Hendra, Kido, Alvent dan Age. Hanya mereka berenam ganda putra Indonesia yang berangkat ke turnamen German Open Grand Prix Gold minggu ini. Sementara pasangan ganda putra Indonesia yang lain akan bergabung dengan mereka di turnamen All England yang berlangsung minggu depan serta turnamen Swiss Open yang berlangsung seminggu setelah turnamen All England. Ketika angin berhembus kembali, Ahsan tak bisa menyembunyikan gemeletuk giginya karena menahan dingin, membuat Hendra langsung menoleh ke arahnya.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang