Setelah hari itu, selama masa latihan untuk persiapan Thomas & Uber Cup Finals, Ahsan masih agak mendiamkan Hendra. Hanya ketika jam latihan saja Ahsan tak menunjukkan bahwa dirinya terang-terangan sedang menghindari Hendra, sehingga teman-temannya tak ada yang curiga bahwa mereka sedang ada masalah. Untuk situasi latihan itu sendiri, seluruh anggota tim terlihat mengikuti latihan dengan baik. Selama masa persiapan itu pula semua pelatih berusaha memberikan program latihan terbaik yang mereka miliki untuk mendukung performa anggota tim Thomas & tim Uber. Perihal kapten tim, Taufik kembali didaulat menjadi kapten mereka seperti 2 tahun sebelumnya. Sementara pengumuman finalisasi anggota tim Thomas dan tim Uber diumumkan tepat pada tanggal 5 Mei, bersamaan dengan diadakannya acara peringatan hari ulang tahun PBSI.
Terjadi sedikit perubahan dalam susunan tim yang akan dikirim. Untuk tim Thomas, Age digantikan oleh Rian Agung. Untuk perubahan ini, baik pelatih dan pengurus merasa perlu mengikutsertakan pemain muda dalam tim. Selain itu menurut koh Herry penampilan Rian Agung selama jangka latihan setelah India Open pun terlihat menjanjikan. Sementara di tim Uber, Liliyana dan Shendy tak diikutkan ke Wuhan. Mereka digantikan oleh Della dan Suci yang akan menjadi pasangan ganda putri ke 3 di tim Uber. Alasan kenapa Liliyana tak diikutkan ke Uber Cup Finals adalah karena kak Richard menginginkan Liliyana dan Tontowi langsung memfokuskan diri untuk persiapan menghadapi Olimpiade di akhir Juli nanti. Karena hingga saat ini performa Tontowi dan Liliyana terlihat sangat menjanjikan untuk diharapkan membawa pulang medali Olimpiade. Itulah sebabnya baik kak Richard maupun pihak pengurus tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu.
Setelah pengumuman final anggota tim Thomas dan tim Uber dilakukan, mereka semua kembali melanjutkan program latihan sambil menunggu hari keberangkatan menuju Wuhan yang hanya tinggal seminggu lebih. Para pemain ganda kembali menjalani latihan rotasi pasangan untuk semakin mematangkan strategi pasangan rombakan jika dibutuhkan secara mendadak saat pertandingan nanti. Selain itu mereka juga kembali menambah jam latihan teknik serta fisik untuk semakin meningkatkan performa individu agar kesempatan mereka untuk melaju ke babak Final semakin besar. Karena tim Indonesia sudah 10 tahun lamanya gagal membawa pulang piala Thomas dan sudah 16 tahun lamanya gagal membawa pulang piala Uber. Membuat pengurus PBSI, pelatih dan juga para atlet semakin ingin membawa pulang kembali piala itu secepatnya.
Semua orang ingin mengembalikan kejayaan itu ke tangan Indonesia lagi secepatnya.
Sementara semua teman-temannya nampak selalu bersemangat membahas kemungkinan yang akan mereka hadapi di ajang Thomas & Uber Cup tahun ini, Ahsan memilih lebih banyak mendengarkan semua celotehan teman-temannya tiap kali mereka semua tengah makan siang dan makan malam bersama di kantin. Entah kenapa dirinya tak merasakan excitement yang sama untuk membahas semua hal yang terkait dengan ajang Thomas & Uber Cup kali ini. Rasanya pikirannya sedang tak berada di ranah yang sama seperti teman-temannya yang lain. Ia seperti berada di dunianya sendiri selama masa latihan menjelang keberangkatan ke Wuhan. Bahkan ketika dirinya sedang tak memiliki minat sama sekali untuk mendengarkan semua celotehan itu, biasanya ia akan memilih memulai waktu makan malamnya lebih dulu dari teman-temannya sehingga ketika mereka semua masih menyantap makan malam, dirinya akan memilih pamit ke kamar duluan dengan alasan agak kecapekan dan ingin tidur cepat. Untungnya sebagian besar teman-temannya menerima saja alasannya itu tanpa kecurigaan sama sekali.
Terkecuali, Hendra dan juga Tontowi.
Namun Hendra yang merasa Ahsan akan kembali kabur dari dirinya jika ia masih berusaha mengajak Ahsan berbicara seperti usaha terakhirnya di menara air waktu itu, membuatnya memilih hanya memperhatikan anak itu tiap kali Ahsan pamit kembali ke kamar lebih dulu di tengah-tengah jam makan malam mereka. Awalnya Tontowi juga hanya melakukan hal yang sama, diam-diam mengamati kebiasaan Ahsan selama masa latihan ini. Selama beberapa hari pertama ia masih membiarkan anak itu, karena ia pikir Ahsan akan kembali normal lagi dalam jangka waktu beberapa hari. Namun ternyata dugaannya salah, hingga akhirnya ia merasa tak bisa membiarkan sahabatnya itu terus seperti ini. Ia memilih untuk ikut menyusulnya beberapa menit kemudian setelah Ahsan kembali pamit lebih dulu pada mereka semua, setelah menyelesaikan makan malam itu lebih cepat dari yang seharusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...