156 - Obstacles (Part 3)

349 29 56
                                    

Setelah obrolan yang terputus begitu saja saat mereka hendak pulang kembali menuju Indonesia, Ahsan sempat mengira bahwa lanjutan dari percakapan yang seharusnya terjadi waktu itu adalah Hendra hendak mengatakan bahwa dirinya dan Kido tidak akan ikut latihan untuk persiapan Thomas Cup Finals nanti. Nyatanya, beberapa hari setelah mereka kembali dari Macau, keempat seniornya itu malah sudah muncul kembali di pelatnas Cipayung. Mereka semua malah ikut latihan bersama atlet pelatnas Cipayung sejak hari ini juga karena di minggu terakhir bulan depan akan dilaksanakan turnamen Axiata Cup. Axiata Cup merupakan turnamen badminton yang baru mulai dilaksanakan tahun ini dan akan diikuti oleh beberapa negara di ASEAN. Sistem pertandingan yang akan dilakukan menerapkan sistem home dan away serta menggunakan sistem round robin seperti yang diterapkan pada ajang Thomas & Uber Cup preliminary. Namun pertandingan ini hanya akan diikuti oleh tim putra saja.


Ketua Umum PBSI sendiri mengatakan pertandingan Axiata Cup yang nantinya akan dilakoni oleh tim Indonesia merupakan sebuah try out sebelum pelaksanaan Thomas Cup Finals nanti. Ahsan sendiri tidak terlalu mempermasalahkan jika ajang itu akan dianggap sebagai sebuah try out atau tidak. Selama ia diikut sertakan ke turnamen mana pun, baginya semua pertandingan itu seperti sebuah try out untuk dirinya sendiri. Apa lagi jika mengingat bahwa tahun ini ia memiliki 2 target besar: membawa pulang piala Thomas dan mendapatkan medali Olimpiade. Belum lagi ditambah dengan gelar juara All England yang juga ingin ia raih. Membuatnya benar-benar terfokus hanya pada urusan di lapangan. Bahkan meskipun di hari pertama ia merasa berbunga-bunga ketika menyadari jika Hendra ikut berlatih di Cipayung untuk masa persiapan beberapa turnamen individual di bulan Maret beserta persiapan untuk Axiata Cup, hari berikutnya ia sudah benar-benar tak kepikiran sama sekali perihal urusan hatinya. Bahkan hingga ia pun lupa sempat merasa penasaran tentang kabar kedekatan Tontowi dan Feinya, atlet ganda putri pelatnas.


Hingga kejadian tak terduga di suatu siang membuatnya teringat kembali pada rasa penasarannya terhadap Tontowi.


Taaaak!


Kepalanya menoleh dengan cepat ke arah sumber suara. Matanya masih sempat menangkap sebuah raket yang baru saja berhenti dan mendarat di salah satu kaki bangku yang bersandar pada sisi dinding hall latihan itu. Tampaknya baru saja dilempar dengan kencang oleh pemiliknya.


Sontak saja matanya langsung melebar seketika, saat ia bisa mendengar dengan jelas suara yang menggelegar itu.


"WI!!! LO TUH KALO EMANG NGGAK ADA NIATAN SAMA SEKALI BUAT NGEJAR GELAR ALL ENGLAND, BILANG DARI AWAL! GW MALES BUANG-BUANG WAKTU SAMA ORANG YANG NGGAK JELAS KAYAK LO! MALES GW LATIHAN SAMA ORANG YANG NGGAK FOKUS DAN NGGAK NIAT KAYAK LO! MENDING LO PULANG AJA SANA!!! MALES BANGET GW PARTNERAN SAMA ORANG YANG NGGAK NIAT KAYAK LO! MENDING GW GANTI PARTNER AJA SEKALIAN!!" teriak Liliyana.

Mata Ahsan masih terbelalak ke arah Liliyana yang tengah berteriak sambil menunjuk-nunjuk Tontowi, yang terlihat pasrah saja dimarahi seperti itu. Hingga akhirnya gadis itu langsung merapikan tas raketnya dan meninggalkan Tontowi sendirian. Ketika gadis itu telah melangkah keluar dari hall latihan, segera saja beberapa orang mulai berbicara satu sama lain sambil berbisik. Membicarakan keributan itu.

"Anjir, galak amat" celetuk Bona dari samping. Membuat Ahsan segera tersadar dan kembali menoleh ke arah teman-teman ganda putranya lagi, yang ternyata tengah serius melihat juga ke arah lapangan ganda campuran.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang