7

2K 194 7
                                    

Bright mengamati Win yang masih berada di ranjang, mengamati apakah wajah terkejut Win asli atau palsu. Dan mempercayai instingnya bahwa Win tidak tahu tentang identitas Xaverio. Kemudian berkata dengan tenang, “State your request.”

“Ah, what request?” Win bertanya bingung, tidak mengerti maksud perkataan Bright. 

“What my brother’s saying is that he’s extremely grateful to you for saving Little Sun, so he’s asking if you have any request!” Ren berkata sambil menatap Win, seolah berkata you’ve hit the jackpot man!

Win memutar otaknya, kemudian dengan serius berkata, “Actually, you don’t have to thank me. I saved Little Bun…I mean Little Sun, dan sebaliknya dia juga menyelamatkanku. Jika bukan karena Little Sun, aku mungkin masih terjebak dalam gudang bar itu. This is enough payment.”

Walaupun dia memang menyelamatkan the young master, bagaimana mungkin dia berani meminta imbalan? The more money one had, the more likely they would become deluded into thinking others were out to get them, apalagi ini berhubungan dengan keluarga Walton. Salah satu keluarga terkaya dan berpengaruh di negara ini. Sudah cukup baik mereka tidak berpikir bahwa dia yang merencanakan kejadian ini. Lihat saja bagaimana waspadanya Bright saat mengawasinya. 

Untuk menghindari masalah, langkah terbaik adalah memutuskan hubungan saat ini juga.

Win pikir tidak ada yang salah dengan jawabannya, tapi Bright kelihatan tidak puas. Melihat itu Win merasa takut. Did he say something wrong? Kenapa muka si patung es begitu menyeramkan?

“Kak, your expression is so scary, if I didn’t know you were trying to repay his kindness, aku malah berpikir kamu disini untuk balas dendam!” 

Ren tidak tega melihat wajah Win yang ketakutan, dia menoleh dan berkata, “My brother doesn’t like to owe favors, so please just ask for something! Don’t be so courteous!”

Apakah ada orang yang benar-benar memaksa orang lain untuk meminta hadiah? Win menjadi bingung sendiri. 

Dia tersenyum dan berkata, “I’m not being courteous, tapi sungguh, itu tidak perlu. I’ve only said the truth, jika kalian tidak percaya, kalian bisa mengecek…..”

“No need,” Bright memotong perkataan Win dengan tidak sabar. 

“We’ve checked the security camera in the bar storeroom.” Ren menyambung perkataan Bright.

“Xaverio masuk sendiri ke dalam sana, dan untukmu, manager bar telah mengaku bahwa dia yang menguncimu disana, so don’t worry. Kami tidak mencurigaimu, kamu yang telah menyelamatkannya, so just request something!”

Amazing, now we’re back to where we started! Win berkata dalam hatinya. 

Dibawah tatapan intimidasi Bright, Win akhirnya menyerah, dia berkata, “How about…you give me money?”

Win pikir itu ide yang brilian, bukankah orang kaya suka menyelesaikan masalah dengan uang? Bright pasti salah satu diantara mereka yang berpikiran yang sama! 

Jika ia tidak ingin uang, Bright mungkin berpikir bahwa Win memiliki motif lain. If he didn’t want money, does he want him?

Saat Win berpikir permintaannya sudah tepat, ekspresi wajah Bright semakin buruk. 

Win ingin menangis rasanya. Kenapa Bright diam saja? Kenapa tidak utarakan saja apa yang ingin disampaikan? Apakah beberapa kata akan membunuhmu?

Ren menggosok hidungnya dan berkata, “Kak Bright pikir memberikanmu uang adalah sedikit penghinaan.”

Win berteriak dalam hati. It’s fine, just use the money to insult me!! 

Walton family sungguh unik, dia tidak bisa lagi memikirkan permintaan yang masuk akal saat ini. Pada suasana yang sedikit tegang, tiba-tiba Bright bersuara—

“Marry me.”

Win seketika membeku, kemudian mulai terbatuk keras, tersedak ludahnya sendiri. “Cough cough cough….wha—what did you say?”

Setelah sukses berhenti terbatuk-batuk, dia menoleh ke arah Ren. 

Second master, please translate!!!! 

Tapi kali ini, bukan hanya Win yang bingung; bahkan Ren juga. “Brother, what did you mean?”

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang