Seperti yang diprediksi Jimmy, Bright jatuh dalam tidur yang panjang, tertidur lelap dari siang hingga malam...
Di sela-sela waktu itu, Ren diam-diam datang untuk mengintip beberapa kali. Setidaknya dia masih memiliki hati nurani dan mengantarkan makanan untuk Win beberapa kali untuk menghindari dia mati kelaparan selagi menemani si sleeping beauty.
Pagi berikutnya, Bright akhirnya bangun.
Win yang tenggelam dalam pikirannya, kembali sadar ketika dia merasakan beberapa gerakan di belakangnya, "Kau sudah bangun..."
Dalam keadaan mengantuk, Bright masih agak kabur. Ketika dia melihat Win, dia dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu tidak pergi?"
Jika Win benar-benar ingin pergi, borgol di tangannya tidak akan bisa menghentikannya.
Win menatap lurus ke matanya, dan mengambil jarum yang entah darimana dia dapatkan, lalu membuka borgolnya.
Mata Bright langsung menggelap.
Namun, sesaat setelah itu, matanya dipenuhi dengan keterkejutan...
Win mulai melepaskan kemejanya, membuka kancingnya satu persatu...
Pada kancing ketiga, Bright mencengkeram tangan Win untuk menghentikannya.Win menatap Bright dan berkata, "Bright, aku tidak ingat apakah aku pernah mengatakan ini padamu, tapi yang paling membuatku tidak tahan adalah orang lain terlalu baik padaku. Aku paling takut berutang budi pada seseorang, jadi ini satu-satunya cara aku bisa membayarmu."
Wajah Bright langsung berubah masam, "Apa menurutmu aku hanya ingin masuk ke dalam celanamu?"
Win tergagap, "Aku..." Yeahh, Bright bisa mendapatkan siapa pun yang dia inginkan, dan pasti semuanya "bersih", tidak seperti dirinya. Memangnya kau pikir siapa dirimu, Metawin??
Bright melanjutkan, "Yaa, meskipun, sebenarnya, karena itu juga..."
Win tiba-tiba tersentak, "What?"
"Tapi apakah menurutmu sekali saja sudah cukup? Aku ingin memiliki itu selamanya!" Bright terus berkata.
Dod damn it! Demon ini flirting lagi!!!
Saat mendengar itu, Win langsung merona karena malu.
Bright memamerkan kelembutannya saat dia membantu Win mengancingkan kemejanya lagi, "Metawin, jawab satu pertanyaanku saja, lalu kau boleh pergi."
"Pertanyaan apa?"
"Orang yang kamu sukai... siapa dia?" tanya Bright.
Saat mendengar pertanyaan itu, Win langsung tutup mulut.
Berdasarkan situasi saat ini, orang yang paling masuk akal dia akui adalah Jeff. Tapi sebelumnya, dia khawatir Bright akan melakukan sesuatu pada Jeff. Untung dia tidak melakukannya.
Otak Win berputar. Jika dia langsung memberitahunya sekarang bahwa orang yang disukainya adalah Jeff, dia khawatir Bright tidak akan bisa menahan diri... maka Jeff mungkin dalam masalah. Bahkan meskipun Jeff adalah keponakannya, Win takut Jeff tidak akan bisa menangani serangan demon king.
Jadi, siapa yang harus dia akui...
Tiba-tiba dia terpikirkan seseorang, jadi Win hanya tergagap, "Aku... aku sebenarnya sudah mengatakan ini padamu sebelumnya. Dia adalah pacarku sebelumnya, yang hanya aku kencani selama sehari. Aku sebelumnya mengatakan bahwa meskipun aku menyukainya, aku tidak bisa bersamanya karena identitasnya terlalu berbahaya. Aku hanya akan menjadi beban jika tetap bersamanya..."
Bright menyipitkan matanya dengan sadar.
"Kau tahu dia sangat tertutup, jadi aku minta maaf tapi aku tidak bisa memberitahumu banyak tentang dia." Win menjelaskan dengan gugup, menunggu reaksi Bright.
Setelah apa yang terasa seperti selamanya, Bright tiba-tiba berkata, "Metawin, selera seseorang akan berubah."
Win bingung, "Apa? Apa maksudmu? Apa hubungannya dengan selera seseorang?"
Bright menjawab, "Suatu hari, kau akan menyadari bahwa kol lebih enak dari wortel."
Win terdiam. Tidak bisakah orang ini tidak selugas ini?
Bright menyentuh kepala Win dan berkata, "Ayo pergi, nafsu makan orang yang baru bangun sangat besar."
Ditambah, Win baru saja menjatuhkan bom padanya. Fakta bahwa dia bisa mengendalikan amarahnya sampai sekarang adalah benar-benar mujizat...
Begitu Win mendengar tentang nafsu makan yang meningkat, dia langsung terbang dari tempat tidur.
Bright memanggilnya dari belakang, "Tunggu.""Uhhh...apa lagi?" Win dengan kaku berputar.
"Ambil semua barangmu," kata Bright.
"I did!" Win bingung.
Bright melihat deretan lemari pakaian di depannya dan mengingatkan, "Pakaian."
Win merasa canggung, "Aku tidak membutuhkan semua ini, harganya terlalu mahal."
Masalahnya bukan hanya karena pakaian itu mahal dan bermerek mewah, tapi dia bahkan belum pernah mendengar tentang beberapa di antaranya.
"Itu merek temanku, dia hanya menghadiahkannya padaku karena dia tidak bisa menjualnya, jadi itu tidak terlalu berharga. Jika kau tidak mau, aku akan menyuruh Uncle Juan untuk membuangnya," kata Bright.
Win tampak terluka, "Sayang sekali membuangnya! Lagian, itu adalah hasil kerja keras temanmu! Sebenarnya, pakaian ini terlihat cukup bagus, temanmu berbakat, dia pasti akan terkenal di masa depan. Harga pakaian itu mungkin akan meningkat... meskipun kau tidak akan memakainya, kau bisa menyimpannya untuk calon pacarmu atau semacamnya..."
Bright menatapnya, "Kau pikir aku akan memberikan pacarku nanti pakaian yang pernah kuberikan pada orang lain dan ditolak?"
"Uhhh...itu terlalu banyak, aku tidak bisa menerima semuanya. Tidak ada cukup tempat di apartemen!"
"Kau tidak usah mengkhawatirkan itu, aku akan menyuruh seseorang untuk mengirim dan mengaturnya."
Win hanya ingin pergi secepat yang dia bisa, jadi dia buru-buru menyetujuinya, "Fine, then! Thank you, CEO Walton! Bye, CEO Walton!"
.......
Dia akhirnya meninggalkan rumah itu.
Win merentangkan tangannya ke langit dan menghela nafas lega ketika ponselnya tiba-tiba berdering.
Dia pikir itu dari drama tim yang meneleponnya, tapi dia hampir menjatuhkan ponselnya saat melihat ID caller.
Itu hanya menunjukkan dua huruf: DK.
Itu pasti karena aku menyebut orang ini tadi pada Bright, jadi kebetulan dia menghubungiku, gumamnya. Win merasa buruk, tapi setelah menenangkan dirinya dan bersikap normal, dia menjawab teleponnya, "Hello..."
"Baru melakukan sesuatu yang buruk, benar?' suara serak dari ujung telepon berkata.
Win terkejut.
"Pfft, kau benar-benar mealkukannya." Kali ini dengan nada percaya diri.
Win ingin menembak dirinya sendiri. Bagaimana mungkin dia bisa menebaknya? Padahal yang dikatakannya hanya sebuah kata sederhana "hello".
"Sayangku, aku benar-benar meremehkan keberanianmu," katanya dengan nada yang terdengar berbahaya.
Win terkejut lagi, ada orang lain yang mengatakan bahwa dia punya nyali.
"Sepertinya jika aku tidak segera kembali, kau benar-benar akan selingkuh dariku."
Win tidak tahan lagi, "Sejak kapan aku selingkuh darimu? Pfftt, no way, aku tidak ada hubungan apapun denganmu sama sekali. Bagaimana bisa aku selingkuh darimu?"
"Hah, dia Bright Walton, bukan?"
Win menegang ketika dia mendengar nama Bright disebut, "Jika kau berani melakukan sesuatu padanya, aku tidak akan membiarkanmu lolos!"
************
*notes: Sorry up-nya sedikit ya, aku lagi ada sesuatu yg dikerjain. Thanks udah pada baca dan voted ya, yang udah pada comment juga thanks, maafin belum smpat dibales ya.
Semoga belum bosan ya baca cerita ini :)
#loveyouguys
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...