Kao masih tidak bisa menerima fakta bahwa Jeff adalah lawan main Win sampai sekarang. Dia berjalan mondar mandir dengan kesal. “Is this a mistake? Shouldn’t Jeff be filming overseas? Even if he’s come home, how could he act as a minor male lead?”
Luke berkata sambil berpikir, “Everyone says that Jeff doesn’t play any role apart from the male lead. Also, the main investor for this movie is GMM. Why would he, an Astro Ent’ artiste, act in it?”
Kao, who had just been thinking how lucky he was that he wouldn’t be taken advantage of, was about to go crazy. “Damn it! Kenapa seperti ini? Kenapa Metawin sialan itu sangat beruntung? Jeff should be mine, he’s mine! It’s because Win shamelessly stole my role!”
Semua orang yang mendengar perkataan Kao melihatnya dengan simpati, dan tidak terkejut dengan kegilaannya.
Karena semua orang di industri hiburan tahu bahwa Kao menyukai Jeff; dia pernah dengan terang-terangan expressed his affection for Jeff di akun media sosialnya. Bahkan, meski Jeff tidak memperdulikannya, dia sering mengupload berbagai informasi yang berhubungan dengan Jeff di akunnya, layaknya seorang fans.
……………
Membutuhkan waktu yang agak lama buat Champ untuk menenangkan para crazy girls. Champ lalu menggoda Jeff memakai kata-kata para fansnya. Jeff juga ikut menanggapi ocehan Champ dan balik menggodanya. “K’Champ mendengar sendiri tadi mereka bilang hanya ingin tidur denganku, jadi kau harus melindungiku, Khun!”
Champ tertawa dengan gurauan Jeff, dia lalu berkata Jeff tidak usah khawatir karena ada Jenderal Tine yang nanti akan melindunginya.
“Speak of the devil! Where is Win? He kept hounding me before, about who his co-star would be. Why hasn’t he appeared yet?” Champ memandang sekitar.
Jeff gave a strange half-laugh. “Don't tell me I scared him away?”
“That really is possible, almost all the people are your fans, and Win might be one of them. Mungkin dia sangat terkejut melihat idolanya!” Champ menyahut dengan tersenyum.
As they talked, Win came over. Dalam waktu singkat, Win sudah kembali normal, wajahnya tenang seperti biasanya, dan dengan tersenyum dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Jeff. “Senior Jones, I’m Metawin. I’m honored to be able to work with you.”
Walaupun umur mereka sepantaran, Jeff sudah memulai karirnya lebih dulu dan dia adalah seniornya Win, so he should be treated with more respect.
“Hello…” Jeff tersenyum dan dengan lembut menjabat tangan Win. Detik berikutnya, dia hampir melemparkan tangan Win. This damn guy, he almost crushed my bones! It was an effort for Jeff to maintain his cool expression, and he pretended to suddenly realize something. “Ah, Metawin, it’s you…”
“What? You know each other?” Champ terkejut, bukan hanya dia, tapi semua orang yang ada di situ, mereka menatap Jeff menunggu jawabannya.
Jeff tersenyum penuh arti. “Naturally.”
Mendengar nada bicara Jeff dan tatapan aneh semua orang mengarah padanya, Win was so angry that his hands started shaking. Dia hampir tak bisa menahan keinginannya untuk memukul Jeff. Menyadari bagaimana wajah Win memucat karena marah, Jeff berkata pelan, “We worked together before on ‘The Twitter’.”
“Hmmm? Why didn’t Win mention that?” Champ tampak terkejut mengetahui fakta bahwa Win dan Jeff sudah pernah bekerja bersama sebelumnya.
Win merasa seperti baru saja berlari jauh, punggungnya sudah basah oleh keringat. Dia dengan rendah hati berkata, “K’Champ, I was just the martial arts stand-in for the main lead. Aku tidak pernah menyangka jika Senior Jones akan mengingatku.”
Champ sangat senang mendengar penuturan Win, “Oh, who knew the two of you would share such a fate! That's good, karena kalian sudah pernah bekerja bersama dan sudah saling mengenal, you shouldn’t need too much time to get used to each other, right? Shall we directly try a more intense connection?” Tanya Champ pada Win sambil tersenyum.
Win: “Uh…” Connection? More intense? No, K’Champ! They’re not familiar with each other! Teriak Win dalam hati.
Jeff tersenyum senang, “Ok!” jawabnya antusias dan sambil menyeringai kecil.
Seeing his evil little canines, ingin rasanya Win mencabut gigi taringnya itu keluar dengan tangan kosongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...