"Kak! Sebaiknya Kakak jujur - apa kakak yang mengajari Little Rio trik itu? Apa Kakak merencanakan ini semua dari awal, dan menunggu saat yang tepat untuk eksekusinya? Jeez! Karena Kakak sudah merencanakan ini, Kak Bright kenapa tidak mengajakku juga? Aku hampir mati karena ketakutan tadi!" Ren berkata sambil menyeka keringat dingin dari keningnya.
Bright menatap adiknya yang ketakutan setengah mati, dan menjelaskan, "Wajahmu akan menggagalkan semuanya. Jika Daddy bisa melihat bahwa Little Rio sudah diperintahkan untuk melakukan itu, hal itu hanya akan meningkatkan ketidaksukaan mereka terhadap Win."
"Uhh...wajahku...apakah seekspresif itu?" Ren berkata terkejut.
Kakaknya masuk akal, dia tidak punya ruang untuk membela diri...
Namun, begitu krisis bisa dihindari, Ren kembali normal lagi. Dia tertawa penuh semangat, "Kak, apa kau melihat wajah Daddy dan Mommy tadi? Benar-benar lucu! Pria tua itu jelas sangat gembira, namun dia berpura-pura kalem. Mommy langsung menarik Winwin masuk ke dalam rumah. Nong sangat terkejut!"
Ren mencoba mengingat kembali raut wajah Win dan merasa terhibur bahwa setidaknya ada seseorang yang berada di perahu yang sama dengannya.
Di ruang makan bergaya retro China, meja makan yang panjang penuh dengan berbagai macam hidangan. Itu hanya sarapan, tapi sajiannya bahkan lebih megah daripada jamuan makan.
Tanpa ada tempat untuk melarikan diri, Win akhirnya hanya bisa mengikuti arus dan duduk di sana. Duduk berhadapan dengannya adalah Minnie, Little Rio, dan Sunny. Mengapit Win adalah Ren dan Bright.
Untuk menghilangkan suasana canggung, Win memulai percakapan, "Terima kasih banyak, Madam, untuk sambutang hangatnya, tapi saya sudah sarapan."
Dengan kata lain, dia mencoba menyampaikan, "Aku sudah makan! Tolong biarkan aku pergi!"
Dengan demon king sendiri begitu dekat di sebelah kirinya dan orang tua demon king di seberangnya, Win merasa sangat tertekan!
"Apa kamu benar-benar sudah makan? Bagaimana dengan Little Rio? Apakah dia sudah makan juga?" Minnie segera bertanya.
"Ya," jawab Win dengan hati-hati, tidak ingin berbicara terlalu banyak.
"Apa yang dimakan Little Rio pagi ini?"
"Dia makan semangkuk besar pangsit dan beberapa pao kecil kukus."
"Ohh, kalau begitu dia makan cukup banyak!" Minnie mengangguk, sebelum bertanya dengan nada prihatin, "Apa dia muntah atau merasa sakit?"
Sunny menatap Win dengan penuh rasa ingin tahu.
Win menggeleng, meyakinkan, "Itu tidak terjadi."
Kedua orang tua itu merasa lega.
"Kalau begitu, lihat apakah ada yang ingin kamu makan, makanlah!" Minnie berkata sambil menyajikan sepiring kecil irisan daging ikan lemon pada Win.
Tidak enak menolak keramahtamahannya, Win berterima kasih pada Minnie dengan sopan.
Sunny lalu berdeham dan menatap istrinya. Minnie langsung mengerti maksud suaminya, dan mulai bertanya, "Metawin, aku dengar kau membawa Little Rio kami untuk bermain keluar tadi malam?"
Akhirnya, pertanyaan yang sedari tadi ditunggunya....
Raut wajah Win langsung menegang, "Maaf, saya..."
Win hendak mengakui bahwa dia membawa Little Rio tanpa seijin mereka...
Tapi tiba-tiba, tangan kirinya yang ditaruhnya di lututnya ditutupi oleh tangan yang hangat, seolah ada pesan tersembunyi yang coba disampaikan padanya.
Kehangatan tak terduga mengejutkan Win seperti seekor kucing yang terinjak ekornya, dan dia hampir melompat dari kursinya. Dia bahkan tersedak makanannya dan mulai terbatuk-batuk.
Bright bertindak acuh tak acuh dan menuangkan segelas air untuk Win, bahkan mengangkatnya ke bibirnya seolah itu adalah hal yang paling wajar untuk dilakukan.
Win tidak berani menerima tawaran big demon yang memberinya minum dengan tangannya sendiri sementara semua orang melihat, jadi dia dengan cepat mengambil gelas itu dan menelan semuanya dalam satu tegukan.
Win memiliki kebiasaan buruk menjejali dirinya sendiri ketika dia gugup.
Saat menyaksikan putranya dan pemuda cantik itu berinteraksi, Minnie langsung tahu apa yang sedang terjadi.
Dia tidak percaya bahwa anak laki-lakinya yang bodoh akan tahu bagaimana cara menggoda orang.Babi yang sudah dipeliharanya dengan susah payah selama bertahun-tahun ini, akhirnya bisa memanen kubis dengan moncongnya sendiri...
Pada titik ini, Bright tidak melepaskan tangannya. Sebagai gantinya, dia membalikkan telapak tangan Win yang berkeringat ke atas dan menulis sebuah kata di tangannya - "aku".
Ketika dia mengenali kata itu, Win langsung mengerti apa yang dimaksud Bright. Demon king ini tidak ingin dia mengakui bahwa itu kesalahannya, tapi kesalahan demon king sendiri.
Tapi melakukan itu tidak akan terlalu baik, bukan?
Saat Win ragu-ragu, Bright mulai menggunakan jari-jarinya yang agak kasar untuk menelusuri bagian paling lembut dan paling sensitif dari telapak tangan Win yang kecil...
Rasanya seperti Bright menggunakan jari-jarinya untuk menyerempet jantungnya secara langsung. Membuat jantungnya berdebar tidak karuan....
Win tidak berani ragu lebih jauh, dan berkata dengan cepat dalam satu tarikan nafas, "tadi malam, CEO Bright tiba-tiba menghubungi saya untuk mengatakan bahwa Little Rio tidak enak badan beberapa hari terakhir dan beliau berharap saya bisa menemani Little Rio dan membawanya keluar untuk menghiburnya, jadi saya bergegas ke sini di tengah malam!!!"
Setelah mendengar ini, kedua orang tuanya menatap anaknya dengan pandangan tidak puas, dan kemudian kembali menatap Win, jelas dengan pandangan yang jauh lebih nyaman.
Sunny awalnya berpikir bahwa pemuda ini memanfaatkan rasa suka putra sulungnya untuk memberontak melawannya. Begitu dia tahu bahwa putranya sendiri yang menyuruhnya melakukannya, dan bahwa Win tidak menyadari bahwa mereka mengawasi Little Rio dengan ketat, perasaan marah dan otoritasnya yang terancam turun secara signifikan.
Minnie tersenyum menyemangati Win, sebelum dia mengajukan pertanyaan yang benar-benar ingin dia tahu jawabannya, "Aku ingin tahu ke mana Win membawa Little Rio untuk menghiburnya? Dan bagaimana caranya?"
Bagaimana dia bisa membuat Little Rio tersenyum bahagia ketika dia masih sangat depresi sehari sebelumnya, dan bagaimana pemuda ini bahkan bisa membuat cucunya mendekati mereka ketika hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya?
Jika dia tahu rahasianya, dia akan bisa mendapatkan ciuman dari cucunya lebih sering!Sunny segera meletakkan sumpitnya dan sepertinya dia sangat ingin mengeluarkan buku catatan untuk menuliskan tips dari Win.
Ren menyaksikan reaksi orang tuanya dan berusaha keras untuk tidak tertawa.
Karena dia sangat tahu bahwa itu semua sia-sia; kuncinya bukanlah ke mana Win membawa Little Rio dan bagaimana dia menghibur keponakannya. Penyebab kebahagiaan Little Rio adalah Metawin sendiri!
Menghadapi pandangan tulus suami-istri Walton, tidak mungkin Win mengakui bahwa dia membawa Little Rio untuk balapan. Dia pasti akan kembali ke catatan buku buruk mereka jika dia melakukan itu, jadi Win berdehem dan berkata, "Sebenarnya, kami benar-benar tidak pergi kemana-mana. Saya hanya membawa Little Rio berkendara di sekitar kota."
Secara teknis, yang dikatakan Win adalah kebenarannya...
Memang, mereka berkeliling kota, hanya saja dia tidak mengendarai sembarang kendaraan, tapi yang dijuluki "Midnight Rage" dan digunakan untuk balapan profesional.
Ketika mereka mendengar jawaban Win, mereka jelas sedikit kecewa.
Hanya berkendara bisa membuat cucu mereka yang temperamental dan moody sejak lahir, tiba-tiba berinisiatif untuk mencium kakek neneknya?
***********
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...