2.39

977 98 2
                                    

Win terus bernyanyi --

"How deep is you love? How deep is your love? How deep is your love? I really mean to learn / 'Cause we're living in a world of fools / breaking us down when they all should let us be / We belong to you and me..."

Kemudian, secara tiba-tiba Win mengganti lagunya lagi, dan kembali bernyanyi...

"Life slips away with years, grows old with white hair, leaves as you do, leaving happiness unheard of...."

Sambil mendengarkan, Jeff tahu ada sesuatu yang terjadi. Kenapa dia merasa lagu ini bukan pilihan biasa, tapi dinyanyikan untuk orang tertentu?

"I really miss you, I do, but I reveal no signs, I still think of you, I still let memories take over, I still pretend to be okay..."
.....

"I really miss you?" kesadaran muncul pada diri Jeff. Memang benar dia bernyanyi untuk seseorang!

Pada saat itu, tidak ada orang yang tahu tapi di luar pintu ruangan berdiri sesosok tubuh tinggi.

Dia awalnya hanya lewat, tetapi mendapati dirinya terpaku dan terpesona di depan pintu.

Rekannya yang menyadari dia berhenti, mau tidak mau berseru, "CEO Walton, apakah ada masalah? CEO Fred dan CEO Alex masih menunggu kita di lantai atas."

"Quiet."

Nada suaranya yang dingin membuat rekannya seketika terdiam.

Kemudian suara halus dan lembut seseorang terdengar dari dalam ~

"I really miss you, I do, yet I lie to myself, I really miss you, I do, but let's just keep it a secret, I really miss you, I do, I'll just keep it to myself..."

Bahkan ketika suara itu sudah berhenti menyanyi, Bright masih berdiri di tempat yang sama, tidak bergerak dalam waktu yang lama, sebelum akhirnya pergi dari situ.

Larut malam, Walton's Old Residence.

Di tangga taman berwarna hijau pupus, Bright berdiri memegang sebatang rokok yang terjepit di antara jarinya. Dia tidak menyelipkan rokok itu ke bibirnya sama sekali sampai terbakar habis, tenggelam dalam pikirannya sendiri yang dalam.

"Kak, ini sudah sangat larut, kenapa Kakak belum juga melakukan sesuatu?" Ren bergegas untuk bertanya.

Bright mematikan rokoknya dan berkata, "What?"

Ren menatapnya, "Stop berpura-pura! Kau telah merencanakan sedemikian rupa agar Daddy berada di luar. Bukankah Kakak bisa menghubungi Nong Winwin malam ini? Daddy baru akan bergegas kembali pulang besok pagi. If you don't call Nong Winwin now, we won't make it! Lihatlah Little Rio kita yang malang, tidakkah itu menghancurkan hatimu? Aku yang hanya pamannya saja sakit hati melihatnya! Jangan tunggu sampai dia benar-benar mengalami depresi!"

"Kau bisa mencobanya, tapi kemungkinan untuk dia setuju adalah nol," kata Bright sambil berjalan menuju rumah.

"No way! Aku pasti bisa membujuknya untuk datang ke sini!" Ren berkata, penuh percaya diri sambil mengeluarkan ponselnya.

Setelah gathering berakhir, semua anggota tim drama meninggalkan tempat itu satu persatu.

Saat Win tiba di hotelnya, ponselnya berdering. Ingin melihat siapa yang menghubunginya, Win melihat yang menghubunginya adalah Ren.

Dia tidak langsung menjawab teleponnya, sebaliknya membiarkannya berdering sampai ponselnya berhenti berbunyi.

Tidak lama kemudian, ponselnya mulai berdering lagi. Win ragu sebentar sebelum akhirnya menjawabnya.

"Hello..."

"Hello, Nong Winwin? Apakah kau tidur?"

"Nope, drama tim gatering baru saja berakhir. Second master, ini sudah sangat larut, is there anything?"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang