53

1.4K 125 2
                                    

Meskipun Win sudah membuktikan kemampuan aktingnya kali ini, reputasinya masih belum membaik. Malahan karena performanya kali ini sangat bagus, orang-orang beranggapan bahwa sebenarnya dia tidak berakting, tapi sedang memerankan dirinya. Seorang penggoda!

Champ takut mood Win turun, maka sutradara Champ mendatanginya dan menenangkannya, berkata bahwa semua akan baik-baik saja dan pasangannya dalam film ini akan bergabung dengan mereka bulan depan. 

Win menanyakan siapa lawan mainnya nanti, karena dari awal tidak ada clue siapa orangnya. Dan Champ sangat secretive soal itu. Win bilang dia mengerti jika Champ merahasiakannya dari media as a gimmick, tapi kenapa harus merahasiakan dari mereka juga. Champ hanya tertawa dan bilang bahwa Win tidak usah khawatir, lawan mainnya nanti adalah seorang bintang besar. Kao yang sedang lewat mendengar perkataan Champ dan wajahnya berubah penuh ejekan. Dia menghampiri Luke dan dengan mencibir berkata bahwa tidak mungkin lawan main Win nanti seseorang yang terkenal, paling-paling sutradara Champ hanya menghibur Win. Luke hanya tersenyum menanggapi ocehan Kao, dalam hati membenarkan Champ hanya melebih-lebihkan. 

Win mengabaikan Kao, dan tetap bersama Champ menanyakan berbagai pertanyaan tentang lawan mainnya. Apakah dia menarik karena di naskah lawan mainnya adalah seseorang yang tampan dan menarik, sampai-sampai beberapa orang berpura-pura sakit agar bisa bertemu dengannya. 

Dia akan punya beberapa adegan mesra dengan lawan mainnya nanti. Tidak hanya mereka saling flirting, tapi akan ada adegan berciuman, berpelukan. Jadi sangat berat baginya untuk tidak peduli dengan ini.

Tapi Champ tidak mau memberitahu siapa orangnya, sutradara itu hanya berkata bahwa dia sangat tampan bahkan Win bisa pingsan jika melihatnya. 

____________

Time passed in a flash. Tidak terasa, sudah dua minggu lamanya Win tinggal di rumah Bright, dan hubungannya dengan Xaverio semakin membaik dan mereka semakin akrab. Pekerjaannya pun lancar. 

Luke dan Kao sudah bergabung menjadi sekutu, mereka berdua sering mengerjainya. Walaupun dia sudah bisa menduga trik apa yang mereka mainkan, tetap saja melelahkan baginya untuk selalu bersikap waspada setiap hari, jadi dia sedang mencari waktu yang tepat untuk membalas mereka. 

Mengenai ini, Win merasa sedikit janggal, tapi firasatnya mengatakan ada seseorang dalam production team yang membantunya diam-diam dari belakang layar. Ada beberapa kali dia kehilangan sesuatu, tapi diberi petunjuk sangat halus. Sepertinya ada yang tidak menyukai cara Kao yang sombong dan mendominasi dalam melakukan sesuatu. Tapi Win tidak terlalu memikirkannya. 

Saat ini, masalah terbesarnya adalah pergi ke airport to meet a certain annoying guy. Sepanjang hari ini, saat masih di lokasi syuting, orang itu terus menghubunginya untuk mengingatkan janjinya. 

Setelah selesai bekerja, Win kembali ke rumah Bright terlebih dahulu untuk mengambil perlengkapannya. 

Bright sedang duduk di sofa sambil membaca saat Win sampai di rumah. Dia langsung menyapa Win dan mengajaknya untuk keluar bersama Xaverio, beralasan ingin mencoba hot pot di restoran yang baru dibuka. Bright bertanya dengan natural layaknya seorang suami sedang bertanya pada pasangannya. 

Win terkejut dengan pemikirannya sendiri. Baru dua minggu tapi dia sudah terbiasa dengan cara mereka berdua beradaptasi. Mereka berdua dan juga Xaverio, terasa seperti sebuah keluarga kecil yang harmonis. 

Win menggelengkan kepalanya, menyingkirkan pikiran-pikiran konyolnya, dan menjawab kikuk, bahwa dia tidak bisa malam ini, karena harus menjemput seseorang di bandara, dan mungkin akan kembali larut malam. Win lalu bertanya apakah itu kemauan Xaverio dan kenapa bukan Bright saja yang menemaninya. Tapi Bright bilang anaknya tidak akan mau pergi jika tidak ada Win. Akhirnya Win menjanjikan akan pergi dengan mereka lain kali.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang