Kediaman orang tua Bright berdiri di sebuah bukit, dan menempati area perbukitan dan hutan yang luas. Butuh lebih dari dua puluh menit berkendara dari gerbang depan ke rumah. Ada pohon-pohon rimbun di kedua sisi dan pemandangannya sangat indah. Desas-desusnya adalah bahwa nadi naga terletak di sini, di permata fengshui ibu kota.
Thanks to Little Rio, Win bisa memperluas pengetahuannya!Lewat jendela, Win melihat kedua orang tua Bright sudah menunggu di pintu, wajah mereka penuh dengan antisipasi, dan tidak berbeda dengan para kakek-nenek kebanyakan yang memanjakan cucunya.
Win mengelus kepala Little Rio yang berada digendongannya. "Go on! Jangan lupa apa yang sudah Uncle katakan padamu, good luck!"
Melihat dorongan dan harapan di mata Win, Little Rio menganggukkan kepalanya, dan Bright membawanya keluar dari mobil. Dengan setiap langkah yang diambilnya, Little Rio akan menoleh ke belakang untuk melihat Win.
Melihat cucu kesayangan mereka, kedua orang tua itu pun sangat bahagia, dan mereka buru-buru menyambut Little Rio. Madam Walton sangat bersemangat hingga matanya basah, dan menggerutu pada anak sulungnya: "Brat, kami menahan diri selama beberapa bulan untuk tidak melihat Little Rio! Dan pada akhirnya, kamu belum juga memberiku menantu!"
Bright terbatuk, dan memberi isyarat bahwa orangnya berada di dalam mobil di belakang mereka. Dalam jarak ini, Win pasti bisa mendengar mereka...
Dan sesuai fakta, Win memang mendengarnya.
Mengandalkan fakta bahwa dengan jendela khusus mobil, orang-orang di luar tidak bisa melihat ke dalam, Win langsung menempelkan telinganya ke jendela untuk menguping apa yang sedang mereka katakan. Kemudian dia mendengar perkataan Madam Walton...
Madam Walton langsung excited. "Oh, my! Menantuku juga di sini? Bawa dia keluar untuk bertemu kami!"
"Mum..." Bright berkata pasrah. "Dia pemalu, jangan menakutinya."
Win mengangguk kesal. Yes, yes, yes, aku pemalu, tolong jangan memintaku untuk keluar dari mobil!
Untung saja, perkataan ayah Bright mengalihkan perhatian mereka.
"Apa yang sedang ditulis Little Rio?" Sunny bertanya dengan curiga.
Mendengar perkataan suaminya, Minnie Walton juga menyadari bahwa Little Rio sibuk menulis sesuatu.
Sesaat kemudian, Little Rio mengangkat tabletnya dan menatap kakek-neneknya dengan mata sejernih dan seterang mutiara hitam.On the tablet --
[Yeye, Nainai, Little Rio missed you very much!]
Setelah membaca dengan jelas kata-kata yang ditulis Little Rio, Sunny dan Minnie memandang satu sama lain, lalu mata mereka memerah. Minnie memandang suaminya dengan tidak percaya. "Apa..apa aku tidak salah baca? Little Rio akhirnya memanggilku Nainai!"
Meskipun memang itu bukan 'panggilan' langsung, ini adalah pertama kalinya Little Rio memanggilnya sebagai nenek. Sebelumnya, dia selalu mengabaikan mereka, dan bahkan menolak mereka...
"Dia juga memanggilku Yeye!" kata Sunny dengan bangga.
"Dia bahkan berkata dia sangat merindukan kita..." Minnie tidak bisa menahan diri lagi, dan menangis sambil memeluk cucunya.
"Sayangnya Nainai! Kamu tahu betapa bahagianya Nainai?"Sunny mendesah, lalu menatap anak sulungnya, dan berkata dengan sangat serius: "Bright, orang yang kamu suka ini, he is good. Dia mengajari Little Rio dengan sangat baik!"
Sunny hanya tahu bahwa cucunya ini sudah lebih banyak terbuka, dan sekarang sudah mau keluar, tapi dia tidak pernah menduga bahwa kemajuan Little Rio akan sangat luar biasa! Benar-benar sangat mengejutkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...