GMM Entertainment.
Linda memberitahu Luke bahwa audisi Win berhasil. Luke tentu saja terkejut mendengar itu. Bukankah Win sedang syuting film yang bahkan judulnya saja mereka tidak tahu? Kapan dia punya waktu untuk ikut audisi?
Linda menjelaskan bahwa dia juga bingung saat dihubungi pihak film. Maka dia mencari tahu bagaimana caranya Win bisa diterima. Dia datang setelah audisi untuk pemeran utama selesai. Para juri sudah akan meninggalkan gedung kemudian mereka bertemu Win. Disaat mereka melihat Win, mereka langsung memutuskan bahwa Win cocok memerankan Tine.
“No wonder you feel threatened by him, they only gave him one glance and it was decided like that! What a schemer he is! Mana kita tahu siapa yang sudah digodanya untuk mendapatkan peran tersebut!” Linda berkata dengan semangat yang berlebihan.
Tapi ada beberapa hal yang tidak berani dia katakan. Penampilan Win adalah senjata terbaiknya. The fact that para juri memutuskan memilih Win hanya dengan satu tatapan Win tidaklah aneh.
Linda teringat saat pertama kali Win bergabung di agensi, dan dirinya sebagai manager Win. Dia sudah mempersiapkan diri untuk membimbing Win, tapi kemudian Luke muncul dan ikut bergabung.
Win hanyalah seorang pendatang baru tanpa power atau bekingan yang kuat, sementara Luke, selebriti yang sudah dikenal orang dengan strong and powerful family background. Siapapun pasti akan tahu siapa yang akan dipilih bukan?
Entertainment industri bukanlah tempat dimana orang akan bertahan hidup hanya dengan kecantikan semata.
Luke terlihat kesal. “Even if he’s not the first male lead, this is still a huge production!”
Linda bisa mendengar dari nada suara Luke bahwa dia tidak ingin Win mendapatkan peran itu. Linda merasa serba salah.
“I’m afraid it’ll be difficult to remove him. Our company invested a lot of money into this drama. Dan boss sangat senang karena bisa mendapatkan pemeran utama dan kedua dari agensi kita. Jika ada salah satu artis dari GMM yang bisa menggantikan Win, itu bagus. Tapi mereka sudah gagal saat audisi. So, there’s no good reason to remove him.”
Entah apa yang dipikiran Luke, tiba-tiba dia menjadi tenang. Dia tertawa kecil sambil memainkan jari-jarinya dan berkata. “Never mind. Since he wants to play the role, then let him!
………….
Win kemudian dihubungi Linda, memberitahu bahwa perannya sudah dikonfirm. Dia juga menyuruh Win untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Di film My World, peran Luke di film adalah seseorang yang pintar, baik dan pemberani. Sementara Win, perannya adalah pengkhianat, licik, dan akan membawa malapetaka buat rakyat dan negara. Dia ditolak oleh semua orang, tidak diinginkan. To everyone’s satisfaction, mereka berdua akan bertemu, dan Luke yang membuat Win mati dengan cara melompat dari jurang.
Karena peran itu, tidaklah mengejutkan Luke tidak mau repot-repot ikut campur masalah peran.
Walaupun Win sudah mendapatkan peran yang bagus, dia masih harus menyelesaikan pekerjaannya yang lain. Seperti hari ini, dia harus syuting di tengah hari yang terik. Perannya sebagai perebut istri orang, hanya perlu lima menit. Dia akan dikelilingi beberapa orang yang sedang marah dan akan dipukuli selama lima menit.
Namun, the reality of film, adegan yang hanya lima menit akan memakan waktu lebih dari dua jam untuk menyelesaikannya. Apalagi para pemeran kurang pengalaman. Ekspresi mereka tidak sesuai, jadi adegan dipukuli harus take berulang-ulang.
Kembali ke apartnya, Win benar-benar kelelahan. Berbaring di sofa, dia menghidupkan TV. Di layar TV sedang tersaji berita tentang bisnis ekonomi. Wajah familiar muncul di layar.
Such flourishing beauty; such broad shoulders, bokong sexy dan kakinya yang panjang; dan pembawaannya yang cool…. who else could it be but Xaverio’s father, Bright Walton!
Bright terlihat sedang menandatangani beberapa dokumen, dan setelah itu berjabat tangan dengan beberapa orang asing. MC sangat antusias menjelaskan tentang kerjasama yang sukses antara Walton Corp dan perusahaan dari Italia. Masuk ke pasar Eropa akan menggandakan nilai saham perusahaan.
Setelah menonton beberapa saat lamanya, Win ingat bahwa dia lupa menghubungi Xaverio.
…….
Rama Residence.
Orang tua Bright sudah kembali dari perjalanan mereka ke luar negeri. Saat ini, mereka semua sedang makan malam bersama. Mr. Sunny Walton sedang dalam suasana hati yang bagus. Bisnis deal Walton Corp dan perusahaan dari Italia, yang sudah melewati negosiasi yang panjang, akhirnya berhasil. Dia memberikan pujian untuk Bright, bahkan Ren pun mendapatkan pujian.
Setelah memberi anak-anaknya pujian, tiba saatnya sang ayah memulai pembicaraan tentang ‘the most crucial issue.’
That while work was important, his precious grandson took even more priority!
“Bright, pekerjaan itu penting but you can’t just neglect Little Sun. Kamu tidak akan terlalu sibuk dalam beberapa hari kedepan, so just spend more time with your son.”
Ibunya mulai ikut nimbrung dalam pembicaraan. “Yang dikatakan ayahmu benar, Bright. Tapi kalau memang kamu benar-benar sibuk, carilah seseorang untuk membantumu merawatnya. Little Sun sudah semakin besar, you should really consider finding someone!”
Ren memberi kakaknya tatapan penuh arti. Here we go! our parents are starting again.
Bright hanya fokus pada makanannya, tidak berbicara sepatah kata. Sementara itu, Xaverio menggenggam ponsel ayahnya, tidak bergerak sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...