35

1.4K 125 0
                                    

Di dalam mobil, Xaverio menatap hp di tangannya dengan wajahnya yang kusut.

Sambil melepas sabuk pengaman, Bright berkata pada anaknya untuk menunggunya di mobil, dan dia yang akan masuk ke dalam mencari Win. Xaverio menarik lengan baju ayahnya, bermaksud bahwa dia juga akan ikut mencari.

Bright menatap mata anaknya. “If by chance he is drunk, do I carry you or do I carry him?”

Xaverio menggembungkan pipinya, wajahnya menunjukkan ketidaksetujuan. Dia tidak membutuhkan orang lain untuk menggendongnya. 

Wajah ayahnya menggelap. “How unfortunate, after what happened last time, my trust in you has hit rock bottom. Aku tidak percaya kau bisa mengurus dirimu sendiri. Jika itu terjadi lagi, even I cannot handle the consequences. Do you understand?”

Xaverio menundukkan kepalanya, wajahnya sedih.

Menyadari dia terlalu kasar pada anaknya, Bright kemudian mengacak lembut rambut Xaverio dan berkata bahwa dia akan segera kembali. Bright kemudian menyuruh drivernya untuk memarkirkan mobil di underground parking. 

Di bawah tatapan kerumunan orang yang berdiri di depan pintu masuk hotel, pintu mobil terbuka dan seorang lelaki keluar dari mobil itu. 

Pria itu mengenakan suit berwarna grey dan tubuh tegapnya memancarkan aura dingin penuh tekanan. 

“Oh my goodness!! Itu Bright Walton!! Baru saja tadi kita bertanya-tanya which god of fortune it was going to be, who knew it was really the God of Fortune! Selain orang ini, siapa lagi yang bisa mengendarai mobil mewah seperti itu! Compare with Master Bright, Wayar family is practically nothing!”

“My god…hold me. I’m so shocked, sepertinya akau akan pingsan! Aku hanya melihatnya di majalah, siapa yang tahu datang kesini, aku akan melihat the real Bright!! Aku ingin tanda tangannya! Sign my panties!!!!”

“Those famous, good-looking actors can only kneel down before our Master Bright. Jika dia masuk dalam dunia entertainment, who would even bother with those small fry!!”

“Dream on, hanya bertemu degannya seperti ini saja sudah merupakan keberuntungan seumur hidup, kamu bahkan ingin dia masuk industri hiburan agar bisa mengaguminya setiap hari?”

Komentar demi komentar tentang Bright terus terdengar. Bahkan setelah pria itu sudah masuk ke hotel, kerumunan yang berdiri di luar pintu masuk masih belum bubar dan masih terus bergosip seperti sebelumnya. 

“Big Boss Walton tidak pernah kemana pun tanpa pemberitahuan sebelumnya. I wonder why he came alone to the hotel so late at night. Ada urusan apa ya dia kesini?”

“Siapa yang tahu, it’s not like dia datang kesini untuk bertemu pasangannya!”

“Sayang sekali ya. Dia pria yang luar biasa tapi tidak punya pasangan! Apa menurut kalian rumor yang beredar tentangnya itu benar?”

“That’s nonsense, jika dia begitu, terus dari mana anaknya itu datang? Menurutku Master Bright adalah orang yang sentimental, dia masih belum bisa melupakan orang yang melahirkan putranya. Dia pasti sangat mencintainya maka dari itu, dia hidup selibat selama bertahun-tahun.”

Berbagai macam asumsi tentang Bright terlontar dari kerumunan itu. 

……..

Ketika Bright sampai di lantai atas hotel, dia menyadari bahwa acara sudah berakhir dan tempat itu sudah kosong. Kerumunan tadi pasti orang-orang terakhir yang meninggalkan tempat ini, tapi Win tidak terlihat.

Dia melanjutkan berjalan di lorong untuk mencari Win, sambil menghubungi nomornya. Tapi Win tidak menjawab. 

Ketika dia melewati restroom, tiba-tiba langkahnya berhenti. Dari luar dia bisa mendengar ringtone hp Win. 

Dia berdiri disana dan mendengarkan, suara itu berasal dari salah satu bilik toilet.  Tapi itu kamar mandi wanita! Bright kemudian mengakhiri panggilannya dan bunyi hp dari dalam juga berhenti. 

Setelah menemukan orang yang sedang dicarinya, dia menghembuskan nafas lega, tapi mengerutkan keningnya.

Tak ada pilihan lain, dia harus masuk dan mencari Win.

Bright merasa ada yang tidak beres, suara ringtone sangat nyaring tapi Win tidak menjawabnya. Kelihatannya anak itu pasti sangat mabuk, sampai-sampai Win salah masuk toilet. Bright memanggil nama Win beberapa kali, tapi tidak mendengar jawaban.

Sempat bimbang apakah dia akan masuk ke toilet atau tidak, berdiri dengan bingung diantara pintu toilet pria dan wanita. Bagaimana jika ada yang melihatnya bersama seseorang di dalam toilet wanita?

Beberapa detik kemudian, kaki panjangnya melangkah memasuki toilet tersebut. 

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang