31

1.5K 137 0
                                    

"Luke, Win adalah juniormu. What are your thoughts towards his acting as Tine?" Salah seorang wartawan, tanpa diduga mengajukan pertanyaan pada Luke.

Ekspresi Luke langsung beralih kembali ke ekspresi santai dan elegan saat dia menjawab. "Junior saya ini punya banyak bakat. Saya yakin dia tidak akan mengecewakan semua orang..."

Ketika menjawab pertanyaan tentang Win, pujian demi pujian terus diucapkan Luke. Orang yang tidak tahu hanya akan mengira bahwa Luke berusaha mempromosikan juniornya, tapi Win mengenal Luke very well, dan tahu apa rencana yang sedang disusunnya.

Luke tidak sedang membantunya, tapi sedang membuat jebakan agar Win jatuh ke dalamnya.

Acaranya bahkan belum dimulai, tapi Luke sudah memujinya setinggi langit - dengan harapan yang begitu tinggi terhadapnya, bahkan kesalahan kecil darinya akan menyebabkan kekecewaan yang parah.

Sayangnya untuk Luke, Win tidak akan membiarkan rencana jahatnya berhasil.

Setelah berlatih keras selama lima tahun ini dalam berakting, Win memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa dia dapat meyakinkan semua orang atas kemampuan aktingnya.

Want to trip me? Just you wait and see!!!!

...............................

Setelah segmen wawancara berakhir, Win menghembuskan nafas lega, tapi tak berlangsung lama, Linda sudah berdiri di hadapannya.

"Metawin, darimana kau mendapatkan outfit ini? Jangan harap perusahaan akan membayar biayanya! Kau hanya pemeran kedua, bagaimana bisa kau mencuri spotlight? Tidakkah kau tahu peraturannya?" Linda langsung memarahinya begitu dia berhadapan dengan Win.

Win dengan santai memainkan ujung jarinya dan menjawab Linda. "I didn't want to either, tapi siapa yang menyuruh Sis Linda untuk membuatku terlambat pada acara ini?"

"You..." Karena banyak orang di sekeliling mereka, Linda terpaksa menahan lidahnya. "You better behave at dinner later. Jangan mengucapkan sesuatu yang bisa membuat malu agensi. Luke tidak bisa minum banyak, jadi jangan lupa untuk minum untuk mewakilinya! Do you hear me?"

Win tak bisa menahan dirinya untuk menertawakan kata-kata Linda. "You want me to drink for him? Sis Linda, are you dreaming? Kau seharusnya senang aku tidak menyiramnya dengan alkohol!"

Linda ada di pihak Luke, jadi meskipun dia berlutut dan memohon, Win tidak akan tertipu. Win bisa menjadi lebih tegas untuk menolaknya dan Linda tidak akan berani membalasnya.

Linda sangat marah mendengar jawaban Win. "Metawin, kau sungguh keterlaluan, it's just a minor role and you've already completely forgotten your place?"

Kesabaran Win sudah hampir habis berhadapan dengan Linda, dia kemudian berbalik dan pergi meninggalkan Linda.

Linda menatap kepergian Win, meskipun hanya siluetnya, dia tetap terpesona.

Tiba-tiba saja dia merasa cemas.

Bahkan sebelumnya, dia sudah memiliki firasat, dan dia merasa takut mereka tidak bisa mengendalikan Win lebih lama lagi.

This man was born to be an artist.

Saat bintangnya mulai bersinar, tidak ada cara apapun Luke akan bisa bersaing dengan Win.

Since things had come to this point, she could only continue to suppress him as much as possible and deny him any chance to grow.

Setelah opening ceremony kini acara evening dinner.

Semua orang berkumpul di banquet hall, makan dan minum dan mencoba saling mengakrabkan diri satu sama lain. Suasananya sangat santai dan meriah.

Melihat kedatangan Win, sang penulis naskah, Chandra langsung berdiri dan menarik Win untuk duduk di sampingnya. Semua bisa melihat dia sangat senang bersama Win.

"Bicara tentang kebetulan, dua orang artis kita ini datang dari agensi yang sama dengan nama belakang yang sama!" Asisten P'Champ, Roy, tiba-tiba nyeletuk.

Win tersenyum dingin.

Hahaha, really a coincidence.

The same company under the same manager, namun, situasi mereka berdua sangat jauh berbeda.

Satunya adalah bintang besar GMM sementara yang satunya lagi pemula yang sedang merangkak naik dari bawah.

Sedang asyik bercengkrama, tiba-tiba produser dan director berdiri dan menuju ke pintu. Alasannya adalah karena sponsor besar mereka, the chairman of the board of directors of Plowden Inc, Mario Plowden, had arrived.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang