2.23

1K 94 1
                                    

Ketika Bright selesai berbicara dengan Win di telepon, senyum di wajahnya masih belum menghilang. Tiba-tiba dari samping, sebuah wajah muncul, sambil mengeluh pahit padanya ---

"Kakak ~ tell me~~ apakah Kak Bright menyembunyikan sesuatu dariku?"

Bright tidak menyangkalnya, dan menaikkan alisnya, "Apa sangat jelas terlihat?"

Ren seperti dipukul dengan keras, dan dia hampir berbaring dan bergulin-guling di lantai. "Arghh, Kakak benar-benar merahasiakan sesuatu dariku! Aku adikmu, Kak, your best right-hand man, your warm jacket! Bagaimana bisa Kakak menyembunyikan sesuatu dariku!"

"Bukankah kamu pandai menebak?"

"Huh! Fine, kalau begitu aku akan menebaknya!" Ren mondar mandir di ruangan. Setelah tiga menit, dia berhenti tiba-tiba, dan menatap ke arah kakaknya. "Sehari sebelum kemarin, Kakak dengan sengaja mengirim Little Rio pergi. Itu dua hari sebelum Nong Win mulai bekerja, dan dia akan sibuk bersiap-siap, yang berarti Kakak juga tidak punya banyak waktu, jadi dua hari ini, Kakak pasti melakukan sesuatu yang besar! Sesuatu  yang besar.... don't tell me it was a confession?"

Bright: "Go on."

Apakah itu artinya tebakanku benar?

Mata Ren berbinar, dan dia terus menebak, "Hasilnya? Kemungkinan besar Kakak gagal! Kalau tidak, bagaimana mungkin Kakak masih di sini, Kakak pasti akan berada di tempat tidur..."

Bright: "..."

Pada akhirnya, Ren menodongkan jarinya ke arah Bright, seolah itu adalah pistol, dan dengan percaya diri menyimpulkan, "Hanya ada satu kebenaran! Kakak confess, Nong Winwin tidak menerimanya, tapi dia juga tidak menolaknya, dan dia meminta waktu untuk memikirkannya. Selain itu, kemungkinan saat ini dia akan memberimu jawaban positif sangat tinggi! Itu sebabnya Kakak dalam suasana hati yang sangat bagus!"

Bright menatap wajah adik laki-lakinya yang bersinar, dan sudut mulutnya berkedut dengan kelembutan yang tak terlihat...
Dia memiliki kepribadian yang menyendiri dan buruk dalam bergaul dengan orang; bahkan hubungan emosionalnya dengan orang tua kandungnya sendiri sangat tipis. Satu-satunya pengecualian adalah adik laki-lakinya ini. Ketika orang lain menghindarinya dan takut padanya, hanya adiknya yang mengikutinya sepanjang waktu; dia tidak pernah peduli ataupun marah pada kakaknya, yang selalu memasang wajah dingin; dia yang selalu menebak sendiri kemauan kakaknya karena Bright tidak suka berbicara, dan ketika menyangkut Bright, Ren selalu menbak dengan benar....

Bright sudah merasa sangat diberkati, dan tidak pernah berharap bahwa takdir juga memungkinkan dia untuk bertemu dengan Win...
.....

Hari berikutnya.

Setelah bebrapa bulan ini mengalami begitu banyak pasang surut, kru produksi My World akhirnya akan mulai syuting lagi.

Karena perubahan naskah, Luke dan pasangannya memiliki lebih sedikit adegan, dan tiga adegan pertarungan antara Win dan Luke yang belum sempat di rekam juga telah dihapus, artinya mulai sekarang, Win tidak akan lagi bertemu Luke di lokasi syuting. Awalnya itu adalah beban yang berat di pundak Win, tapi sekarang, dia akhirnya bisa fokus pada aktingnya.

Hari ini mereka akan syuting dua adegan intim antara Win dan Jeff. Bukan hanya manajer Win, Toey yang datang, manajer Jeff, Pimpim juga muncul, yang menunjukkan seberapa pentingnya kedua adegan itu.

Win dan Jeff tiba hampir dalam waktu yang bersamaan.

"Hello Senior Brother Jones~" Win menyapa Jeff dengan manis, dan  dengan patuh mengganti panggilannya dari "Senior Jones" ke "Senior Brother Jones".

"Mm, hello, Junior Brother!" Melihat Win bertingkah seperti seorang obedient little boy membuat Jeff merinding, dan seketika menggigil.

Setelah itu, tatapannya jatuh pada orang yang berdiri di samping Win, Toey Grace...

Toey sedang bicara dengan Pimpim, dan tidak mempedulikan tatapan Jeff sama sekali. Ketika dia selesai, dia berbalik ke arah Win. "Win, aku punya beberapa hal yang ingin aku diskusikan dengan Bro Pim, silahkan diskusikan adeganmu dengan Senior Brothermu."

"Okay, Sis Oey, kau pergilah~"

Begitu dia dengan patuh mengantar Toey pergi, Win langsung kembali ke his demon self, dan dia menatap Jeff dengan tatapan mengejek. "Tut tut tut, golden retriever, lihat, apa kamu melihatnya atau tidak? Setelah aku tahu bahwa Sister Oey adalah mantan pacarmu, lama-lama aku merasa sedih dan menyesalinya. Aku khawatir ketika kalian berdua bertemu, dia akan merasa malu. Ternyata, Sis Oey bahakan tidak melirikmu! So cool! Aku semakin menyukainya!"

Jeff menggertakkan giginya dan menatapnya marah. "Siapa sih yang bilang padamu kalau dia adalah mantan pacarku?"

Win berkedip padanya. "Bukankah kamu sendiri yang mengatakannya?"

"Fuck off! Aku tidak pernah mengatakan hal seperti itu, kau mengarangnya sendiri!"

"Siapa suruh kau punya ekspresi yang mudah disalahpahami..." gerutu Win. Setelah itu, dia menjadi semakin penasaran. "Bahkan jika dia bukan mantan pacarmu, apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian berdua? Kenapa kau sangat tegang di dekatnya?"

"Sejak kapan aku tegang saat di dekatnya? Metawin Plowden, bisakah kamu berhenti berimajinasi semua omong kosong ini!" Jeff tersiksa sampai hampir pingsan.

Untuk mengorek kebenaran dari mulut Jeff, Win menggunakan nada yang lebih lembut dan menenangkan. "Okay, okay, aku akan berhenti membayangkan hal-hal itu, jadi bisakah kau mengatakannya sendiri padaku? Apa sebenarnya yang terjadi?"

"Apalagi yang bisa terjadi? Dia pernah menjadi manajerku, that's all!" Jeff membalikkan halaman naskah di tangannya dengan kasar.

Win tertegun, dan membelalakkan matanya. "No way, Sis Oey memanajerimu? Dia manajermu?"

Jeff menatapnya dengan tatapan menghina. "What, punya masalah dengan itu?" Ada apa dengan ekspresi wajah Win?

Win menggelengkan kepalanya, dan menghela nafas, "Itu bahkan lebih menyedihkan lagi daripada menjadi mantan pacarmu..."

Kepribadian liar Jeff yang terkenal di industri ini; tidak ada asisten yang bekerja untuknya yang bisa bertahan lebih dari seminggu. Alasan kenapa Pimpim tidak diganti setelah sekian lama adalah karena, meskipun penampilannya kekar yang membuatnya terlihat sedikit garang, dia memiliki karakter yang sangat baik dan sangat sabar, sehingga bisa bekerja dengan Jeffrey Jones selama ini.

Win lega mengetahui bahwa Toey dan Jeff tidak terlibat dalam hubungan percintaan, jika tidak, jika terjadi kesalahan dalam cinta segitiga ini, akan sangat mudah untuk menjadi canggung di antara mereka bertiga.
....

Pada saat itu, Merry menyuruh seseorang membawa kursi geladak super mewah. "Bro Win, pakai ini!"

Di lokasi syuting, hanya pemeran utama pria dan wanita atau aktor dengan status lebih tinggi yang dapat menikmati hak istimewa. Win biasa duduk di bangku kayu kecil di sudut, atau di kursi biasa. Dia tidak pernah menyangka bahwa suatu hari dia kan benar-benar mengalami perlakuan seperti ini...

"Thank you untuk kerja kerasmu, Merry!" Win berterima kasih.

Meskipun Merry merasa sedikit menyesal sejak Mishelle meninggalkan industri ini, dan juga dia tidak merasa puas dengan pencapaiannya dalam hidupnya saat ini, dia tetap berdedikasi dengan pekerjaannya.

"Ingin berlatih beberapa baris dialog?" Win mengangkat naskahnya dan bertanya, bertekad untuk melaksanakan perintah Tuan Manajernya.

"Berlatih dialog pantatku! Aku tidak tidur semalaman! Aku butuh tidur siang! Leave me alone!" Jeff menutupi wajahnya dengan naskahnya dan segera tidur.

"..." Win diam-diam berdoa untuk Bro Pim, dan setelah itu, bersukacita untuk Toey, yang untungnya telah lolos dari jurang penderitaan ini.

Berhadapan dengan Jeff yang moodnya tidak stabil, perlu ekstra kesabaran agar tidak menjadi gila karenanya.  

Bahkan saat makeup selesai pun, Jeff masih memejamkan matanya, dan tidur sampai syuting dimulai.

............










































DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang