49

1.3K 145 6
                                    

Win bersandar ke kursi dengan santai, menyilangkan tangannya di depan dadanya dan berkata. “How do you think i got it?”

Sepertinya Joss sudah habis kesabaran menghadapi sikap Win yang seolah mengejeknya hanya dengan senyuman dan tatapannya saja. Dia memukul meja dengan telapak tangannya. “Metawin! Kau lebih tahu dariku, apa yang dialami orang sepertimu di dunia industri ini! Mengapa kau begitu keras kepala tetap berada di industri ini?”

“Heh, orang sepertiku…” Win tersenyum simpul. “What kind of identity is Young Master Wayar wearing to say such a thing to me?”

Jika saja dia masih Win yang dulu, mendengar kata-kata Joss, dia mungkin akan menjadi sangat emosional. 

Dulu, Joss berkata padanya berulang kali bahwa dia tidak ingin mempunyai pasangan yang bekerja di industri hiburan, tapi ketika itu menyangkut Luke, dia mendukungnya seratus persen. Bahkan sekarang, dia dengan berani mengkritik Win atas cara Win menjalani hidupnya. 

“Nong Win, even if we broke up, I’ve always treated you as my little brother, dan aku hanya ingin menolongmu. Bisakah kau tidak keras kepala? Ambil uang ini, cancel kontrakmu dengan GMM, dan tinggalkan dunia entertainment ini!” Joss berkata dengan lembut, mencoba membujuk Win. 

“Haha, help me?” Mata malas Win tiba-tiba menjadi sangat dingin. “Now that I think about it, I actually do need Young Master Wayar to help me with something! Aku harap Young Master Wayar bisa membantuku untuk mengatakan pada keluarga besar Plowden kenaran tentangku, dan bersaksi di pengadilan bahwa Luke menyewa dua orang pria untuk memperkosaku. Will you help me with this?”

“Nong, I…” Wajah Joss memucat, dengan terbata dia melanjutkan, “Jika aku melakukan itu, it’ll be over for Luke….at the most, his action back then can only be considered an attempted crime. Kamulah yang salah masuk kamar, dan tidur dengan orang asing itu…”

Walaupun Win sudah menduga jawaban Joss, hatinya tetap tercabik saat mendengarnya. Win berusaha menetralkan wajahnya dan berkata dengan tenang. “So what you’re saying is, back then, the two of you did nothing wrong? It was my fault he got me drunk, my fault I was drugged, my fault I was raped, my fault I was pregnant with someone’s bastard and gave birth to a dead baby!”

Joss mengerutkan kening. “Nong Win, I didn’t mean it like that! Luke and I have already apologized to you for this matter, and have been tryng to make it up to you for so many years. Why can’t you just let it go?”

Win mengambil tasnya dan berdiri. “Hah, you ask me to let it go? When your beloved Luke is raped by someone and has his bastard, you can shake hands with him and happily become a cuckold, then you can ask me again!”

Wajah Joss langsung berubah. “Metawin! How can you say such a thing!

“Huh, I’m just talking about it, dan hatimu sudah sesakit ini. Kau tidak akan tahu sesakit apa rasanya kecuali itu terjadi padamu, kan? Berharap aku memaafkan kalian berdua? I’m not a saint!” Lalu Win mengambil cek yang berada di atas meja, merobeknya menjadi dua dan melemparkannya ke wajah Joss. “Dan ambil kembali uangmu, aku tidak membutuhkannya!” Setelah itu Win berjalan keluar restoran. 

What a bad luck!

Dia seharusnya tidak usah memperdulikan Joss, itu membuatnya bad mood dan kehilangan selera makan. Sepertinya aku harus melewatkan makan malam, kata Win dalam hati.

He should hurriedly go back and cuddle Little Rio to heal himself.   

Sesaat setelah kakinya menjejak pintu rumah Bright, dia melihat Little Rio berlari menuju dirinya. Tampaknya anak kecil itu tadi menunggu Win di dekat jendela. Hatinya tadi yang sedang gundah seketika sembuh, dia lalu memeluk dan mencium anak itu. 

“Darling, have you eaten yet? I text you saying that you did’t have to wait for me, kamu pasti jadi anak baik dan makan lebih dulu, kan? Did you?”

Win bertanya sambil mengelus pipi Xaverio. Anak itu mengangguk. Win lalu menciumnya sekali lagi dan berkata, “Good boy!”

Win lalu menyuruh Xaverio untuk bermain sebentar, karena dia akan mandi dan berganti baju. Mereka kemudian masuk sambil berpegangan tangan. 

Dari lantai dua, Bright menyaksikan adegan di bawah sana dengan perasaan campur aduk. Dia tidak pernah tahu jika dia adalah orang yang pencemburu. 

Dia mulai merasa iri dengan anaknya. Sesaat setelah Win kembali ke rumah, dia mencium putranya, tidak hanya sekali tapi dua kali. Sementara dia hanya bisa melihat Win dari jauh. 

****************

Hal pertama yang dilakukan Win saat berada di kamarnya adalah melepaskan kaosnya, kemudian celana jeansnya. It simply was torture to wear this on a hot summer day, right? Dia berencana untuk melepaskan boxernya juga dan menuju kamar mandi. Celana jeansnya sudah di bawah kakinya, dan boxernya sudah diturunkan sampai bagian bokong, ketika pintu di belakangnya tiba-tiba terbuka.

“Meta…” Belum sempat Bright menyelesaikan nama pemuda yang akan dipanggilnya, dia langsung terdiam membeku. Tangannya masih berada di pintu yang tadi di dorongnya, dirinya tercengang dengan pemandangan di dalam ruangan.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang