Saat yang sama di kediaman Bright.
Win sedang berbicara dengan pelayan Wendy di pintu.
"Wendyku tersayang, please, biarkan aku masuk! Aku jamin aku akan segera pergi begitu aku mengambil barang-barangku!" Win memohon dengan kedua tangannya di satukan di depan dada.
Ketika dia meninggalkan rumah lama tadi, Win berpikir untuk sekalian meminta libur setengah hari dan mengambil barang-barangnya yang masih tertinggal di rumah Bright.
Meskipun tiga bulan tidak terlalu lama, dia menyadari bahwa tanpa sadar dia sudah memindahkan semua barang-barang terpentingnya ke rumah ini. Itu sebabnya selama beberapa waktu ini, ketika dia perlu menggunakan sesuatu yang penting tapi tidak bisa ke rumah ini untuk mengambilnya, itu sangat merepotkan.
Tentu saja, hal yang paling penting adalah dia tahu bahwa big demon sedang berada di rumah lama, dan jelas tidak ada di rumah ini. Itu sebabnya, dia dengan cepat menggunakan kesempatan untuk buru-buru ke sini.
Sayang sekali, situasinya tidak semulus yang diperkirakan Win. Pelayan kecil yang lembut itu tidak membiarkan dia masuk ke rumah, apapun yang terjadi.
"Nong Win, tolong jangan membuat ini sulit untuk saya. Bukannya saya sengaja tidak membiarkan Anda masuk, tapi saya sungguh tidak memiliki wewenang untuk membuka pintu ini!"
Win tidak punya pilihan lain selain memohon pada Old Juan.
Old Juan sedang berbicara di telepon dengan seseorang, tapi dengan cepat dia menutupnya ketika melihat Win berjalan ke arahnya. Dia lalu berdehem dan dengan acuh tak acuh menoleh pada Win untuk berkata, "Nong Win, kau kembali!"
"Mmmm. aku kembali untuk mengambil beberapa barang. Uncle, maukah kau menolongku untuk membuka pintunya?" Win dengan cemas meminta bantuan.
Raut wajah Old Juan langsung menunjukkan ketidakberdayaan dan dengan lembut menghela nafas, "Nong Win, meskipun sebagai kepala pelayan, saya tidak boleh banyak bicara tentang master, kali ini saya mau tidak mau harus memberitahumu. Sebelum ini, saya tidak tahu apa yang terjadi tapi beberapa waktu lalu, master kembali dan beliau menyuruh kami semua meninggalkan kediaman. Kemudian, master mengunci diri di dalam sepanjang hari. Setelah itu, keamanan keluar masuk rumah diperketat dan hingga kini, tidak ada yang bisa masuk selain beliau."
Old Juan berhenti pada bagian ini, lalu melanjutkan, "Jadi, jika Nong ingin masuk, Nong hanya bisa menghubungi master untuk datang dan membukakan pintu untukmu."
Ketika Win mendengar Old Juan mengatakan itu semua, Win teringat apa yang disebutkan Ren sebelum ini padanya. Dia dengan sengaja menghindari dan tidak memperhatikan sama sekali berita yang berhubungan dengan Bright...
Win terkejut sesaat, tapi dengan cepat berkata, "Thank you, kalau begitu tidak apa-apa. Aku akan pergi, Uncle butler, goodbye!"
Dia merasa sedikit gelisah tentang panggilan telepon Old Juan yang dilihatnya tadi. Karena dia masih tidak bisa mengambil barang-barangnya hari ini, sebaiknya dia segera pergi!
Ketika Old Juan melihat Win akan segera meninggalkan tempat itu, dia tiba-tiba cemas karena tuannya masih dalam perjalanan ke tempat ini!
Dia sudah melihat keadaan tuannya yang depresi beberapa hari ini, dan akhirnya dia menunggu untuk Win kembali. Dia tidak akan membiarkan dia pergi begitu saja.
Jadi, Old Juan buru-buru memanggil Win untuk menghentikannya, "Nong Win, tunggu!"
"Uncle, apa ada yang lain?" Win menghentikan langkahnya.
Old Juan berpura-pura seolah dia tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, "Nong Win, tiba-tiba saya terpikirkan cara untuk membukakan pintu untukmu."
"Benarkah?" wajah Win tiba-tiba cerah.
"Ya, Nong, tolong tunggu disini sebentar."
"Okay, tidak masalah! Maaf merepotkanmu, Uncle!"
Saat itu, hati Win penuh rasa syukur memikirkan bahwa masih ada rasa kemanusiaan di dunia ini tanpa mencurigai bahwa old butler yang terlihat friendly itu akan menipunya.
Jadi, Win berdiri di sana, penuh harapan. Sayangnya, dia menunggu sampai lebih dari dua puluh menit...
Win dengan cemas menunggu sampai-sampai tanpa sadar dia mulai memetik tanaman di taman. Segera, pohon di depannya dicabuti sampai gundul.
"Nong Win, minumlah segelas jus buah ini!" Wendy menyajikan segelas jus buah, dengan senampan penuh jus berbagai macam rasa.
"Thank you!" Win meminum setengah gelas dalam sekali teguk dan dengan tidak sabar bertanya, "Wendy, apa kau sudah membantuku mengecek mengapa Uncle Juan belum kembali?"
Wendy tidak pandai berbohong, tapi dia tetap berusaha dengan susah payah memasang senyum di wajahnya dan dengan kalem menenangkan Win, "Nong Win, tunggulah sebentar lagi! Dia pasti akan segera kembali!"
"Okay..." Win menatap jam di ponselnya dan memutuskan untuk menunggu lima menit lagi. Jika butler Juan masih belum juga kembali, dia harus segera pergi.
Win tidak yakin kenapa tapi perasaannya mulai terasa semakin tidak nyaman...
Waktu perlahan berlalu dan lima menit terasa seperti selamanya bagi Win.
Akhirnya, lima menit sudah habis.
Win memberikan gelasnya pada Wendy dan berkata, "Maaf, Wendy. Aku masih punya beberapa hal yang harus aku lakukan dan aku harus pergi sekarang. Tolong beritahu Uncle Juan, okay?"
Ekspresi Wendy berubah dan dia menghentikan Win dengan cemas, "Nong Win, tolong tunggu sebentar lagi! Itu akan selesai...segera...hanya sedikit waktu lagi..."
Jika Win tidak menyadari apapun yang mencurigakan dari tindakan Old Juan, maka dia pasti merasakan sesuatu dari orang yang polos seperti Wendy yang dengan mudah mengungkapkan niat sebenarnya.
Win melihat gerak geriknya dan langsung tahu ada sesuatu yang tidak beres, jadi dia dengan cepat menerobos Wendy dan berlari.
Tepat saat dia bergerak melewati Wendy, sesosok tubuh jangkung muncul di hadapannya....
Jeez....
I knew it...
Win membenamkan wajahnya di tangannya dan menutupi wajahnya. Dia berbalik untuk melihat Wendy dan berkata dengan nada tidak percaya, "My dear Wendy, bahkan kau membantu mereka untuk menjebakku?"
Semua harapannya untuk kemanusiaan adalah omong kosong, dia tidak bisa mempercayai dunia ini lagi yang penuh dengan tipu muslihat!
Wendy merasa sangat bersalah dan mulai menangis lalu membungkuk berkali-kali meminta maaf, "Nong Win...saya...saya minta maaf! Sungguh-sungguh minta maaf! Maafkan saya Nong Win!"
Saat melihat air mata gadis polos itu meleleh sambil meminta maaf padanya, Win tidak bisa membuat dirinya marah pada gadis itu. Dia hanya bisa berbalik dan menghadapi big demon king.
Win menghela nafas dalam-dalam dan berkata, "CEO Bright, a..ku... aku disini untuk..."
Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Bright berkata dengan dingin, "Masuk" dan mulai berjalan menuju ke rumah.
Win memandang bayangannya dan di dalam pikirannya hanyalah kabur dari sana. Namun, Bright tampak tidak khawatir bahwa dia akan kabur. Dia bahkan tidak menoleh ke belakang untuk melihat padanya dan hanya terus berjalan.
Pada akhirnya, Win benar-benar tidak berani untuk melarikan diri. Hasil dari perang batinnya adalah patuh mengikuti perintah dari big demon.
Di belakang Win, Wendy dan Old Juan yang bersembunyi di sudut akhirnya bisa bernafas lega.
Win dengan gugup mengikuti di belakang Bright. Tanpa sadar matanya menjelajah rumah yang sudah lama tidak dikunjunginya ini.
Ruang tamu, koridor, tangga, dekorasi... bahkan berpikir segalanya pesis sama seperti sebelumnya, tapi Win memiliki perasaan yang asing dan jauh.
Langkah tegas Bright membawa mereka ke pintu kamar win sebelum dia membukanya. Bright kemudian berdiri di sana, menunggunya, seolah dia sudah tahu mengapa Win datang ke rumah itu.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...