Sutradara Champ sudah memanggil semua orang untuk mengambil tempat masing-masing, dan Jeff masih saja tidur. Win tak bisa lagi menolerirnya, dan menendang kursi Jeff. Barulah Jeff perlahan bangun dari tidurnya.
Hari ini, mereka akan syuting adegan perkelahian dari pertempuran.
Kakak laki-laki Tine dibunuh oleh Kaisar yang tidak kompeten dan Prince Let. Little Devil Tine seketika menjadi dewasa dalam semalam, mengenakan baju besi, dan memasuki medan perang, dan memulai karir militernya yang panjang....
Rumah sang jenderal telah mengalami transformasi besar, dan kota di mana Tine tinggal tidak lagi memiliki tuan kecil. Setelah Tine pergi, Dokter Han akhirnya menyadari perasaannya pada Tine, dan mengikuti Tine memasuki medan perang, menjadi dokter militer.
Biasanya sebuah film dibuat dengan urutan backlot kru saat ini, tidak sesuai dengan perkembangan cerita itu sendiri. Oleh karena itu, mereka melompat tujuh tahun penuh ke adegan hari ini, ketika Tine telah membuat nama untuk dirinya sendiri melalui prestasi militernya yang luar biasa, bahkan melampaui prestasi ayah dan kakak laki-lakinya.
Dihasut oleh para menteri pengkhianat dan Prince Let, Kaisar mulai takut pada Tine. Dia telah menuntut agar Tine melepaskan kendali militer, dan untuk menahan Tine, juga mengatur pernikahan Tine dengan pangeran kedua belas yang tidak kompeten.
Naturally, Tine memilih untuk lebih baik mati dulu.Maka, selama pertempuran, Tine mengalami nasib yang sama yang menimpa kakaknya, dia tidak dikalahkan oleh musuh, tapi dijebak oleh bangsanya sendiri.
Mereka kekurangan perbekalan, dan tidak ada bala bantuan yang datang. Setelah beberapa saat, mereka semua mulai putus asa...
Akhirnya, final battle untuk menentukan hidup dan mati sudah dekat.Di lokasi syuting, semua anggota staf berada di tempatnya masing-masing, dan para wartawan yang sudah diundang sebelumnya sudah pada tiba.
Tidak ada yang lebih gugup dari P'Champ. Jika terjadi kesalahan lagi kali ini, dia benar-benar akan membenturkan kepalanya sampai mati!
Naturally, dia tidak khawatir tentang Win, tapi sebelumnya, saat mereka akan mulai, dia melihat Jeff masih tidur, seolah kondisinya sedang tidak baik. Itu benar-benar membuatnya stress, aii!
"Okay! Ready, set! Action --"
Setelah Champ meneriakkan "action", Win, yang pada detik terakhir masih berdiskusi dengan Merry apa yang harus dimakan untuk makan siang, langsung berubah.
Mayat berserakan di medan perang; hanya setengah dari prajuritnya yang tersisa. Tine yang berlumuran darah; matanya memerah dan wajahnya penuh dengan aura membunuh. Dia adalah senjata yang bergerak : meet god, kill god; meet Budha, kill Budha.
Momen ketika kekuatannya sudah hampir habis, dan Tine diserang dari belakang, tiba-tiba, sosok kurus seorang pria berbaju biru bergegas mendekat sambil berteriak memberi peringatan --
"Tineee! Awas --"
Hanya dengan peringatan pria itu Tine bisa menghindari serangan diam-diam itu, tapi ketika dia melihat siapa orang itu, dia langsung marah. Dengan satu tangan berdarah, Tine mencengkeram kerah pria itu. "Kau mengahalangi, siapa yang bilang kau boleh di sini? Leave!!!"
Dokter Han tidak bergerak. "Aku tidak akan pergi! Jika kamu mati, aku mati!"
Tine melemparkannya ke belakang dengan keras, wajahnya penuh ejekan dan penghinaan: "Jika aku menyuruhmu pergi, kamu harus pergi! Seorang anak laki-laki cantik bahkan tanpa kekuatan untuk mengikat seekor ayam, apa yang membuatmu berpikir bahwa kamu memenuhi syarat untuk mati bersamaku!"
Dokter Han berdiri dari lumpur dan pasir yang mengotori pakaiannya, dan dengan kilasan jarum perak, dia menggorok leher seorang pria hingga terbuka, darah memercik ke kulitnya yang putih; saat itu, dia tidak memiliki mata yang penuh belas kasihan seorang dokter, hanya dingin, dengan niat membunuh --
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...