Penyelesaian dua adegan utama direncanakan memakan waktu sepanjang hari ini, tapi karena dua adegan itu diselesaikan hanya dalam satu kali pengambilan gambar, maka mereka menyelesaikannya hanya dalam tempo setengah hari.
Oleh karena itu, ada lebih dari waktu yang cukup untuk wawancara pada sore hari.Win dan Jeff memiliki chemistry yang baik, dan mereka pada dasarnya menjawab semua pertanyaan yang diajukan pada mereka. Para reporter juga tidak mengangkat topik-topik yang sensitif.
Melihat suasana yang begitu baik, dan setelah mewawancarai mereka tentang film, para reporter mulai ragu-ragu mengajukan beberapa pertanyaan pribadi.
Reporter: "Jeff, aku punya pertanyaan yang sepertinya ditanyakan setiap saat. aku tidak bisa menghindari menanyakannya, dan aku juga ingin bertanya sekali: tipe pasangan seperti apa yang kamu suka? In reality, apakah kamu menyukai yang lebih kuat dan yang lebih aktif seperti Tine Arc?"
Jeff menangkup dagunya, dan memikirkannya sejenak. "Aku biasanya menyukai tipe yang imut seperti burung kecil, tapi setelah semakin bertambah umur, aku rasa yang aktif dan kuat seperti Tine sangat berani dan juga nyata."
Setelah bertanya pada Jeff, reporter itu secara otomatis menoleh ke Win: "Lalu Metawin, tipe seperti apa sebenarnya yang kamu sukai? Atau, kriteria seperti apa yang kamu pilih sebagai pasanganmu? Tolong beritahu kami sedikit?"
Kepala Win berdenyut, karena pertanyaan ini sedikit tricky untuknya, karena pertanyaan konvesional seperti itu sebenarnya sangat sulit baginya.
Dia tidak pernah ingin menikah, dan tidak pernah berpikir untuk mencari pasangan, bagaimana dia memiliki kriteria untuk itu? Tapi begitu reporter mengajukan pertanyaan tersebut, sosok yang terlintas di benaknya adalah...
Win menggelengkan kepalanya, dan berkonsentrasi untuk menjawab pertanyaan reporter.
"Kriteria untuk pasanganku adalah, dia harus seumuran denganku, dan berbagi minat dan pandangan yang sama!" Untungnya dia sudah siap dengan pertanyaan ini, jadi dia bisa menjawab dengan tepat.
Mm, jawaban ini tidak asal-asalan, dan itu juga sangat masuk akal, mereka seharusnya tidak bisa menemukan kesalahan apa pun.
Tapi saat itu, seorang reporter wanita berkata dengan penuh semangat, "Kalau begitu, our Jeffmemenuhi setidaknya dua kriteriamu! Pertama, Jeff dan kamu seumuran, dan yang ketiga, kalian berdua adalah aktor, jadi kalian berdua berbagi pandangan yang sama. Adapun yang kedua, meskipun saat ini kami tidak tahu minatmu, karena dua dari tiga sudah sama, kemungkinan kalian berdua punya minat yang sama sangat tinggi!"Win menyunggingkan senyumnya dan mengesampingkan topik itu. "Hehe, sebenarnya banyak yang memenuhi kriteria ini! Semua terserah takdir!"
Di sampingnya, Jeff juga melontarkan lelucon untuk mengalihkan topik, dan sengaja berkata, "Jangan dengarkan penjelasannya, itu hanya untuk menutup-nutupi. Dia hanya menggunakanku, Seniornya, sebagai standar pasangannya!"
Win ikut bermain dan berkata, "Senior Brother, apakah penggemarmu tahu betapa narsisnya dirimu?"
.....Dua jam kemudian, interviewnya selesai.
Meskipun adegan mencekam yang dilihat para wartawan hari ini tidak bisa dirilis karena mengandung spoiler plot, tidak masalah untuk merilis beberapa klip dan ekstras.
Juga, wawancara berjalan dengan mulus, dan kaya akan konten. Win dan Jeff memiliki chemistry yang baik di dalam maupun di luar syuting. Ada banyak hal untuk ditulis dan disiarkan, dan semua reporter pergi dengan perasaan puas.Setelah semua wartawan pergi, Win menggeliat. "Aku sangat lelah! Pertarungan hari ini telah berhasil dimenangkan! Aku akan kembali ke hotel untuk tidur!"
Jeff meliriknya. "Hotel? Kenapa kau menginap di hotel?"
Win membalik halaman-halaman naskah yang tebal, dan menghela nafas. "Kau seperti tidak tahu saja betapa pentingnya peranku kedepannya, dan aku punya beberapa adegan malam. Berlari bolak-balik menghabiskan banyak energi, jadi aku mendiskusikannya dengan Sis Oey. Selama periode ini, aku akan tinggal dengan kru produksi."
Malam hari, Rama Residence No.8.
Bright dan Ren, hanya mereka berdua yang berada di meja makan besar itu.
"Ai, Little Rio tidak di sini, begitu juga brother-in law, yang hanya menyisakanmu sendiri. Lihat betapa perhatiannya aku, khusus datang untuk menemanimu makan!" Ren menghela nafas, benci karena rumah ini terlalu dingin, jadi dia berlari untuk menyalakan TV.
Tentu saja, yang ditontonnya adalah saluran entertainment gosip.
Saat ini sedang ditayangkan berita konferensi untuk film terbaru Brandon. Itu adalah film besar, dengan banyak bintang yang hadir. Brandon dalam balutan pakaian berwarna ice blue, high quality, dan custom made dari salah satu desainer terkenal. Auranya sangat memukau.Tapi Ren,sebagai boss Astro, menatapnya dengan kening berkerut. "Dia punya banyak sumber daya tersedia, dan begitu banyak skrip untuk dipilih, pada akhirnya mengapa dia selalu memilih hal semacam ini? Selalu pilihannya dewa, dia akan menjadi dewa profesional tak lama lagi. Tidak bisakah dia keluar dari stereotipnya... ah, ngomong-ngomong, ada cukup banyak orang yang berpikir bahwa Kak Bright dan Brandon terlibat dalam suatu hubungan. Brother-in-law juga mungkin sudah mendengar tentang itu. Sudahkah Kakak menjelaskan itu padanya? Jangan membuat kesalahpahaman yang dramatis!"
Bright terlihat kalem. "Yes."
"What, sangat cepat?" Ren sedang mencoba menebak-nebak apakah itu saat mereka berbicara di telepon kemarin, ketika gambar di layar TV tiba-tiba berganti, dan wajah Win muncul...
"Wow! Itu kakak ipar! Lihat, lihat!" Ren langsung memfokuskan atensinya pada layar TV.
Bright meletakkan sumpitnya dan menoleh ke arah layar TV, ekspresinya penuh perhatian dan serius.
"Pagi ini, wartawan kami mengunjungi lokasi syuting film My World, yang menjadi bahan perbicangan akhir-akhir ini, dan bisa menangkap ekstra yang luar biasa..."
Setelah pembawa acara menyelesaikan perkenalannya, gambar beralih ke layar besar di belakangnya.
Win mengenakan baju besi berlumuran darah, dan memegang tombak panjang di satu tangan. Dia menatap Jeff dengan marah, yang berpakaian biru. "Jangan harap aku akan melindungimu!"
Jeff tersenyum lembut, dan mengulurkan tangan untuk menyeka darah di wajah Win. Matanya penuh dengan emosi dan cinta yang dalam: 'Tine, I am your man, seharusnya aku yang melindungimu."
"Pu, uhuk uhuk uhuk..." Siapa yang mengira mereka akan menunjukkan adegan eksposif seperti itu di awal? Ren buru-buru menghibur kakaknya. "Kak, itu hanya akting, itu tidak nyata, itu tidak nyata, Kak!"
Tapi itu belum berakhir.
Scene dengan cepat beralih ke adegan lain di mana Win memeluk tubuh Jeff, yang tertusuk panah. Keputusasaan di matanya karena kehilangan kekasihnya membuat orang merasa seolah-olah mereka mengalaminya sendiri...
Ren diam-diam melirik wajah kakaknya yang gelap dan terkendali, dan sengaja menekan kata-katanya sambil tersenyum hampa, "Uh, akting kakak ipar sangat luar biasa! Aktingnya benar-benar luar biasa!"
Namun pada akhirnya, TV ini seperti membencinya. Sesaat setelah Ren mengatakan itu, klip dari wartawan yang mewawancarai Win mulai berputar.
"Lalu, Metawin, tipe seperti apa yang kamu sukai? Atau, kriteria seperti apa yang akan kamu pilih untuk menjadi pasanganmu? Tolong beritahu kami sedikit?"
"Kriteriaku untuk seorang pasangan adalah dia harus seumuran denganku, dan berbagi minat dan pandangan yang sama denganku!"
....Ren mulai menghitung dengan jarinya dalam diam.
Usia yang sama: kakaknya delapan tahun lebih tua dari Win, dan jaraknya hampir tiga generasi. Tidak peduli dari sudut mana melihatnya, usia mereka tidak bisa dianggap sama.
Minat yang sama: bahkan ada kesenjangan yang lebih besar di sana...
Visi yang sama: sebelumnya, alasan utama Win menolak kakaknya adalah "Orang dengan visi yang berbeda tidak bisa bersama..."
Di lain pihak, Jeff memenuhi ketiga kriteria dari Win sebagai pasangan....
*****
(countdown to Big Boss Bright's outburst) hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...