10

2K 173 3
                                    

“What happened?” Bright bertanya dengan suara yang pelan. 

“I don’t know what happened. Ketika dia terbangun, dia berusaha mencari seseorang. Aku pikir dia sedang mencari Win. Jadi aku bilang bahwa Win telah pergi. After saying that, he started going wild. Little Sun kelihatannya sangat menyukai Win, dia tidak mau mendengarkan siapapun dan menjadi seperti ini!”

Ren sudah lama tidak melihat Xaverio dalam keadaan emosional seperti sekarang ini.

Setelah mendengar cerita dari Ren, Bright berjalan menghampiri Xaverio. Bocah itu menjadi gelisah dan memundurkan badannya saat melihat ayahnya. Dia memejamkan matanya dan menggeleng-gelengkan kepalanya, tanda tidak mau mendengar apapun. 

Bright berhenti tiga langkah dari Xaverio dan dengan kalem berkata, “When your uncle said Uncle Win left, that’s exactly what he meant. Dia dalam keadaan baik-baik saja, tidak terluka, dan hanya meninggalkan rumah sakit untuk pulang ke rumah. He didn’t die and leave this world, not like someone who died and never came back. Do you understand?”

Bright hanya berbicara banyak dan lembut juga sabar seperti ini kepada anaknya. Dia terkenal dingin dan jarang bicara. 

Ren was speechless. “Are you kidding me? Aku hanya bilang dua kata ‘he left’, and he imagined so much?”

Sebenarnya, tidak aneh sama sekali jika Xaverio berpikiran seperti itu, dia trauma dan ketakutan saat melihat Win jatuh. 

Setelah mendengar penjelasan ayahnya, Xaverio berhenti berteriak, diam kaku tapi tidak mau turun dari tepian jendela. 

Bright kemudian mengeluarkan sehelai note dari sakunya. “He want me to give this to you. Kau mau melihatnya?”

Xaverio terdiam beberapa detik, kemudian dia mendongak ke arah ayahnya dan merentangkan tangannya, meminta Bright untuk menggendongnya.

Ren: “...”

Para dokter dan perawat yang ada di ruangan: “...”

Semua orang sudah berusaha dengan segala macam cara, tapi Bright menyelesaikan situasi ini just with a single note?

Sebelumnya, ketika Bright meminta Win untuk menuliskan sesuatu di kertas, Ren mengira itu hanya sekedar alasan basa basi Bright, namun, sekarang Ren benar-benar terkesan.

Bright mengangkat Xaverio kemudian mendudukkannya di sofa dan memberinya note tersebut. 

Xaverio langsung mengambilnya dan membacanya. Dia sudah lama tahu cara membaca dan menulis.

“Darling, thanks for saving me, you’re amazing…”

Melihat kata-kata yang tertulis dan diakhiri dengan sebuah gambar hati kecil, matanya berbinar, wajahnya merona, senyumnya merekah, pipinya menggembung. Wajahnya sungguh menggemaskan.

Ren seperti baru saja melihat hantu. “Bullshit, am I going blind, Kak? Our Little Sun actually smiled! Aku sampai lupa kapan terakhir dia tersenyum! Apa yang Win tulis dalam note itu?”

Ren mencoba mengintip, tapi dengan cepat Xaverio menyembunyikan note tersebut, seolah itu harta karun yang berharga.

Tapi Ren sudah melihatnya. Hanya sebuah pesan sederhana, dan itu bisa membawa kebahagiaan buat Xaverio.

Bright hanya diam dan menatap anaknya dengan lembut.

Sekarang, saat Xaverio sudah tenang dan baik-baik saja, Bright membawanya pulang ke rumah dan membatalkan semua business meeting hari itu, hanya supaya dia bisa menemani anaknya. 

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang