“Kau bisa berhenti sekarang.” Untuk mencegah dirinya lepas kendali jika ini diteruskan, Bright lalu menyuruh Win berhenti.
“Oh.” Win tidak terlalu memikirkannya. Dia melanjutkan untuk mempelajari pistol barunya, dan menatap Bright lalu dengan ragu bertanya. “Pistol ini… apa kamu benar-benar memberikannya padaku?”
Bright: “Take it as your birthday gift.”
Ini benar-benar hadiah ulang tahun yang spesial…
Win menyentuh badan pistol dengan lembut. “Thank you, I like it a lot!”
Keamanan dari pistol ini sudah sangat bagus, ditambah dengan penampilannya yang low-key, tidak ada satu orangpun yang akan mengenali jenis pistol ini kecuali mereka membongkarnya. Ini juga jauh lebih nyaman untuk digunakan.
Sambil memandangi benda di tangannya, Win tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis. “Bright, terima kasih banyak… tidak ada pernah sebaik ini padaku…”
Hati Bright tersentuh saat mendengar kalimatnya, dan ketika dia ingin berbicara, Win berkata dengan penuh perasaan. “Ini terasa seperti punya seorang ayah!”
Bright: “....” My Metawin you praise me so high, kata Bright dalam hati. Entahlah kata-kata Win membuat Bright seolah ingin tertawa sekaligus menangis. Aku? Ayahmu? Entahlah…Win…..^..^
“It’s already so late, kau pasti lapar, kan? Let me make you a late night snack!” Setelah berkata, Win berlari keluar ruangan.
Segera setelah Win keluar dari ruang kerjanya, Bright membongkar pistol Win. Seperti yang sudah diduganya, nomor serinya sudah dihapus. Tapi dengan begitu, kemungkinan mengenai identitas dari orang itu telah dipersempit secara drastis.
Sepuluh menit kemudian, Win masuk kembali dengan membawa semangkuk makanan yang mengepul.
“Bright, apakah pangsit oke? Aku melihat di kulkas masih ada sisa stok, jadi aku memasakkannya untukmu!”
“Put it there.” kata bright.
Win merasa tidak enak melihat Bright sibuk untuk kepentingannya, maka dia mengambil mangkuk tersebut dan bertanya, “Shall I feed you?”
Kening Bright mengerut. Awalnya dia ingin menolak, tapi pada akhirnya tidak tega untuk melakukannya.
“I’ll feed you, I’ll feed you! Teruskan saja pekerjaanmu!” Win lalu mengambil sebuah pangsit, meniupnya dengan hati-hati, dan membawanya ke depan mulut Bright.
Bright menatap layar laptopnya dengan serius, mencoba memasang wajah tanpa ekspresi, dan dengan jantung yang berdebar membuka mulutnya dan memakan pangsit itu. Kenapa dia tidak ingat pangsit yang dimakannya terakhir kali seenak ini?
Win terus menyuapinya pangsit satu demi satu, sampai semuanya habis.
“Pergilah beristirahat, aku hampir selesai.” Bright memberikan laptop Ojan pada Win, dan mulai berkonsentrasi pada laptopnya sendiri.
Win, memegang laptop itu dan duduk di sofa yang berada di sudut. Dia mulai mengotak-atik laptop tersebut karena bosan, untuk melihat apakah mungkin ada bukti lain di dalamnya. In the end, he really found some!
Dia menemukan sebuah folder dengan titel “Important Secrets” yang tersimpan dalam drive D. Win mengklik open, dia menemukan banyak file video.
Apakah pria itu menyembunyikan lebih banyak bukti darinya? Win lalu mengklik salah satu file dengan curiga.
Win merasa ada yang tidak beres begitu video itu mulai diputar, tapi saat dia bereaksi, semuanya sudah terlambat. Detik berikutnya, suara rintihan dan erangan yang membuat wajah memerah dan detak jantung berdegup kencang keluar dari laptop, dan di ruang kerja yang sunyi, suara itu terdengar jelas…..
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...