Jeff lesu, seperti tidak bersemangat, tapi ketika dia mulai makan, energinya pulih kembali. Setidaknya Win sangat pandai memasak. Itu hanya BBQ biasa, tapi dia membuatnya terasa sangat enak.
Menebak bahwa Jeff sudah melewati hari yang sulit, Little Rio, yang biasanya tidak peduli dengan orang lain selain Win, berinisiatif memberinya setusuk sate domba. Jeff merasa sangat senang melihat itu.
Dia juga menyadari bahwa Win tidak melebih-lebihkan sebelumnya. Anak kecil ini begitu menyenangkan ketika dia sedang bersikap baik! Tidak heran Win begitu baik dan menyayanginya…
Damn it, ini benar-benar tidak adil, bagaimana bisa orang seperti pamannya, Bright, menghasilkan anak yang lucu seperti ini? Mutasi genetik?
Jeff mengunyah daging di mulutnya sambil bermain-main dengan ide kecil yang tiba-tiba muncul. Meskipun dia datang kesini sebagai budak Win, memangnya siapa yang akan tahu?
Dia terus melihat postingan harian Bright di moments Line memamerkan PDA mereka, sekarang adalah gilirannya….
Jeff diam-diam tertawa beberapa kali, dan diam-diam mengambil foto punggung Win dengan ponselnya. Dia mempostingnya di Momen dengan sombong – [Aloha! Picnicking!]
Mengingat pamannya Bright punya mata jeli, dia pasti akan mengenali punggung Win!
Dengan cepat, postingannya itu sudah penuh komentar dari teman-teman rascalnya:
[Wow! He’s a knockout! Bisa tahu dia pasti sangat menarik hanya dari punggungnya!”
[Jeffrey Jones, bajingan kau, dimana kesetiaanmu sebagai teman, bawa dia pada kami agar kami bisa melihatnya!]
[Foto wajahnya! wajahnya! Jangan pelit, Jae!]
[Kenapa dia terlihat masih sangat muda? Apakah dia sudah cukup umur? Jeff, apa kamu melanggar hukum sekarang?]
…..
Setelah beberapa saat, Ren berkomentar:
[Ouch! Daging BBQ terlihat sangat enak! Sayap ayamnya juga, ikan bakar… hey bocah, kenapa tidak mengajak Uncle-mu ini untuk makanan enak!]
Fokus perhatian Ren…benar-benar berbeda dari orang normal…
Setelah beberapa lama, orang yang ditunggu-tunggu Jeff sedari tadi akhirnya muncul. Merefresh feednya, dia melihat Bright baru saja meninggalkan komentar. Jeff dengan cepat mengkliknya dan setelah membacanya, wajahnya berubah sangat kesal…
Bright: [Jangan biarkan Little Rio makan terlalu banyak, berat badannya udah mulai sedikit berlebihan.]
Fuck, fuck, fuck! Little Rio! Bagaimana Bright bisa tahu bahwa anaknya sedang bersama mereka? Jeff lalu melihat fotonya lagi dan memperhatikan detailnya, dan akhirnya menyadari dimana masalahnya. Di dalam foto, sosok Little Rio terpantul di permukaan sungai….
Fuck, pamannya benar-benar punya mata yang bagus! Bualannya gagal. Kepalanya pun tertunduk lesu, bodoh, bodoh, bodoh sungutnya dalam hati, sambil sesekali memukul kepalanya. Saat mengangkat kepalanya kembali, dia melihat Win sedang menelepon seseorang.
“Siapa yang kamu telepon?” tanyanya santai.
“Sis Oey~” jawab Win. Setelah saling mengakrabkan diri, Win mulai memanggil manajernya dengan Sis Oey bukan lagi Sister Toey.
Jeff yang sedang menyesap juicenya berkata dengan nada mengejek, “Oh, mangsa barumu ya?”
“Diam, bodoh! Dia manajerku, Toey Grace, okay?”
Ketika Win mengatakan itu, Jeff menyemburkan juice yang sedang diminumnya. “Siapa tadi katamu?”
“Toey Grace, mantan manajernya Mishelle Wong! Kau tidak menonton konferensi pres hari itu? Kenapa kamu lamban sekali, Blondy!” Win berkata dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...