34

1.4K 131 0
                                    

“Kak Joss, kenapa kemari? Bukankah aku sudah bilang untuk tidak usah menjemputku?” Luke seperti burung kecil yang sedang terbang gembira ke arah prianya. 

“I was worried. It’s raining outside.” Joss membuka jaketnya untuk menutupi tubuh Luke, tatapannya terlihat tidak senang. “Kenapa memakai baju yang tipis?”

Wajah Luke berubah manis seperti madu. “Kak Joss, memangnya kakak pikir aku umur berapa? Kau memperlakukanku seperti anak kecil!” Luke merengut manja. 

Win menyandarkan dirinya pada dinding yang dingin, dia merasa sangat tidak beruntung hari ini. 

Bukan saja ia menyaksikan cinta orang tua pada Luke, sekarang dia juga adalah penonton kehidupan cinta Luke. 

Seolah-olah itu tidak cukup, Luke menarik tangan Joss dan membawanya mendekati Win, dan berkata dengan hangat. “Nong Win, kau minum terlalu banyak. Bagaimana kalau kita pulang bersama? Aku akan meminta pacarku untuk mengantarmu!” Luke dengan sengaja menekankan kata ‘pacar’.

Baru saat itulah Joss memperhatikan Win. Saat dia melihatnya, pupil matanya tertarik. 

Metawin Plowden….

It had already been a long time.

Mereka tidak bertemu muka satu kali pun sejak tahun dimana Win berangkat ke luar negeri, dan setelah Win kembali, dia hanya melihat Win dari jauh saat menjemput Luke dari agensi beberapa kali.  

Dia tidak mempersiapkan diri untuk apa yang dia lihat sekarang — Win sudah sangat berubah bahkan dia hampir tidak mengenalinya lagi. 

Anak laki-laki yang dulunya biasa berpakaian lusuh sekarang menjadi lelaki muda yang sangat amat menarik, bisa mencuri hati siapa saja yang melihatnya. 

Melihat tatapan Joss pada Win, jejak permusuhan melintas dimata Luke dan dia menarik lengan Joss lalu berkata. “Kak Joss, bagaimana menurutmu?”

Joss tersadar dari lamunannya kemudian mengangguk. “Yes, let’s go together.”

“Nong Win…Nong Win… are you alright?” Luke berpura-pura khawatir. 

Win melambaikan tangannya dan menggelengkan kepalanya. Akibat pengaruh alkohol, pikirannya semakin kacau, jantungnya berdetak lebih cepat dan darahnya mengalir mundur. Rasanya seperti ada binatang buas yang mengaum dalam tubuhnya, ingin keluar dan mencabik-cabik dua wajah palsu di hadapannya. 

“No need!” Win berkata dan berbalik berjalan buru-buru, tersandung - sandung ke arah kamar mandi, sebelum dia kehilangan kendali. 

Luke menyeringai saat melihat keadaan Win yang menyedihkan kabur dari hadapan mereka, tapi ketika dia berbalik menghadap Joss, dia memasang wajah yang seolah-olah terluka. “Kak Joss, Nong Win kelihatannya masih tidak mau memaafkanku. Aku sudah berusaha keras untuk berbaikan dengannya. In the company, I tried to take care of him, and yet he shows me a face like that. Aku sungguh tidak tahu apalagi yang harus aku lakukan…”

“Don’t worry, Nong Win is always like this. Beri dia waktu dan dia pasti akan memaafkanmu!” Joss menenangkan Luke dengan suara yang lembut. 

Di luar hotel, orang-orang sedang mengagumi dan mengomentari mobil mewah terbaru Joss. 

“Woww…I just checked, this Maserati is worth at least 10 million THB, it’s so expensive!”

“Aku juga ingin mencari pacar yang kaya raya, tapi butuh berapa tahun untukku bisa menemukannya?”

“Yang terpenting dia sangat tampan! banyak selebriti yang menikah dengan orang kaya, tapi kebanyakannya gemuk, setengah baya, melihat itu membuat perutku mual….”

…………….

Saat mereka masih asyik bergosip, mereka melihat Joss dan Luke pergi meninggalkan hotel. 

A good-looking couple standing together really drew the eye. 

Semua orang melihat dengan tatapan iri pada Luke, dengan jaket Joss menutupinya, masuk ke mobil mewah, dan hanya setelah mobil itu hilang dari pandangan mereka menghembuskan nafas panjang. 

Tapi tak lama setelah mobil Joss pergi, ada suara deru mobil yang nyaring berwarna putih keperakan terlihat mendekat. Itu adalah sebuah mobil sport yang melaju kencang, berhenti tepat di pintu masuk hotel.

Dan mobil ini……..

Mobil ini begitu memukau!

Such a handsome, low chassis, a smooth body and cool scissor doors — it was a work of art……

Dan lebih gilanya lagi, harga mobil ini…

“F*** me, that’s the Bugatti Veyron SuperSport, the world’s most expensive sports car. It costs approximately over a billion baht….mother….which god of fortune is this…”

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang