The opening ceremony.
Semua cast dan crew sudah berada disana, kilauan lampu kamera berulang kali terlihat, para wartawan berkerumun, dan sekumpulan besar fans juga terlihat berkumpul di luar pembatas.
Sebagian besar fans yang hadir adalah fans dari Luke dan pemeran utama wanita, Mild. Satunya GMM’s precious aktor, yang satunya lagi pemenang Academy Awards. Pasangan yang tampan dan cantik akan menarik banyak perhatian.
Salah seorang reporter bertanya pada Luke, apakah ada kemungkinan untuk jatuh hati pada Mild di kehidupan nyata, mengingat mereka berdua sudah beberapa kali menjadi pasangan di beberapa drama yang dimainkan mereka berdua.
Luke kemudian tertawa pelan dan menjawab bahwa Mild sungguh menarik, tapi itu tak akan mungkin terjadi. Dengan setengah bergurau dia kemudian melanjutkan kalimatnya karena sudah tidak ada tempat lagi di hatinya untuk diisi orang lain.
Semua reporter yang ada disana menyorakinya saat mendengar kata-kata Luke.
Setahun yang lalu, Luke mengumumkan pada publik bahwa dia mempunyai pacar, dan semua orang mencari informasi siapa pacarnya. Dan tak butuh waktu lama untuk tahu, pacarnya adalah anak dari Felix Wayar, CEO dari perusahaan O’Wayar. Dia memiliki status, uang dan wajah yang tampan. Seseorang yang bisa disebut sempurna, dan semua orang tidak bisa untuk tidak merasa iri terhadapnya.
Fansnya pada saat itu sempat merasa sedih, tapi para fans sekarang tidak lagi sama seperti fans jaman dulu yang akan marah apabila idolanya punya pacar atau menikah. Mayoritas fans sekarang berharap idola mereka menemukan pasangan yang baik.
Popularitas Luke tidak memudar bahkan saat dia mengumumkan tentang hubungan percintaannya; sebaliknya, dia mempertahankan ketenarannya dengan topik seperti “Kekasih Tampan Kaya Raya” dan “A Winner at Life”.
Mild juga tahu cara merespon candaan Luke. Dia kemudian berpura-pura memegang dadanya, berakting seakan-akan kata-kata Luke menyakiti hatinya. “Prince Zen, kau sungguh kejam. Aku sudah memberikan hatiku ini hanya untukmu!”
Untuk film ini, Luke akan berperan sebagai seorang pangeran dan Mild sebagai istrinya.
Para reporter yang mendengar candaan mereka kemudian tertawa dan mereka menggoda Luke dan Mild. Suasananya sungguh meriah.
Setelah para pemeran utama, kini tibalah saat yang ditunggu-tunggu semua orang, pemeran pendukung. Para reporter kemudian menyerbu P’Champ.
Mereka bertanya kenapa mereka belum melihat artis yang akan memerankan sosok Jendral Tine. Apakah dia akan hadir atau tidak. Mereka juga menanyakan tentang rumor yang beredar, bahwa pada awalnya sudah ada artis lain, yakni Kao yang ikut audisi untuk peran tersebut. Tapi gagal karena P’Champ merasa dia kurang menarik.
Para reporter mencoba menimbulkan masalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu.
Tapi, tentu saja P’Champ bukan orang baru dalam industri ini, dan dia tahu permainan apa yang sedang dimainkan para reporter. Dia kemudian menjawab sambil tersenyum ramah.
“It’s true that physical beauty is a very high requirement untuk peran Tine, tapi bukan hanya itu saja standar yang kami cari. Penampilan Kao bukanlah masalah, sayang sekali dia tidak memiliki aura yang kami cari.”
“I heard that the artist for Tine is a rookie, apakah itu benar? Standar Anda sangat tinggi untuk peran ini, apakah artis pemula ini memenuhi semua ekspektasi Anda?” Lagi, salah seorang reporter melontarkan pertanyaan.
P’Champ merasa ada yang tidak beres dengan pertanyaan-pertanyaan ini. Kenapa pertanyaan tersebut seolah lebih tajam, dan semuanya mengarah pada pemeran Tine.
“Pertanyaan ini bisa ditanyakan saat filmnya keluar, everyone please look forward to it!”
Tapi para reporter tentu saja tidak akan melepaskan kesempatan ini. Mereka semakin agresif memberikan pertanyaan. “P’Champ, apakah artis untuk pemeran Tine lebih menarik dari Kao?”
Champ memutar matanya, kapan ini akan berakhir? Yes! He was far prettier than Kao!! So what jika Kao menarik, saat kalian melihat Win, lihat saja apakah kalian masih berani membicarakan Kao lagi!! Champ ngedumel dalam hatinya.
“This, everyone is unique, unik dengan caranya masing-masing… tunggu sampai dia datang, dan kalian akan tahu…”
P’Champ sudah terlihat tidak sabar dengan pertanyaan-pertanyaan yang terus dilontarkan ketika saat itu, satu sosok muncul untuk berjalan di karpet merah. Tatapannya membeku untuk beberapa saat, sebelum dia kembali sadar dan tertawa pelan. “Ah..speak of the devil!!”
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...