89

1.2K 105 0
                                    

Siam Hotel. 

Kali ini, semua orang dalam tim produksi datang ke dinner party. bahkan Luke dan yang lainnya yang free pun hadir. Satu demi satu orang datang menyapa Jeff, suasana di dalam ruangan sangat hangat. 

Setelah tiga putaran ronde minum, Nam tiba-tiba mengambil gelas winenya dan berdiri. “Metawin, I misunderstood you before. This toast is to you, take it sebagai permintaan maafku dan rasa terima kasihku!”

“You’re too kind, Sister Nam!” Win menenggak wine yang berada di gelas di tangannya. 

Semua orang bersorak. Setelah itu, banyak orang datang untuk bersulang untuk Win, dan dia tidak menolak satupun dari mereka, seolah-olah mereka menyelesaikan semua hard feeling dengan wine. 

Melihat Win menjadi rukun dengan orang-orang kru, Luke sedikit tersenyum dengan ekspresi puas di wajahnya. “Seperti yang pernah aku katakan, My Junior Brother tidak mungkin orang seperti yang dirumorkan!”

Menjelang akhir acara makan malam, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu dan masuk. 

“Aiyaa, it’s Young Master Wayar!”

“Young Master Joss is here!”

“Kak Joss, why are you here?” Melihat kedatangan Joss, Luke langsung menyapanya, wajahnya dipenuhi kebahagiaan. 

………

Di sebuah sudut, Jeff yang mulai mabuk langsung sadar kembali. Matanya menyala seperti obor saat memelototi pria yang berdiri di pintu masuk, dalam balutan setelan berwarna putih dan menunjukkan sikap sopan. 

Joss Wayar!

Jadi itu orangnya si Joss Wayar! The only man it was said that Metawin had ever loved?

Joss si perfect boyfriend akan muncul setiap kali Luke membutuhkan bantuan. Saat ini, luke sedang bergelayut mesra padanya, dan wajahnya ramah saat menyapa semua orang. “Aku mengundang beberapa temanku untuk dinner disini, dan aku dengar dari Luke kalian semua juga makan disini. Kalian bisa memesan apa saja yang kalian inginkan, bill on me!”

Semua orang bersorak saat mendengar tawaran Joss. tapi tiba-tiba terdengar suara dingin yang sombong berkata, “Why should I let you pay for my dinner party? aku yang akan membayarnya!”

Ini mungkin yang dinamakan the battle of jealousy between exes. Ketika Joss muncul, Jeff tidak repot-repot menyamarkan permusuhannya. 

Pria selalu peka terhadap permusuhan pria lain. Dari awal, Joss sudah merasa bahwa Jeff tidak ramah padanya, but still Joss memasang senyum ramah di wajahnya dan berkata dengan mantap. “Since ini adalah jamuan untuk Tuan Jones, masuk akal bahwa Tuan Jones seharusnya tidak menjadi orang yang membayarnya sendiri.”

“Itu benar, biarkan kami mentraktirmu! Anggap saja itu tugas kami sebagai tuan rumah!” Luke ikut bersuara. 

What duty as hosts! I'm capital born and bred, okay? Why do I need you to perform a duty as the host?!

Saat Jeff sudah akan meledak, next to him, Win dengan halus mencengkram bahunya di belakangnya, dan mendekat ke telinganya dan berbisik. “Apa kamu bodoh, dia penjilat dengan lebih banyak uang daripada akal sehat, kenapa kau tidak memanfaatkannya? Let him pay!”

Wajah Jeff berubah semakin kusut. “Hmmph, apa kamu yakin kamu tidak sedang membelanya? He’s your ex-bf, after all!”

Win menaikkan alisnya. “Aren’t you also my ex?”

“Metawin! Don’t change the subject!” Mendengar kata Win, mood Jeff semakin jelek, dan berkata dalam hatinya, even if I’m your ex, dapatkah aku dibandingkan dengan Kak Joss-mu, yang adalah teman masa kecilmu dan cinta pertamamu? Kau bahkan memanggil namanya saat kau bermimpi!

Win berkata pasrah. “Fine, fine, fine. tapi aku tidak mengubah topiknya.  Mengapa kamu kelihatan sangat berisik karena kamu ingin mengekspos hubunganku denganmu dan juga Joss di depan semua orang?”

Kapan orang ini berhenti bersikap kekanakan? Keluh Win dalam hati.

Finally, Jeff mengalah. “If you want to pay, go ahead!” Katanya pada Joss dengan nada tidak peduli, tanpa menengok ke arah lawan bicaranya.

Joss melihat Win berbisik di telinga Jeff, keningnya mengerut. Was it his imagination? Tapi dia merasa hubungan Win dan Jeff lebih dari sekedar teman kerja….

Menyadari Joss menatap ke arah Win dengan tatapan kosong, Luke menggoyangkan tangan Joss agar perhatiannya beralih pada dirinya, dan berkata dengan nada manja, “Kak Joss, did you bring the thing I asked for?”

“Yes I did.” Pikiran Joss kembali. dia lalu memberi Luke setumpuk kartu undangan, dan berkata pada semua orang, “Tomorrow is Luke’s bday, aku harap kalian semua bisa datang ke acara ultahnya besok sore!”

Semua yang mendengar ucapan Joss mulai berbicara bersahut-sahutan, pesta besok masih meriah, aku tidak akan melewatkan pesta mewah itu, dan bla..bla…bla.

Luke tersenyum manis dan mulai membagi-bagikan undangan tersebut satu persatu. Ketika dia memberikan satu untuk Win, dia tidak lupa berkata dengan nada yang dimanis-maniskan, “Junior Brother, you must come!”

Win memutar-mutar gelas di tangannya dengan sikap bosan. Wajahnya tanpa ekspresi saat memandang undangan merah tersebut. 

Ketika Luke akan memberikan satu untuk Jeff, pria itu tidak bergerak untuk menyambutnya. “Don’t bother, I’m not going!”

Mendengar ini, wajah Luke berubah kaku, tapi detik berikutnya, dia dengan cepat mengatur kembali ekspresinya menjadi lembut lalu berkata, “Jeff, do you have something on tomorrow? Bisakah kamu menundanya? I really do hope you can come! Please, please!” Luke berkata dengan nada memohon.

Dia sudah berjanji pada teman-teman dekatnya yang menyukai Jeff dia akan membuat Jeff datang ke acara itu. 

Tapi Jeff tidak peduli dengan Luke, tatapan matanya menyiratkan rasa benci dan dia berkata dengan tidak sabar. “Aku tidak bisa menundanya, besok juga adalah ulang tahun dari teman dekatku!” Setelah mengatakan itu, Jeff menoleh pada Win. 

Win hanya meneguk winenya tanpa mengatakan apapun. 

“Wow… suatu kebetulan! Temanmu berulang tahun di hari yang sama sepertiku! Temanmu pasti orang yang sangat penting untukmu? That’s really a pity! Mungkin jika kamu sudah selesai, feel free to come over anytime, pestaku akan berlangsung sampai malam!” Luke berkata dengan penuh perhatian. 

Damn it, jika aku gagal mengundang Jeff, tidakkah aku akan kehilangan muka di depan teman-teman dekatku? Luke merutuk dalam hati. 

Who on earth was Jeffrey’s friend? Tidak hanya ulang tahun mereka berdua sama, dia juga orang yang penting dalam hidup Jeff, sampai-sampai undanganku ditolak mentah-mentah olehnya di depan banyak orang! Damn it!

Wait, the same birthday tomorrow….

Seolah mengingat sesuatu, Luke dengan ragu mengarahkan pandangannya pada Win. We shared the same birthday, and it was also tomorrow! Jangan bilang teman yang dikatakan Jeff tadi adalah Metawin?

Lalu dia teringat postingan produser beberapa hari lalu. The person who invested the additional funds into the movie was Ren Walton. Ayahnya juga mengatakan bahwa investor itu menginginkan Metawin untuk tetap berperan sebagai Tine. Kenapa CEO dari Astro menginginkan Win?

Jika spekulasinya benar, Win dan Jeff saling berhubungan, maka orang yang menolong Win mengatakan hal-hal baik tentangnya sudah pasti Jeffrey Jones. If that was the case, semua yang terjadi sampai saat ini masuk akal…..

That Metawin, had he seduced Jeffrey?

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang