Luke ikut bersuara untuk membujuk Win. "Junior Brother, aku tahu kamu tidak nyaman, tapi kau juga bersalah dalam hal ini, kau tidak bisa menyeret agensi down because of this personal drama antara kalian berdua! Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah ini sekarang adalah meminimalkan efeknya!
Win menatap Luke yang tampak seolah-olah perhatian utamanya adalah melindungi citra perusahaan, dan bergumam, "Senior Brother, if I remember correctly, dari awal sampai akhir, it was Kao who targeted me and framed me. Aku selalu menjalankan ajaran Sister Linda untuk tidak mempermalukan agensi dan selalu memprioritaskan agensi. Aku dibully tapi tetap diam, sampai ada seorang teman online yang baik hati stood up for me, hanya dengan itu reputasiku bisa bersih!" Wajah Win berubah sedih saat mengatakan itu.
"Sekarang para netizen dan fans marah karena Kao jadi simpanan. Jelas-jelas, Kao yang tidak memikirkan citra agensi, memfitnah artis dari agensi yang sama dan menodai citra agensi, bukankah begitu? Senior Brother, are you saying that jika ada seekor anjing gila yang mengejar seseorang dan menggigitnya, dan pada akhirnya orang tersebut jatuh dalam selokan dan mati, apakah itu masih kesalahan orang tersebut?" Win mengucapkan kalimat pengandaian, sambil menatap dingin Luke.
Jika dia memposting di akunnya bahwa dia memaafkan Kao, semua usaha kerasnya untuk mengembalikan reputasinya pasti akan runtuh seketika.
Membuat pernyataan memaafkan Kao dalam situasi seperti ini, apakah mereka pikir aku bodoh?
Luke hampir tersedak mendengar kata-kata Win. What kind-hearted online friend, sudah jelas dia sendiri yang merilis video Kao, dan bisa-bisanya dia mengatakan itu semua dengan tenang dan tanpa rasa bersalah.
Di sampingnya, Kao, yang sejak tadi tidak bersuara, tiba-tiba meledak saat mendengar kata-kata Win. "Metawin, siapa yang kamu panggil anjing gila? say it clearly! You..."
Kim yang melihat suasana semakin memanas, memotong kata-kata Kao. "No need to put up a public apology."
"Really?" Kao langsung happy saat mendengarnya, tapi detik berikutnya dia mendengar Kim melanjutkan kata-katanya, "Kao, tulis sebuah statement yang isinya kau akan berhenti dari industri hiburan in!"
"What?" Kao langsung berteriak. "You're making me leave this industry? Kenapa aku harus berhenti?! There's no way I'm writing that kind of thing!"
Kim mulai kehilangan kesabarannya. "Aku sudah memberimu muka dengan membiarkanmu menulis sendiri pernyataan itu! Don't take my last kindness for granted!"
"Jangan bilang ini semua karena aku jadi simpanan! Banyak artis baik itu perempuan maupun lelaki di industri hiburan ini yang jadi simpanan, why should I be the one to leave??!! Kao menolak mentah-mentah saran Kim.
"Because you are the only one who dumb enough membiarkan seluruh dunia tahu tentang itu!"
"Apa hubungannya denganku, itu semua karena managerku yang kurang ajar dan tidak tahu diuntung itu mengkhianatiku! Kenapa Anda tidak mengejarnya?"
"How can I, when she's already resigned? Managermu, adalah manager yang paling easy going di seluruh agensi, so ask yourself, disamping dia, siapa lagi yang sanggup mentolerir kelakuanmu? It was bad enough that you were always yelling at her, tapi ketika putranya demam lebih dari 40°C dan dia ingin membawanya ke rumah sakit, kau tidak membiarkannya pergi no matter what. Sampai akhirnya, ketika dia bergegas pulang tengah malam, putranya sekarat sampai masuk ruang ICU! Dan sampai saat ini, putranya masih dalam keadaan yang kritis! Kim mulai membeberkan kesalahan Kao. Bukan hanya dengan managernya, Kim sudah lama muak harus berurusan dengan kekacauan yang dibuat Kao tanpa henti.
Kao tidak berpikir bahwa apa yang dilakukannya itu salah sama sekali, kemudian dengan kurang ajarnya berkata, "Anaknya tidak mati, right? Ada banyak dokter di sana yang bisa menangani anaknya, apa gunanya untuknya bahkan jika ia berada di sana? Dia menghancurkan karirku untuk hal sepele macam itu?"
Kao masih tidak habis pikir bagaimana mungkin seseorang yang pemalu seperti managernya, tiba-tiba bisa melakukan hal semacam ini. Dia wanita yang bercerai, dan putranya cacat. Setiap bulan, dia menghabiskan banyak uang untuk biaya anaknya berobat. Tanpa pekerjaan ini, bagaimana bisa dia membiayai hidupnya?
Kao tidak akan pernah bisa menduga bahwa sosok powerful seperti Keng Suppat-lah, orang di balik layar yang berurusan dengan orang sepertinya secara pribadi.
..........
Kim mengurut pelipisnya, menyerah berkomunikasi dengan Kao. Berdebat dengan orang bodoh adalah hal yang paling bodoh untuk dilakukan. Agensi sudah banyak menghabiskan effort untuk Kao, tetapi karena masalah ini, semuanya tidak dapat dipulihkan. Betapa besar pun kerugian yang sudah ditimbulkan, Kao tetap harus dibuang.
Melihat keputusan Kim sudah bulat, Kao bergegas ke samping Luke dan meminta tolong padanya. "Bro Luke, biarkan Sister Linda mengasuhku juga! Aku jamin aku akan patuh! Aku janji aku akan merilis permintaan maafku!"
Ketika Linda mendengar ucapan Kao, dia menjadi ketakutan. Memanageri Kao? Luke tidak mungkin memasukkan aku ke dalam jebakan itu, bukan?
Tapi tentu saja Luke bukan orang bodoh seperti Kao, jadi Luke pura-pura memasang wajah pasrah dan berkata dengan lirih. "Kao, bukannya aku tidak mau membantumu. Kau dengar sendiri perkataan Win tadi, dia tidak mau membantumu. Di samping itu, ini sudah keputusan agensi, aku tidak punya pilihan."
Setelah masalah ini mencuat, Luke tahu dengan pasti bahwa karir Kao sudah tamat, tapi dia masih ingin menggunakannya sampai akhir untuk menyeret Win jatuh bersamanya. Sayang sekali, Kim menyadari sebuah permintaan maaf tidak berguna sama sekali, dan hanya akan menyeret artis lain dari agensi dalam masalah, in the end, Kim hanya bisa melepaskan Kao.
Luke kira, Kao bisa digunakannya untuk menjadi senjatanya melawan Win, siapa yang mengira Kao menjadi bumerang untuk dirinya sendiri, dan malah membuat popularitas Win meroket. Tidak mungkin lagi Luke membuang energi untuk tipe orang seperti Kao.
"Metawin! Bajingan kamu! Just you wait and see! Even if I die, I'll drag you down to die with me!" Kao akhirnya kehilangan harapan, dan melampiaskannya pada Win, sampai-sampai Kim harus memanggil sekuriti untuk menyeretnya pergi.
Win tidak repot-repot mengambil pusing kata-kata Kao. Win tidak membencinya, malah merasa kasihan padanya; even until now, Kao bahkan tidak tahu bahwa dirinya hanya dijadikan umpan.
Kim menatap Win dengan ekspresi santai di wajahnya. "Metawin, act well in this movie. Jika hasilnya nanti bagus, agensi akan fokus untuk mengolahmu. Tapi apa yang dikatakan Luke barusan ada benarnya. You should keep your head down for now, dan jangan membuat masalah yang tidak perlu."
Kim sebenarnya mencurigai ada seseorang yang bekerja di balik layar, tapi dia tidak bisa menemukan sedikitpun clue, dan hanya bisa berpikir bahwa ini semua adalah keberuntungan Metawin.
"Thank you, Khun Kim, I will." Win berpura-pura terkejut dan gugup.
Setelah keluar dari meeting room, Win menuju toilet dan Luke mengikutinya. Luke menyilangkan tangannya ke dada dan mencibir Win. "Metawin, kau sangat hebat dalam menggali kotoran pada orang lain, tidakkah kamu takut masa lalumu yang kotor akan terungkap suatu hari nanti?"
Mata Win sedikit menyipit dan berubah dingin. Dia berbalik dan berkata dengan nada tidak peduli. "Who doesn't have dirt on them, in this industry? Kau tidak? Eldest Master Plowden?"
Win sengaja menekan nama panggilannya, Eldest Master Plowden, dan berpura-pura ingat sesuatu. "Ah! Aku baru menyadari, titel dari Kao 'fake son, real kept man' dan kebetulan titel itu juga sangat cocok untuk menggambarkanmu! When the time comes for me to expose you, bukankah itu membuat kesulitanku berkurang untuk mencarikan gelar yang cocok untukmu?"
Ini sangat tepat menghantam kelemahan Luke, dengan cepat emosinya meledak. "What a fake son, a real kept man! Sejak aku lahir, aku sudah menjadi bagian keluarga Plowden. Aku satu-satunya anak yang diakui Daddy. As for Kak Joss, kamulah yang tidak berguna dan tidak bisa menjaga hatinya. Apa kamu pikir orang-orang akan mempercayai omong kosongmu?"
Win menarik nafas panjang. "Then....shall we test it? Go ahead dan ungkap bagian kelam masa laluku itu! Ada begitu banyak orang diluar sana, jadi aku belum bisa menemukan keberadaan dua gigolo yang pernah kamu sewa. Siapa tahu, mungkin para netizen akan membantuku mendapatkan emas yang tidak terduga."
..............
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...