Remote control di tangannya jatuh ke lantai, wajahnya pucat pasi. Dia pikir skenario terburuknya hanya sampai Win dengan sukses membuktikan dirinya tidak bersalah; tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa Win bisa menampilkan bukti untuk mengekspos dirinya.
Pengirim email anonim mendapatkan keuntungan dari dua pihak? Mengancamnya dengan seratus juta lalu menjual bukti itu pada Astro setelahnya?
Di layar TV, wartawan bertanya pada Win: “Metawin, sejauh yang diketahui, kau punya hubungan yang dekat dengan Luke Plowden. Apa motivasinya? apakah ada kesalahpahaman di antara kalian berdua?”
Jari-jari Luke gemetar dan dia dengan cepat mematikan TV, membuang remote, dan memeluk Joss dengan erat. “Kak Joss, biarkan aku menjelaskan…”
Luke bisa merasakan seluruh badan Joss gemetar saat dia memeluknya, kepalan tangannya semakin mengerat, dan wajahnya yang lembut tampak sangat pucat dan mengerikan…..
Dia tidak pernah melihat Joss seperti ini sebelumnya!
Ketakutan yang mendalam sekan menelannya, dia hanya bisa memeluk Joss dengan erat sambil menjelaskan dengan terburu-buru, “Kak Joss, itu bukan aku… itu benar-benar bukan aku…aku tidak tahu semua tentang ini… aku tidak menyangka Cuppa akan melakukan hal seperti ini! Mungkin dia ingin menjebakku karena aku mengasarinya beberapa kali ketika aku sedang tidak enak badan?”
Joss membiarkan Luke memeluknya sesuka hatinya, tapi dia tidak bergerak sama sekali dan suaranya tanpa kehangatan saat dia berbicara. “Jika Cuppa menjebakmu, lalu mengapa dia menyuruh Ojan untuk menjebak Win juga? Keuntungan apa yang akan didapatkannya dari situ?”
Wajah Luke membeku dan dia cepat-cepat berucap, “Dia ingin seseorang menjadi kambing hitam! Dia ikut denganku kemanapun aku pergi dan tahu bahwa Win memperlakukan aku dengan buruk secara pribadi, jadi dia menyalahkan Win atas semua ini, dan aku tidak akan curiga padanya sama sekali….”
“Bahkan jika aku percaya penjelasanmu yang dibuat-buta, bagaimana dengan lukamu?” Joss terus bertanya.
Luke berhasil menenangkan dirinya sedikit dan menjelaskan seolah-olah dia dialah yang mengalami ketidakadilan, “Aku sudah mengatakan dari awal bahwa aku baik-baik saja, daddy dan mummy sangat khawatir tentang aku dan memintaku untuk tetap tinggal di rumah sakit selama itu. Kak Joss, kamu tahu sendiri, kan, aku capek badan dan mentalku pada saat itu, dan aku merasa sangat buruk. Bagaimana mereka bisa memerasku seperti itu!”
Kesedihan mendalam melintas di wajah Joss. “Lucky… bagaimana aku bisa terus mempercayaimu?”
Luke menangis, meraih tangan Joss dengan erat dan menatapnya seolah dia satu-satunya penebusannya. “Kak Joss! Percayalah padaku! Please percaya sama aku! Orang-orang pasti sedang mengkritikku habis-habisan di luar sana, jika kamu tidak mempercayaiku, bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku? Orang-orang yang tidak mengenalku, aku tidak peduli pada mereka, tapi tidakkah kau mengenalku, Kak Joss? Apa kau pikir aku akan berbuat sesuatu seperti itu terhadap Nong Win? Kak Joss, please…please…please… jangan tinggalkan aku…”
Joss tampak linglung; dia tidak bereaksi apapun dengan kata-kata Luke. Luke menatapnya dengan gugup. Setelah setengah jam, Joss akhirnya menghela nafas dalam-dalam dan mendorong tangan Luke, lalu terhuyung-huyung keluar pintu. Luke panik dan bertanya kemana Joss akan pergi. Tapi Joss membanting pintu di belakangnya sambil berkata untuk tidak mengikutinya, karena dia butuh ketenangan.
Di ruangannya, Luke, seperti sepotong tanah liat busuk, jatuh ke lantai seperti baru saja dilanda bencana besar, lalu dengan cepat menghubungi Linda…
Joss dengan langkah terseok-seok menuju lantai bawah, dan melajukan mobilnya tanpa arah di tengah kesibukan jalanan. Yang ada di benaknya saat ini adalah hari itu ketika Win menutupi luka Luke dan memanggil bantuan, dan bagaimana dengan kasarnya dia mendorong Win…
Tentang bagaimana keras kepalanya Win saat di rumah sakit, menolak menundukkan kepalanya di hadapan Mr. dan Mrs. Plowden yang dengan tidak adil menuduhnya dari perbuatan yang tidak dilakukannya sama sekali…
Tentang semua kata-kata menyakitkan dan tuduhan-tuduhan yang dikirimnya untuk Win, kata demi kata, kalimat demi kalimat…
Setelah insiden itu, dia tidak sekalipun berpihak pada Win dan bahkan sedetikpun tidak meluangkan waktu untuk mendengarkan penjelasannya…
Dia berjanji untuk memperlakukan Win seperti adiknya sendiri walaupun mereka tidak lagi menjalin hubungan, tapi dia sudah menyakitinya berkali-kali selama ini. Luke punya semuanya, punya dirinya, orang tua yang menyayanginya, agensi, bahkan para penggemarnya…
Bagaimana dengan Win? Dia disalahkan oleh seluruh dunia dan menanggung semua tuduhan semua orang, menanggung semua ketidakadilan, semuanya, sendirian.
Dan pada akhirnya, orang asinglah yang menemukan keadilan untuknya, bukan mereka yang mengaku peduli kepadanya…
Dari jendela mobilnya, dia bisa melihat Win menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh para wartawan lewat layar LED besar salah satu mall dengan wajah serius: “Aku berencana untuk bekerja keras dan menghasilkan banyak uang untuk bosku, untuk berterima kasih atas penghargaannya dan membuktikan bahwa dia benar.”
Joss sangat tahu Win tidak mengatakan itu untuk pertunjukan. Dia benar-benar tulus dan jujur. Begitulah dia; mereka yang menunjukkan sedikit kebaikan padanya, pada gilirannya akan diperlakukan dengan sepenuh hati….
Selama ini dia mengira Win yang telah berubah, tetapi kenyataannya adalah, dia sendirilah yang tak lagi sama. Seperti orang gila, bayangan Win yang berjalan keluar dari gerbang rumah sakit sendirian terus berputar berulang-ulang di kepalanya…
Pemandangan punggungnya yang terlihat kesepian dan tak berdaya…
Hati Joss mendadak sakit seperti tertusuk pisau….
………….
End of chapter 1
*****************
Notes: Thank you buat semua pembaca yang sudah membaca cerita ini. Thanks yang udah komen dan votes. Thank you all.
Chapter selanjutnya bakal membahas gimana progress hubungan BrightWin dan ortunya Bright, keluarga Win dari pihak ibunya, tentang Astro, beberapa flashback saat Win berada di luar negeri dan apa hubungan sebenarnya dengan DK dan identitas aslinya.
Oh iya, kejatuhan JossLuke juga masih dibahas nanti....Juga identitas bayi lucuku, Little Bun alias Little Rio yang sebenarnya. Semoga ga bosen ya baca cerita ini….
[Love from Lily]
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...