97

1.1K 101 1
                                    

Sudah larut malam saat Win meninggalkan rumah sakit. Tidak ada bintang satupun di langit, bulan apalagi, hanya beberapa pengendara dan beberapa pejalan kaki yang terlihat di jalan.

Win mengakui taktik Luke sebenarnya benar-benar berantakan, tapi dia berhasil. Dia selalu menggunakan sesuatu yang pernah Win pedulikan untuk menyerangnya.

Seperti Joss, dan orang tuanya.

Terkadang dia meragukan dirinya sendiri, mungkin itu semua salahnya, he was the lame one, so unbearable that everyone hated him, membuatnya rapuh dan meninggalkannya....

Dia bahkan ragu jika semua usaha dan penderitaannya sampai hari ini tidak ada artinya sama sekali.

So what if one day he achieved his goal and owned everything, tidak ada orang di dunia ini yang akan peduli, dia tetap akan seorang diri.

Win berjalan tanpa arah, larut dalam pikirannya, sampai-sampai dia tidak menyadari ada mobil hitam tanpa plat mengikutinya diam-diam...

Ketika Win tiba di tempat yang sepi, dua pria keluar dari mobil dengan cepat, salah satu pria menutupi wajah Win dengan handuk kecil basah, satunya mengikatnya dengan tali, dan menyeretnya masuk ke dalam mobil. Prosesnya sangat cepat, tidak lebih dari lima detik.

Ketika Win akhirnya sadar, dia sudah kehilangan semua kekuatannya dan diikat erat, tidak mungkin dia bisa melawan balik. Senyum lemah muncul di wajah pucatnya.

What a wonderful birthday, first he was set up, dan sekarang...dia di culik....

Mobil melaju dengan mantap untuk waktu yang lama, matanya tertutup kain hitam, jadi Win tidak tahu kemana mobil ini menuju, apalagi darimana orang-orang ini berasal.

Orang suruhan Luke? Tapi tidak mungkin, dia sudah berhasil hari ini, tidak perlu lagi melakukan ini.

Lalu siapa mereka? Siapa yang pernah bermasalah dengannya baru-baru ini?

Win tidak bisa memikirkan apapun sekarang, lalu dia mendengar salah satu pria yang duduk di depan, berbicara di telepon: "Hello, Boss Gon..yes, all done, kami sedang dalam perjalanan... yes yes yes, don't worry, akan mengirimnya tepat waktu! Dia tidak sadarkan diri, bahkan kami tertarik padanya! Hahaha, kami tidak berani! He's all yours!"

Win terkejut mendengarnya, Boss Gon...? Tiba-tiba Win teringat insiden Siam Hotel, ketika dia salah masuk ruangan. Boss Gon pria mesum itu? Dia tidak mendapatkan yang dia inginkan malam itu, dan masih tidak menyerah, lalu mengirim orang untuk menculiknya?

Win semakin yakin dia tidak salah menebak, memaki pria mesum itu dalam hati, dan mulai mencoba melepaskan ikatannya. Tapi semakin Win bergerak, anestesinya mulai bekerja, dia semakin kehilangan kesadarannya, dan gelap menyelubunginya....

Saat kesadarannya berangsur pulih, dia masih ditutup matanya. Ada dua suara wanita di ruangan itu, Win tidak bisa mendengar persis pembicaraan mereka. Hanya merasa pakaiannya dilucuti dan digantikan dengan sehelai pakaian tipis, dan tubuhnya ditaburi kelopak bunga di atasnya...

Win merasa ada sesuatu yang tidak beres, seorang pria mesum tidak sabaran seperti Mr. Gon, tidak akan membuang-buang waktunya untuk mendapatkan yang dia inginkan, dia akan menggarapnya as soon as he was here, tapi sekarang, mengganti bajunya, menaburkan bunga, bahkan menyemprotkan parfum padanya...

Nasty fat pig! Old pervert! Why didn't he just kill me directly, why all this fuss? Win merutuk dalam diam.

............

Mr. Gon sudah mendengar ada business drinking party malam itu, dan Bright akan ada disana. Jadi Gon pergi ke sana lebih awal dan membuat beberapa persiapan, tapi seperti yang sudah diduganya, Bright bukanlah orang yang mudah didekati apalagi dibujuk.

Bright bahkan tidak melirik sebuah lukisan antik kaligrafi yang harganya sangat mahal, yang dengan susah payah didapatkannya, juga saat dia mengirim seorang wanita muda yang cantik dengan diam-diam, tapi Bright hanya menatap wanita itu tidak ada bedanya dengan menatap sampah.

Gon sangat gelisah apakah rencananya kali ini akan berhasil. Tiba-tiba ponselnya berdering, orang suruhannya yang disuruhnya untuk menculik Win menghubunginya. Dia lalu menyuruh mereka untuk segera membawa Win, dan mengantarnya ke kamar 808. Gon juga mengingatkan anak buahnya agar tidak menyentuh Win sama sekali, bahkan jangan sampai ada sehelai rambutnya pun yang jatuh, jika tidak, mereka akan menerima akibatnya.

Tidak jauh dari sana, Bright mengecek jam tangannya dan merapikan lengan bajunya, lalu berdiri dan bersiap untuk pergi. Saat yang sama, seorang pria terjun ke kolam renang, dan muncul kembali ke permukaan, mengibaskan rambut basahnya, menciptakan cipratan air yang sejuk dan menyegarkan. Dia memiliki kulit yang sehat dan kecoklatan, perut six-pack dambaan semua pria...

Pria itu mengangkat wajahnya yang tampan namun arogan, dan dengan tangannya yang basah mencengkram kaki Bright yang baru saja akan pergi. Dia lalu berkata dengan nada kesal, "Hey hey hey, Bright, I was the one who organized tonight's event, can't you give me a bit of face? Ini baru lewat setengah jam dan kau akan pergi? Dan ini adalah pesta minum-minum, kamu bahkan belum minum walau seteguk pun semenjak tiba! Kita punya banyak anggur, tidak adakah yang bisa membuatmu tinggal?"

"Let go." Bright menautkan alisnya, dan kelihatannya seperti dia akan mematahkan tulangnya di detik berikutnya.

Pada saat itu, Ren berjalan mendekat dengan segelas wine di tangannya sambil tertawa. "Kak Tian, tidak bisakah kamu melihat Kak Bright tidak benar-benar ada disini, hanya badannya saja! Lagian Kak Bright already gave you a face by staying for 30 minutes!"

Christian Lee duduk di pinggiran kolam renang, senyum menghiasi wajah tampannya. "Where could his heart be if it's not here with me? Dia tidak memiliki pacar!"

Ren terlihat seperti seseorang yang akan mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan. "Huh...siapa bilang Kak Bright tidak punya, he will very soon!"

"What! That too much!" Tian benar-benar terkejut, dan langsung memanjat keluar dari kolam renang, wajahnya kecewa. "We said we'd be brothers forever, and whoever gets into a relationship first is a dog!"

Bright menatapnya tanpa emosi. "I don't remember agreeing to something so stupid."

Ren tidak tahan untuk menggoda Tian. "Kak Tian, as a single man, you can fool around as much as you want, tapi my brother punya seorang putra, dia punya tanggung jawab untuk mencarikan anaknya seorang figur yang bisa merawat anaknya."

"Then who is that?" Tian mengernyit saat bertanya.

Bright mengecek jam tangannya lagi, ekspresinya menunjukkan ketidaksabaran. Dan dengan langkah-langkah panjang, dia pergi begitu saja, mengabaikan Tian.

"Fuck! He actually ignored me! Choosing someone he likes over his sworn brother!" Tian memaki dengan Bright sambil mengacungkan tinjunya ke atas.

Ren mengikuti Bright meninggalkan tempat itu; dibandingkan berada di pesta membosankan ini, dia lebih memilih melihat kakaknya menggunakan keahliannya flirting with Win.

"Kak, Kak, Kakak! Are you rushing back because you want to celebrate my bro-in-law's birthday? Tell me quickly, apa kejutan yang Kakak persiapkan untuknya? Aku bisa memberimu beberapa saran!"

Ren berjalan sambil berbicara dengan kakaknya nonstop, ketika a 'fat ball' tiba-tiba terlihat dari sudut matanya.

"Boss Walton, Second Young Master!" Dahi pria itu dipenuhi keringat. Kelihatannya dia tadi berlari agar bisa menyusul mereka.

"Yo, CEO Gon! Ada apa?" Ren perlahan menaikkan alisnya.

"Saya, saya mencari Boss Walton!" Gon menatap Bright takut-takut, dan mengulurkan sebuah kartu berwarna emas, sebuah kunci kamar dengan kedua tangannya. "Boss Walton, this is my small gift to you, please accept it!"

Sangat jelas dia sudah menyiapkan sesuatu di ruangan itu untuk Bright.

.....................

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang