Ketika Bright kembali, Ren tahu semuanya sudah resmi berakhir.
The sky was falling.
Penampilan kakaknya saat ini bahkan lebih menakutkan daripada ketika kakaknya pertama kali mengambil alih perusahaan bertahun-tahun yang lalu. Saat itu, ayah mereka tiba-tiba jatuh sakit parah dan beberapa kali berada di ambang kematian. Semua orang mengincar posisi ahli waris, begitu banyak sehingga beberapa bahkan mencoba untuk memisahkan saudara kandung, menyebabkan pertumpahan darah di kerajaan keluarga...
Bright pada saat itu tidak memiliki emosi, melupakan semua arti kekerabatan dan bahkan menggunakan cara kasar untuk mengalahkan semua orang yang mencoba menimbulkan masalah dalam Walton family empire...
Sekarang, Bright mirip dengan binatang buas yang baru saja dibangunkan dari tidurnya, dibanjiri aura pembunuh.
Ren awalnya ingin menghibur kakaknya, tapi Bright mengusir semua pelayan rumah dan kemudian mengunci dirinya sendiri di bungalownya. Dia bahkan menginstruksikan bahwa tidak seorang pun kecuali dirinya yang diizinkan masuk.
Ren takut sesuatu akan terjadi pada kakaknya, takut kakaknya mungkin akan meledakkan rumah, jadi dia menunggu dengan cemas di luar.
Ren menunggu sepanjang malam.
Namun, Bright masih belum keluar.
Di atas semua itu, sesuatu yang lebih buruk sedang terjadi...
Pagi-pagi sekali, ayahnya secara pribadi meneleponnya dengan nada tidak senang untuk mampir ke old mansion.
Walton Family's Old Residence.
Di ruang keluarga, Sunny dan istrinya sedang duduk di sofa dengan ekspresi kecewa.
Alarm di otak Ren segera berbunyi dengan panik, dia sudah bisa menebak apa yang salah.
Indeed, something had gone terribly wrong. Sunny menaikkan suaranya, "Bastard, jelaskan padaku apa yang sedang terjadi di sini!"
Kertas putih A4 dan foto-foto berserakan di lantai.
Ren membaca sekilas semuanya, dan itu semua adalah foto dan informasi pribadi Win. Identitas Win telah terungkap.
Aduh, kenapa ini harus terjadi sekarang, di saat semuanya sedang kacau balau... Lady Luck benar-benar sedang tidak berpihak padaku, gumam Ren dalam hati.
Ekspressi Minnie penuh dengan kesedihan dan kemarahan saat dia menatap putra keduanya dan memarahinya, "Ren, kamu sungguh mengecewakanku! Kau bisa mengacaukan hal-hal lain, tapi yang sedang kita bicarakan ini adalah pernikahan kakakmu! Bagaimana mungkin kau tidak memahami implikasi dari semua ini dan membantunya menyembunyikan ini semua dari kami!"
"Aku pikir orang itu dari keluarga yang layak dengan kelas dan status sosial yang sama, tapi ternyata dia hanya seorang artis kecil, dengan kehidupan pribadi yang sangat rumit! Bagaimana mungkin seseorang seperti ini bisa menjadi menantu keluarga Walton kita, dan melahirkan cucu-cucuku??!!" Sunny berteriak sambil menggebrak meja.
Ren bergidik dan keringat dingin mulai mengucur di wajahnya saat dia memikirkan tentang bagaimana dia telah meninggalkan Little Rio di bawah pengawasan mereka.
"Mantra apa yang dilemparkan pemuda itu ke kakakmu? Fakta bahwa dia membuat Bright yang arogan menyukainya dan bertekuk lutut padanya?!"
"Syukurlah kami mengetahui ini lebih awal. Jika tidak, kalian berdua hanya akan memberitahu kami setelah semua dikatakan dan dilakukan, benar? This is ridiculous!"
'''''''
Kedua orang tuanya terus mengoceh selama setidaknya setengah jam.Awalnya, Ren memang mencoba untuk menjelaskan dirinya tapi segera dia menyerah. Dia duduk di sofa dan iseng mulai menghitung daun teh di cangkirnya dan membiarkan orang tuanya memarahinya.
Minnie memberinya tatapan maut dan berkata, "You little punk! Apa kau mendengar kami atau tidak?"
Ren meletakkan cangkir tehnya dan berkedip dua kali sebelum bertanya, "Eh? Are the both of you done talking? Bisakah kalian membiarkan putra kalian tersayang ini, yang sedari tadi dimarahi dengan kasar, berbicara sekarang?"
Sunny mencemoohnya, "Fine! You speak! Aku ingin tahu pembelaan seperti apa yang ingin kau katakan!"
Ren merapikan kerahnya sebelum berdiri dan berkata, "Pertama, pekerjaan. Menjadi seorang artis adalah pekerjaan yang layak, tidak ada yang memalukan tentang itu. Ya, dunia hiburan agak berantakan, tapi kalian tidak bisa menggeneralisasi dan mendiskriminasi semua orang di dalamnya. Bahkan aku yang adalah bos dari Astro Enterprise! Karena kalian sudah menyelidiki, dan kalian pasti sudah tahu bahwa Metawin sangat baik sejak dia masuk industri ini. Jika tidak, dengan wajah seperti dirinya, dia pasti sudah sangat terkenal sekarang, dan bukan hanya seorang pemula dengan grade B-list.
"Kedua, pendidikan. Sebelum Win ke luar negeri, dia berhasil masuk ke Universitas terkenal dengan nilai yang sangat baik. Belakangan, hanya karena perbedaan pendapat dengan keluarganya, dia terpaksa melanjutkan studinya di luar negeri. Dalam empat tahun itu, dia tidak menerima bantuan keuangan apapun dari keluarganya, dan mengandalkan dirinya sendiri untuk ke Akademi Film. Nilainya sangat bagus dan dia menerima beasiswa setiap tahun -- mengapa Daddy secara selektif mengabaikan poin ini?
"Ketiga, private life. Semua mantan pacar Win memiliki hubungan yang terbuka dan sopan. Dia bukanlah pihak ketiga di salah satu dari mereka, juga tidak diasuh oleh sugar daddy, jadi bagian mana yang berantakan? Jika kalian bisa menerima fakta bahwa aku, anak laki-laki kalian, memiliki 800 mantan pacar, tidak dapatkah kalian menerima bahwa Win memiliki delapan mantan pacar? Tidakkah kalian pikir, kalian menerapkan double standard di sini? Ijinkan aku mengingatkan kalian berdua bahwa kita hidup di abad ke-21; pria dan wanita equal!"
"Keempat, family background. Memang keluarga Plowden menjadi semakin keterlaluan dalam beberapa tahun terakhir. Mereka mengabaikan 'harta' keluarga mereka yang sebenarnya dan malah memihak saudara laki-lakinya yang nakal! Tapi jangan lupa, kakek dari pihak ibunya adalah Theodore Zhang. Bertahun-tahun lalu, mereka hanya tidak mengakui Susan Zhang karena bersikeras untuk menikah dengan Mario Plowden. Metawin masih cucu laki-laki mereka, ini fakta yang tidak bisa dibantah. Cucu Theodore Zhang lebih dari cukup untuk menandingi kita keluarga Walton, bukan?"
Sunny dan Minnie, mereka berdua masih tetap marah, dan awalnya mereka tidak siap untuk mendengarkan pembelaan Ren. Namun, sekarang setelah anak mereka mengatakan bagiannya, ekspresi mereka mulai berubah...
Pada titik ini, Ren menambahkan, "Kelima, aku lupa menyebutkan satu hal yang paling penting."
"Apa itu?" kedua orangtuanya bertanya kesal.
Ren memberitahu mereka, "Kalian berdua terlalu khawatir tanpa alasan! Baru kemarin, Metawin menolak kakak. Jadi, berhentilah khawatir karena Metawin tidak akan menjadi menantu kalian, ataupun menjadi orang yang akan mengandung dan melahirkan cucu-cucu kalian. Mulai saat ini, dia tidak akan ada hubungannya dengan keluarga kita."
Tiba-tiba, suara menusuk datang dari belakang ---
Ren dan orang tuanya menoleh ke arah datangnya suara, hanya untuk menemukan sosok kecil Little Rio berdiri di sana dengan pecahan kaca di lantai...
"Little Rio..."
Tanpa menunggu Yeye dan Nainai-nya menghiburnya, Little Rio berlari ke dalam rumah dan membanting pintu hingga tertutup.
Ren menghela nafas, "Hebat, ada satu lagi yang down! Setelah kakak ditolak, dia mengunci dirinya di dalam rumah dan belum juga keluar sejak tadi malam sampai sekarang!"
Minnie yang mengkhawatirkan anak dan cucunya sekarang semakin cemas dan memarahi Ren. "Bad son! Tidak bisakah kau berhati-hati dengan ucapanmu? Sekarang Little Rio sudah mendengar kita, apa yang akan kita lakukan sekarang? Little Rio sangat menyukai pemuda itu!"
Ren terlihat tidak bersalah dan menjawab, "Waktunya sudah akan tiba, anyway! Win hanya berjanji pada kakak bahwa dia akan menemani Little Rio selama tiga bulan, dan waktu tiga bulan itu akan segera berakhir. Bahkan jika Win tidak meluruskan ini dengan kakak, dia akhirnya harus pergi!"
********
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...