Kali ini, wajah Luke sudah berubah sama sekali, dan dia berteriak. “Metawin, you lunatic!”
Dia tidak takut pada Win, bersaing dengannya untuk mendapatkan status atau pria. Hal yang paling ditakutinya adalah dia akan mengungkapkan segalanya untuk menghancurkan Win.
“Hehe…” Melihat bagaimana wajah Luke memucat ketakutan, membuat Win tidak bisa menahan kekehannya, dan menepuk pundak Luke dengan santai. “Elder Master Plowden, relax, I’m just kidding. Tidak ada gunanya mati bersama sampah sepertimu…”
Pada titik ini, tatapan tidak peduli Win tiba-tiba menjadi dingin. Dia merendahkan suaranya, berbisik di telinga Luke dengan nada seperti iblis yang merangkak keluar dari neraka. “Tapi jika kau mengancamku dengan ini lagi, aku tidak dapat mengatakan dengan pasti, bahwa aku akan mampu mengendalikan diriku dari melakukan sesuatu yang buruk. Mengutip kata-kata dari your pig teammate, even if I die, I’ll drag you down to die with me! Kao si idiot itu hanya bermulut besar dan tidak bisa melakukan itu, but I’m different!”
Setelah mengatakan itu, Win melepas tangannya dari pundak Luke dan berjalan keluar dengan kepala tegak.
Luke, yang bermaksud mengancam Win, malah berbalik menjadi orang yang diancam. Begitu Win pergi, tubuh Luke merosot ke lantai. Wajahnya menggelap dan dia menendang pintu dengan keras.
Tidak! Dia harus memikirkan cara untuk menghancurkan Win sepenuhnya!
Kalau tidak, selama Win hidup bahkan hanya sehari, semua hal yang dia miliki sekarang bisa hilang kapan saja! Dia tidak akan membiarkan ini semua terjadi!
…………….
Setelah meninggalkan agensi, Win free sampai sore, jadi dia memutuskan untuk pergi ke salah satu mall, karena terakhir kali dia berjanji akan membelikan Xaverio baju-baju yang lucu. Saat teringat Little Rio, moodnya yang tadi sempat gloomy dengan cepat berubah cerah, dan dengan hati senang menuju ke mall. Ketika sampai, Win langsung menuju ke area yang khusus menjual baju anak-anak.
Ada berbagai macam model baju untuk anak-anak, sejauh matanya memandang. Win dengan bersemangat melihatnya, seperti baru saja mendapatkan suntikan energi, ingin membelikan sebanyak mungkin pakaian buat Xaverio.
Bicara soal ini, beberapa aspek dalam hidupnya berubah banyak semenjak dia bertemu Little Rio. Dulu, setiap kali ke mall, Win akan menghindari area yang menjual baby products, children clothes, dan tempat serupa lainnya, karena akan teringat bayinya yang meninggal. Setiap kali melihat produk bayi, ingatan menyesakkan itu akan kembali. Tapi sekarang, tidak ada lagi memori yang menyesakkan itu, hanya ada ada memori anak kecil yang sangat menggemaskan, Little Rio.
Selama yang dilihatnya itu lucu dan menarik, dia ingin membelinya untuk anak itu. Rasanya sama seperti jatuh cinta!
Semua barang di mall ini adalah merek-merek terkenal, dan harganya mahal. Begitu juga dengan pakaian anak-anak. Tapi karena itu untuk Little Rio, dia dengan senang hati ingin membelinya.
Hari ini, Win memakai pakaian dari desainer yang sangat disukainya, tapi tidak terlalu terkenal. Walaupun kelihatan bagus, tapi tidak bisa dibandingkan dengan brand besar.
Para sales-girls-boys suka menilai orang berdasarkan penampilannya, jadi mereka mengabaikan Win, sebaliknya, mereka dengan ramah mengikuti di belakang seorang lady yang berpakaian full Chanel.
Win berjalan berkeliling, dan akhirnya, di salah satu sudut, melihat sesuatu yang sangat membuatnya bersemangat.
Itu adalah setelan kecil berwarna biru safir. Bukan hanya warnanya yang mempesona; di saku dada, ada sebuah badge berlogo S dari Superman. Yang terpenting, dia juga memiliki banyak pakaian yang bertema Superman, jadi dia bisa mengenakan pakaian couple parents-child dengan Little Rio kapan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...