Chapter 2.0

1.3K 109 2
                                    

Malam setelah konferensi pers, VAV Bar. 

Bukan sebuah bar yang besar, juga tidak terletak di tempat yang strategis, tapi didekorasi dengan sangat apik. Tempat yang biasa didatangi oleh orang-orang yang bekerja di dunia entertainment. Cukup private, sehingga mereka bisa bersantai dan mengadakan pertemuan, tanpa harus merasa was-was karena banyak pasang mata atau kamera tertuju pada mereka. 

Saat Win tiba di VAV, Jeff sudah menunggunya di sana, di sebuah ruangan yang sudah dipesan, duduk di sofa dengan kaki bersilang. Sudah ada beberapa botol anggur kosong di meja yang ada di hadapannya. Win melepas masker dan kacamata hitamnya. “Hei, hei, hei, start lebih dulu sendiri?”

Jeff mendengus. “Bukankah kau sudah berhenti minum? Apa gunanya menunggumu, aku juga akan minum sendirian pada akhirnya!”

“Ok, forget it, lanjutkan saja! Sudah pesankan jus segar untukku?” tanya Win.

“Pesan my ass! Bagaimana bisa kamu menemukan jus segar di bar?” Jeff menatap Win kesal. 

Kemudian Win menekan tombol service. Seorang pemuda tampan masuk dan tersenyum. “Khun, apa yang bisa saya bawakan untuk Anda?”

Win mengeluarkan uang besar, memasukkannya ke dalam saku pemuda itu, dan mengedipkan matanya. “Handsome, can you go buy me two bottles of juice?”

Tertegun, pria muda itu tersipu dan tersenyum. “At your service.”

Jeff membelalakkan matanya begitu lebar sehingga bola matanya seolah akan keluar. “Metawin! Stop it, mengapa selalu flirting dengan semua pria tampan?”

Win langsung menendang kaki Jeff. “Sialan! Kapan aku flirting! Huh, apa kamu tahu, pikiran yang kotor menghasilkan penglihatan yang kotor! Yup, itu kamu!”

Jeff berlagak membersihkan celananya. “Stop bicara omong kosong! Langsung to the point saja!”

“Kau yang memulainya lebih dulu, bodoh!” Win menatapnya dengan tatapan mengejek dan bersandar ke sofa, lalu menghela nafas panjang. Dia tidak bisa lagi menyembunyikan rasa lelah yang sudah coba ditekannya sepanjang hari, dan melepaskan semuanya dari antara matanya…

Jeff sudah pernah melihat Win dalam kondisi seperti ini sebelumnya, bertanya dengan canggung. “Kenapa kamu begitu lelah hari ini? Bukankah konferensi persnya berjalan lancar?”

Semuanya diatur dengan sempurna oleh seseorang yang spesial, tambahnya dalam hati.

“Ini semua salahmu! Aku lelah secara mental!” Win sangat kesal dan dengan cepat berguling di sofa dan menatap Jeff dengan marah. “Let me ask you something, hari itu… hari itu Bright… really… kissed me?”

Jeff menenggak minumannya. “Jika aku berbohong, kamu bisa membakar semua peralatan gameku dan aku tidak akan pernah bermain game selamanya!”

“Ok, aku percaya padamu sekarang.” Win mengangguk. Sumpah mematikan yang pernah dibuat Blondy!

Jeff berusaha untuk tidak berteriak. “Tell me, sudah berapa kali aku memperingatkanmu! Kau tidak pernah mau mendengarkan! Kenapa kau tidak mati karena kebodohan? Sudah berapa lama kita mengenal satu sama lain dan sudah berapa lama kau mengenal Bright Walton? Kenapa kau tidak percaya padaku?”

Melihat wajah sedih Jeff, Win menghela nafas. “Faktanya, ketika aku pertama kali bertemu Bright, dia mengatakannya.”

“Mengatakan apa?” Jeff tiba-tiba merasa gugup.

Win memberi isyarat dengan telapak tangannya. “Katanya dia akan menikah denganku.”

“Pffft…uhuk, uhuk, uhuk… what did you say?” Jeff tersedak minumannya dan terbatuk-batuk. 

Win menepuk keras punggung Jeff. “Aku lebih terkejut darimu sekarang.”

“And then?” Jeff bertanya dengan buru-buru. 

“Then I asked why! Itu benar-benar tidak masuk akal!”

“Apa yang dikatakannya?”

“Dia bilang karena aku menyelamatkan Little Rio dan dia ingin membayarku dengan memberikan dirinya untukku!”

“WTF! Lalu apa yang kamu katakan padanya?”

“Aku bilang aku memang menyelamatkan Little Rio dan Little Rio saved me back, jadi anggap saja impas, tidak perlu membayarku dengan apapun, lalu aku kabur dari sana!”

Jeff segera berdiri dan mondar-mandir mengitari ruangan. “I freaking want to strangle you. Pamanku ingin mengambil keuntungan darimu sejak awal dan bahkan mengatakannya terus terang, jadi mengapa kamu tidak menjaga jarak darinya?”

Win menaikkan alisnya. “Come on, Blondy! Bagaimana mungkin seseorang bisa menolak apapun di depan wajah polos Little Rio? Selain itu, aku selalu berpikir bahwa Bright ingin menikahiku demi Little Rio. aku menolaknya setelah itu, dan dia tidak memaksaku lagi, jadi apalagi yang bisa kulakukan?”

“Kenapa demi Little Rio? Itu sangat palsu! And you, you’re such a pig!” Jeff akhirnya berhenti berjalan berputar-putar, menatap Win, dan berkata, “Let me put it this way, normally, dalam situasi hero-saves-beauty seperti ini, jika si cantik tidak tertarik pada si hero, maka dia akan berkata, ‘terima kasih telah membantu saya, saya akan bekerja seperti sapi atau kuda untuk membayar anda!’ Jadi pertanyaannya adalah, bagaimana jika si cantik TERTARIK pada sang hero, apa yang akan dia katakan? Metawin, please answer!”

“Hmmm” Win mengusap rahangnya. “Si cantik akan berkata, ‘Aku akan membayarmu dengan diriku sendiri’?”

“So, sekarang kamu mengerti arti dari ‘membayarmu dengan diriku’?! Itu sama artinya dengan ‘I freaking like you, aku tertarik dan tertarik padamu’!” Jeff dengan tidak sabar berteriak di telinga Win.

Win mengorek telinganya, yang terasa tuli karena teriakan Jeff yang keras. “Kedengarannya masuk akal…”

“Ini adalah kebenaran yang menakutkan! Sahut Jeff. 

Win berdiri dan membersihkan celananya, lalu meraih bahu Jeff, menenangkannya, dan membuatnya duduk di sofa, dan berkata perlahan, “Ok, karena kau bertanya padaku, biarkan aku bertanya sesuatu padamu juga!”

Jeff menatapnya hati-hati. “Apa yang ingin kamu tanyakan?”

“Aku ingin bertanya, jika kamu masuk ke dalam sebuah kamar dan melihat seseorang yang kamu suka dalam pengaruh obat perangsang, memakai sehelai kain transparan, dan berbaring di ranjang besar berselimutkan kelopak bunga mawar di sekujur tubuhnya, apa yang akan kamu lakukan?”

……………

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang