Sunny merasa sangat frustasi saat melihat putra sulungnya yang berhati batu, lalu menoleh untuk melihat istri dan putra bungsunya yang menangis sesenggukan. "Kalian berdua, stop menangis! Little Rio bukannya sedang sakit keras atau semacamnya. Bukankah dokter mengatakan bahwa dia hanya menderita gangguan pencernaan karena terlalu menekan perasaannya?"
Minnie dengan cemas menjawab, "Apa maksudmu dia tidak sakit keras? Dia menekan perasaannya! Autisme Little Rio akan segera membaik, tapi bagaimana kalau dia mengalami depresi sekarang?"
"Tidak mungkin seserius itu, aku rasa anak kecil tidak mungkin mengalami depresi..."
Saat itulah pintu kamar Little Rio terbuka dan Jimmy keluar, berdeham, dan berkata, "Mr. Sunny, dari sudut pandang medis, anak-anak juga bisa menderita depresi. Dan berdasarkan situasi Little Rio saat ini, gejalanya mengarah ke kondisi itu."
"See! bahkan dokter mengatakan itu!"
Wajah Sunny mengeras sebelum bertanya, "Kalau begitu, bagaimana jika kita mencari orang yang mirip dengan pemuda itu untuk menemani Little Rio? Bukankah ada sesuatu yang disebut pergeseran kasih sayang dalam psikologi?"
"Well..." Jimmy tidak ingin terlalu blak-blakan dan dia memilih kata-katanya dengan hati-hati.
Sebaliknya, Ren tidak bisa menahan dirinya dan langsung menjawab, "Daddy, Little Rio hanyalah seorang introvert, bukan keterbelakangan mental. Daddy membodohinya seperti ini terlalu jahat!"
"Jangan lari, berandal, aku akan memukulmu!" Sunny berkata dengan marah. Saat dia hendak memukul Ren, Bright mengangkat tangan untuk menangkis pukulan itu.
Ren sangat tersentuh sampai dia hampir menangis karena gembira! Kakaknya benar-benar membelanya!
"Kalian kakak beradik mencoba untuk membuatku kesal, bukan?"
"Sudah cukup, buat apa kalian bertengkar? Dan sangat berisik! Jangan menakuti Little Rio sekarang," kata Minnie buru-buru untuk menenangkan semua orang. "Bright, cepatlah masuk lihat keadaan Little Rio dan berbicara padanya!"
Di dalam kamarnya, Little Rio sangat diam dan patuh seperti yang dikatakan Minnie.
Ketika Bright masuk, bocah kecil itu sedang mengangkat cangkirnya sendiri untuk meminum obatnya.
Bagaimana mungkin Bright menasihati anaknya ketika ekspresinya bahkan nyaris tidak berubah? Dia hanya berkata datar pada anaknya, "Setiap orang memiliki kehidupannya sendiri dengan pilihan yang mereka buat. Keterikatan yang berlebihan hanya akan memperlambatmu, jadi kau harus belajar untuk melepaskan."
Ekspresi dan nada bicara Bright, akan dengan mudah membuat orang yang mendengar salah paham bahwa dia menyampaikan belasungkawa.
Wajah Little Rio tetap sama, seolah dia tidak mengerti maksud dari kata-kata ayahnya. Tapi kemudian, mata kecilnya tiba-tiba mulai dipenuhi dengan kesdihan yang luar biasa...
Minnie tiba-tiba khawatir dan berkata, "Aku menyuruhmu untuk menghiburnya, mengapa kau malah memberikan nasihat tentang hidup pada anak kecil berumur lima tahun?"
Minnie membenamkan wajahnya di tangannya dan mendesah, "Aku sangat konyol. Mengapa juga aku menelepon orang tanpa empati sepertimu untuk pulang? Kami akan lebih baik tanpamu! Kau membuat Little Rio semakin sedih sekarang. Ren anakku yang baik, kau saja yang kesini dan coba hibur keponakanmu!"
"Ah, aku?" Ren menggaruk kepalanya dan mendekat, dengan lembut berkata, "Hey baby, biar Uncle bernyanyi untukmu, oke? Uhuk, uhuk, boneka labu, oh boneka labu di atas tujuh sulur bunga, tak gentar meski badai, la la la la la..."
Detik berikutnya, mata Little Rio tiba-tiba dipenuhi air mata panas yang mulai mengalir...
Minnie sangat kesal dan marah sehingga memukul punggung Ren, "Dang you! Kenapa kau menyanyikan lagu itu? Kau membuat Little Rio menangis sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...