Semua orang akhirnya bisa mengatasi keterkejutan mereka melihat blazer luar biasa itu.
Faye memegang pakaian di tangannya dan berdiri dengan kagum di depan lemari yang terbuka. Dia bergumam kaget, "Bagaimana ini bisa terjadi.... tidak mungkin..."
Semua orang yang lain juga saling memandang dengan campuran keterkejutan dan kecurigaan, "Ini...ini pasti palsu... bagaimana bisa Win memiliki pakaian berkelas seperti itu?"
"You're joking! Blaze ini jelas mahal, dan mungkin harganya bisa mencapai puluhan juta!"
"Itu sangat cantik! Jika saja aku bisa memakainya sekali, aku akan mati tanpa penyesalan!" suara seseorang berseru dari kerumunan, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya.
Saat itulah Faye dengan santai mengangkat ujung bagian bawah blazer dan berkata dengan nada merendahkan, "Bah, pada pandangan pertama, itu cukup terlihat cantik. Tapi jika kalian melihat lebih dekat, tidakkah itu terlihat norak?"
Salah seorang artis yang mengundang Win sebelumnya menambahkan, "Kurasa tidak! Malah terlihat mewah... apakah Lazada menjual yang seperti itu?"
Faye memutar matanya pada orang itu dan menatap Luke, sengaja bertanya, "Luke, kau mengenali brand dari blazer ini?"
Luke berpura-pura sedang sibuk berpikir sebelum menggeleng, "Aku belum pernah pernah melihat itu sebelumnya. Itu tidak terlihat seperti salah satu gaya dari brand mewah..."
Ketika Faye mendengarnya, dia langsung merasa senang dan bersemangat, "Luke sangat tahu dengan semua item edisi terbatas merek besar, ditambah lagi dia benar-benar mengoleksinya. Bahkan dia sendiri belum pernah melihat ini sebelumnya, jadi jika ini bukan produk dari random brand, lalu darimana asalanya? Pasar loak?"
Untuk menunjukkan bahwa mereka semua paham fashion dengan baik, semua orang mulai menggemakan kata-kata Faye. "Ya, modelnya memang terlalu kuno. bahkan permata di atasnya terlihat sangat murahan! Pasti dari kaca!"
Faye menatap Win dengan tatapan mencemooh dan berkata, "Metawin, tidak apa-apa jika pakaian itu dari musim lalu, tapi ini tergantung mereknya. Kau benar-benar akan mengenakan barang dari pasar loak ini? Aku bertaruh, barang ini harganya pasti tidak lebih dari 200 THB!"
Begitu Faye menyelesaikan kalimatnya, dia tiba-tiba melemparkan blazer itu ke lantai.
Wajah Win berubah menjadi seperti ular beracun yang marah ketika melihat blazernya di atas lantai.
Dia tidak keberatan Faye mongotak-atik semua pakaiannya yang lain, atau bahwa dia harus berpura-pura baik-baik saja dengan itu, tapi ini adalah pemberian Bright untuknya, dan dia merasa dirinya dipenuhi amarah.
Win segera melangkah, membungkuk, dan mengambil blazer tersebut. Dia dengan hati-hati menyikatnya dengan tangannya dan menatap Faye dengan tajam.
Faye tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia merasa takut dengan tatapan memusuhi yang diberikan Win padanya. Dia mundur beberapa langkah dan kemudian mengejek, "Metawin, apa kau harus melebih-lebihkan? Ini hanya barang loak seharga 200baht, apa kau harus setegang ini?"
Ketika dia melihat reaksi Win, Luke kembali ceria. Dia lalu menatap faye dan berkata, "Faye, jangan berkata seperti itu! Blazer itu terlihat bagus, Win pasti sangat menyukainya. Tentu saja dia akan kesal!"
"Bagaimana mungkin dia tidak menyukai semua brand terkenal, tapi menyukai sampah ini? Bahkan jika dia sangat miskin, seleranya tidak boleh serendah itu, bukan?" Faye memproklamirkan tanpa rasa takut, terdorong oleh kata-kata Luke.
Pada saat itulah seseorang dari kerumunan dengan cepat berjalan ke arah Win dan berkata, "Tunggu... baju ini...kenapa terlihat begitu familiar?"
Orang yang berbicara adalah artis dari agensi yang sama dengan Win, Pam yang menggantikan peran Kao. Karena dia baru bergabung dengan tim belum terlalu lama, Win hanya bertemu dengannya sekali atau dua kali, dan mereka hanya saling menyapa "hai-bye".
Begitu selesai mengatakan itu, Pam berjalan untuk melihat lebih dekat.
Faye terlihat jijik dan berkata, "Itu hanya barang murahan, apa yang bisa dilihat?"
Pam tidak peduli dengan Faye saat dia melihat blazer itu untuk waktu yang lama, kemudian dia melihat kerah itu memiliki pola timbul merek 'GE" yang simple. Dia lalu menatap Win dengan tatapan dalam dan berkata, "Jika penglihatanku benar, blazer ini hasil kreasi dari fashion desainer genius, Gabriel Elvis. Dia dengan cepat terkenal karena bertahun-tahun lalu, karena pemenang penghargaan Joshua Larson memakai rancangannya saat menerima award di Oscars. Belakangan, seluruh dunia hiburan menginginkan karya Elvis untuk diri mereka sendiri. Metawin, blazer punyamu ini mungkin adalah salah satu yang di donasikan Elvis untuk dilelang pada acara amal lima tahun yang lalu. Itu adalah salah satu karya terbaiknya, dan dilelang dengan harga yang sangat mahal! Metawin, aku benar, bukan?"
Apa?
Pam tiba-tiba melontarkan penjelasan sejarah tentang blazer tersebut, namun Win tidak mengerti sepatah katapun tentang itu....
Faye pertama kali tertegun, kemudian mulai tertawa histeris, "Haha, ini terlalu lucu! Mengapa pakaian yang dilelang dengan harga sangat tinggi muncul di sini? Pam, kau tidak perlu mengatakan omong kosong seperti itu untuk membantu Win hanya karena kalian berdua berasal dari agensi yang sama."
"Pfftt...Pam benar-benar mengatakan itu..."
"Siapa Elvis ini yang dia bicarakan? Aku bahkan tidak pernah mendengar tentangnya! Kamu mengatakan kebohongan, kan?"
Tentu saja, tidak ada yang percaya padanya. Beberapa bertanya pada Pam bagaimana penyebutan nama desainer dan mencarinya online saat itu juga.
Alas, mereka benar-benar menemukan sejarah blazer itu!
"Eh, ternyata memang ada desainer itu! Orang ini benar-benar luar biasa. Kemasyhurannya hanya berumur pendek, namun tiba-tiba dia menghilang. Itu sebabnya tidak banyak dari kita yang mengetahui tentangnya. Lihatlah foto-foto ini, blazer di foto ini persis sama dengan milik Win!"
Faye membaca sepintas dan sedikit terkejut dengan informasi itu. Kemudian dia melanjutkan dengan acuh, "Ini pasti hanya imitasi murahan dari aslinya!"
"Kau benar, blazer ini dilelang secara privat, jadi mana mungkin bisa muncul di sini? Semakin aku memikirkannya semakin aku merasa itu tidak mungkin yang asli."
"Itu blazer yang sama, aku yakin soal itu!" Pam berkaata dengan nada tegas dan percaya diri, bahkan menatap Win untuk mencari konfirmasi.
Win sendiri tercengang, dan tidak punya satu kata pun untuk menjawab. Lagipula, bukankah itu hanya prototype murah?
Faye tertawa tanpa kendali, "Ini sangat lucu! Jika blazer itu asli, aku akan merangkak keluar dari sini dengan menggunakan tangan dan lututku!"
"Aku akan memegang kata-katamu!" Pam mendengus, lalu dia berbalik menghadap semua orang dan berkata, "Sebenarnya untuk memastikan keaslian blazer ini sangat gampang. Fitur desain Elvis yang paling menonjol adalah hiasan permata, dan setiap potongnya adalah permata asli. Jika kalian tidak percaya padaku, dan lihatlah sendiri. Oh, tunggu, tidak usah repot-repot mendekat jika kalian akan berpura-pura mengerti padahal tidak!"
"Pam, apa yang sedang coba kau katakan?" Faye sangat marah sampai mukanya memerah.
"Jika sepatu itu pas, pakailah."
Mereka yang berpengetahuan luas di industri ini akan tertarik dengan blazer itu. Jadi, begitu mereka mendengar Pam berkata demikian, beberapa orang maju dari kerumunan...
"Bagaimana jika aku melihatnya?" Seorang gadis pendiam yang berdiri di belakang maju ke depan.
Ketika semua orang melihatnya, mata mereka berbinar, "Yes, yes! Mely, silahkan lihat! Kau ahlinya!"
"Mely adalah juru taksir perhiasan premium! Terakhir kali aku hampir ditipu, dia yang menolongku memverifikasi barangnya!"
"Jika itu Mely yang memeriksa, maka sudah pasti tidak masalah! Faye juga menunjukkan bahwa dia tidak ingin berkomentar lebih jauh, dan memuji Pam dan Win, menunggu untuk menikmati kejatuhan mereka. "Sekarang, karena kita memiliki orang yang ahli bersama kita, aku akan melihat bagaimana hasil cerita ini!"
***********
*Notes: Hallo, aku menulis part ini karena bagian dari plot cerita, jika membosankan boleh diskip ya, makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...