Ren menghela nafas, "Psikolog telah menyebutkan ini juga, tapi Little Rio bahkan tidak mau pindah dari sini sama sekali. Aku menduga dia pasti menunggumu untuk membawanya pulang!"
Ketika Win mendengar ini, dia merasakan jantungnya menegang.
"Satu-satunya hal adalah, membiarkanmu mengambil Little Rio adalah keputusan yang terlalu berat, keputusan yang aku tidak berani untuk putuskan begitu saja..."
Ren baru memikirkan apa yang harus dilakukan ketika ponselnya tiba-tiba berbunyi.
Pesan dari kakaknya --[Jika Win ingin membawa Little Rio pergi, biarkan saja]
Woahh! Kakaknya bisa dengan sangat akurat, menebak pikiran Nong Winwin lagi!
Begitu dia menerima pesan persetujuan dari kakaknya, Ren mengubah pendiriannya dan berkata, "Nong Winwin, bawa saja dia pergi! Bawa Little Rio kemana saja, tidak apa-apa! Aku akan menyerahkannya padamu sekarang!"
Melihat Ren berubah pikiran leboh cepat daripada membalik halaman, Win curiga, "Bukankah kau baru saja mengatakan bahwa keputusannya terlalu berat dan kau tidak ingin dengan mudah mengatakan ya padaku?"
Ren hanya menjawab tanpa basa-basi, "Aku sungguh tidak berani dengan santai mengatakan ya padamu, tapi sekarang aku sudah memikirkannya dengan matang, aku serius mengatakan, ya!"
Win terdiam, lalu dia berkata, "kau bisa tenang, aku akan membawa Little Rio kembali sebelum besok pagi!"
"Kau bisa melakukan itu, tapi ini sudah larut malam, kemana kamu berencana untuk membawa Little Rio?"
"Apa salahnya di malam hari? Lebih romantis untuk bersantai di malam hari!" Win menatapnya dengan pandangan merendahkan, menyiratkan bahwa pikiran Ren dangkal. Kemudian dia mengeluarkan kosmetik bagnya dan mulai merias wajah.
Secara teknis, itu adalah penyamaran.
Banyak latihan menjadikan kemampuan seseorang menjadi sempurna. Win dengan cepat merias wajahnya mengambil tampilan robot sci-fi futuristik. Kemudian dia mengenakan wig rambut pendeknya dan anting.
Kulit Win sekarang terlihat seperti tidak ada daging di bawahnya, tapi seolah-olah terbuat dari logam dan baja. Dia terlihat sangat keren, cantik tapi dingin.
Ren menyaksikan transformasi Win dengan takjub lalu berseru, "Nong Winwin! Kenapa kau membuat wajahmu terlihat seperti ini? Tapi ini sangat keren!"
Win mengacungkan jari padanya. "Ini ada skill yang harus dikuasai semua aktor jika mereka ingin mempertahankan jiwa yang bebas!"
"Pfftt, skill ini tidak buruk. Bahkan meskipun kau berdiri di tepi jalanan yang sibuk, tidak ada yang akan mengenalimu!" Saat Ren mengatakan itu, dia menyadari bahwa ketika Win merias wajahnya, mata kosong Little Rio mulai bereaksi, dan dia menatap Win.
Ketika Win selesai dengan riasannya, dia meraih Little Rio dari bawah ketiaknya dan dengan ringan membawa tubuh kecil itu untuk duduk di pangkuannya. Kemudian mengambil alat riasnya lagi.
Ren menaikkan alisnya dan bertanya, "Bahkan Little Rio memerlukan riasan?"
"Untuk keamanan! Wajah kecil tampan Little Rio akan menarik lebih banyak perhatian dari punyaku, oke? Selain itu, membuatnya seperti aku, bukankah itu keren? Jangan khawatir, riasan ini organik, tidak berbahaya bagi kulit," Win menjelaskan sebelum mulai merias Little Rio.
Little Rio duduk dengan patuh di pangkuan Win tanpa bergerak saedikit pun, seolah-olah dia adalah model kecil yang paling sempurna. Win menyelesaikan semuanya dengan cepat dalam waktu lima menit.
"Wahh! So handsome! Aku juga mau! Ren berkata dengan mata berbinar.
Win mencibir, "Kau tetap di samping, jangan rusak momenku dengan Little Rio!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...