47

1.4K 138 3
                                    

"You can put it down, sampaikan terima kasihku pada little young master!" Ucap Win sambil tersenyum, Dia mengeluarkan hpnya dan mengirim pesan pada Xaverio.

Meskipun orang-orang di lokasi syuting terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, mata mereka tertuju pada Win, penasaran tentang apa isi paket yang dikirim buat Win kali ini.

Tapi......itu tampak seperti tiga buah botol minuman? Juice buah?

Pertama kali, Win tampak tidak senang karena mawar. Kedua kalinya, reaksinya pun tampak tidak terkejut ataupun senang, malahan terlihat emosi dengan kiriman diamond. Tapi sekarang, lihatlah dia, mengetik hp dengan wajah sumringah dan matanya yang indah seolah bercahaya.

Orang-orang bergumam pelan, mengomentari.

"Ah, sure enough, money doesn't work on beauties these days, it's the heart that matters the most!

"That's right, didn't you hear the girl say just now that the juice was personally handmade! That's so sweet!"

"Aku bertaruh orang yang mengirim juice adalah orang yang akan memenangkan hati Win nanti!"

"Aku bertaruh untuk orang yang mengirim berlian!"

"Hey, kenapa tidak ada yang bertaruh untuk orang yang mengirim bunga?"

....................

Setelah meminum juice buah dan green bean soup, Win merasa penuh energi dan siap melanjutkan proses syuting.

Pada saat yang sama, Bright sedang berada di rumah, mengambil waktu cutinya untuk menemani putranya, ketika hpnya berbunyi 'ding', menandakan ada pesan yang masuk.

New message from Metawin.

Bright membukanya, dan sudut bibirnya terangkat membentuk satu senyum simpul.

[Darling, thank you for your juice and green bean soup! Itu sangat lezat! Sarangheyo!]

Bright menatap pesan itu untuk waktu yang lama sebelum memberi isyarat pada putranya, yang tidak bergerak menatap kosong keluar jendela. "Little Sun, come here."

Anaknya mengabaikannya.

Bright menghela nafas panjang. "It's a message from your Uncle Win."

Xaverio melesat seperti roket menuju ayahnya, dan melompat untuk meraih hp. Bright menaikkan hp di tangannya jauh dari jangkauan Xaverio. "I can show it to you, if you call me dad."

Wajah Xaverio penuh dengan tanda protes dan menolak bekerja sama.

Sampai Xaverio menjadi kesal dan hampir menangis, Bright akhirnya mengalah dan meyerahkan hpnya.

Melihat anaknya membaca pesan dari Win dengan wajah yang penuh dengan rasa puas, Bright tampak khawatir.

Mungkin karena hanya ada sedikit hal di dunia ini yang bisa menyusahkannya, maka Tuhan mengirimkannya Xaverio untuk mengujinya.

Xaverio anak yang jenius, dia baru berumur enam bulan ketika mulai berbicara. Walaupun anak ini memang pendiam, dan tidak banyak bicara, tapi sejak insiden itu, dia tidak pernah berbicara lagi.

Bright sudah melewatkan terlalu banyak bagian dari masa kecil Xaverio, dan ketika dia ingin menebusnya, dia mendapatinya itu sudah sangat terlambat.

Bright bertanya-tanya, apakah hari itu akan pernah datang, hari dimana dia mendengar anaknya memanggilnya dengan sebutan dad lagi.....

Xaverio menatap ponsel itu untuk waku yang lama, ada sesuatu yang tidak dimengertinya. Dia kemudian mendatangi ayahnya, menunjuk kata 'Sarangheyo' dengan jari kecilnya, kira-kira bertanya apa arti kata itu.

"Hanya kata tambahan, tidak ada arti spesial untuk kata itu," jawab Bright dengan wajah seriusnya.

"Pftttt....Kakak, kau sungguh keterlaluan, don't misguide Little Sun! 'Sarangheyo' in Korean artinya sama dengan 'I love you' in English, okay?" Ren tiba-tiba datang sambil melompat-lompat kecil, menjelaskan artinya pada keponakannya, dan membuat tanda hati dengan tangannya.

Saat Xaverio mendengar penjelasan pamannya, dia menatap ayahnya dengan pandangan tidak suka, kemudian berlari ke dapur untuk membuat juice buah lagi.

Bright fasih dalam dua belas bahasa. Jika Win menulis kata tadi dalam bahasa Korea, dia akan langsung memahaminya, tapi Win menulis kata itu dalam aksara Thai yang mana membingungkannya untuk mengartikannya.

"Kau tidak bekerja?" Bright memandang adiknya dengan tatapan curiga, dengan ekspresi seorang boss yang sedang berbicara pada karyawannya.

Ren lalu menarik sebuah kursi dan memindahkannya di depan kakaknya, dengan wajah gembira berkata. "Boss, I have something very important to report to you!"

Bright tidak mau repot meladeni adiknya, ekspresinya seolah berkata jika adiknya ingin kentut sekalipun, silahkan saja lakukan!

Ren melambaikan tangannya dengan bersemangat. "Kakak tahu apa yang baru saja kudengar? Hari ini, beberapa pengagum Win mengiriminya hadiah dilokasi syuting!"

"Juice buah dan soup dari Xaverio." Bright berkata dengan tenang.

"I know, tapi sebelumnya, ada orang lain yang mengirim hadiah untuknya. Bahkan dua orang yang berbeda. Satunya mengirim ratusan tangkai bunga mawar yang hampir menutupi area syuting, satunya lagi mengirim berlian yang besar!"

Bright yang mendengarnya berubah kaku dan dingin, a new rivals?

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang