177 - Signs (Part 1)

202 23 66
                                    

(Indonesia Open, 12 Juni 2012)


Dibalik semua huru-hara yang menimpa PBSI dari sejak kekalahan di Wuhan, para atlet tetap mencoba menjaga fokus dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi turnamen yang sudah ada di depan mata yaitu gelaran Indonesia Open. Tanpa terasa tahu-tahu saja acara welcome dinner bagi para atlet yang mengikuti turnamen Indonesia Open pun tiba. Kali ini beberapa atlet yang terpilih sebagai perwakilan untuk naik ke atas panggung di acara welcome dinner itu mengenakan baju tradisional khas tokoh pewayangan. Ada 12 atlet yang terpilih, terdiri dari 6 atlet putra yaitu Chris Adcock, Tan Yuhan, Lee Yong Dae, Jan O Jorgensen, Taufik dan Tontowi serta 6 atlet putri yang terdiri dari Kim Ha Na, Lianne Tan, Ashwini Ponnappa, Petya Nedelcheva, Greysia dan Gloria. Karena tema kostumnya merupakan tokoh pewayangan, maka Taufik terpilih sebagai Gatotkaca. Sementara 5 atlet putra sisanya merupakan para Pandawa: Jorgensen (Yudhistira), Yong Dae (Bima), Tontowi (Arjuna), Yuhan (Nakula), dan Adcock (Sadewa). Sementara para Srikandi wayang adalah: Ha Na (Larasati), Gloria (Kunti), Greysia (Sembrada), Ponnappa (Bargawa), dan Nedelcheva (Bergiwati).


Karena adanya penokohan serta kostum pewayangan di acara welcome dinner kali ini, membuat beberapa atlet Indonesia yang hadir memilih menjadikan hal tersebut sebagai bahan untuk meledek Tontowi yang ikut terpilih menjadi tokoh pewayangan.

"Mau ngapain Wi? Jadi Arjuna? Nggak salah nih Arjunanya macem gini?" goda Ahsan sambil tersenyum jahil.

"Ngapain bawa-bawa anak panah? Mau memanah hatinya ci Butet?" timpal Bona, nyengir lebar.

"Arjuna mencari cintaaaaa" seru Kido dengan nada meledek.

"Iya, mau siap-siap memanah hatinya Butet. Tapi sayang tuh. . .meleset terus" ledek Simon.

"Masa Arjuna kalah sih sama Gatotkaca dalam mendapatkan cinta?" sambar Greysia ketika mendengar celotehan teman-temannya itu, yang langsung disambut oleh tawa mereka semua.

"Bacot!!!" seru Tontowi sebal, sambil memberikan tatapan malas kepada teman-temannya yang dari tadi meledeknya terus-terusan. Lama-lama merasa kesal juga mendengar semua ledekan itu.

"Inget, Arjuna tuh harus kalem. Berwibawa. Mana ada Arjuna begajulan macem lo gini" celetuk Bona, yang langsung disambut oleh dengusan dari beberapa orang di sekitarnya.

"Bon, diem nggak lo? Awas lo ya abis acara! Liatin aja!" ancam Tontowi, sambil memberikan tatapan sinis ke arah Bona. Mencoba mengancam sahabatnya itu.

"Ih, takut! Arjunanya galak!" balas Bona, sambil pura-pura ketakutan dan melangkah menjauh dari Tontowi. Membuat semua yang melihat tingkahnya hanya bisa tersenyum geli dan menggeleng heran melihat kelakuan mereka.

"Heran banget deh gw, kenapa sih giliran gw yang pake kostum macem gini malah kena ledek? Giliran bang Taufik aja. . .nggak ada yang berani ngeledekin sama sekali" keluh Tontowi sambil mendengus sebal.

"Ya coba aja sekarang kamu ledekin Taufik, berani nggak?" celetuk Sony, sambil tersenyum.

"Lha kok jadi saya mas?" sahut Tontowi heran.

"Nah, kamu nggak berani kan? Ya udah, sekarang jadi tau kan kenapa nggak ada yang berani ngeledekin bang Taufik meskipun dia jadi tokoh pewayangan juga" sahut Sony kalem.

"Lagian juga mas Owi nih, gimana kita mau ngeledekin bang Taufik? Orang bang Taufik ganteng gitu kok, cocok banget jadi Gatotkaca" celetuk Debby tiba-tiba, yang kini sudah ada di belakangnya.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang