180 - Signs (Part 4)

155 16 23
                                    

Mata cokelatnya sedari tadi menatap lurus ke arah lain, dimana terlihat sebuah kerumunan di salah satu lapangan yang ada di hall latihan itu setelah sesi latihan sore selesai. Saat dirinya masih terfokus menatap kerumunan itu, tiba-tiba saja sebuah suara mengejutkannya dari arah belakang.


"Pamitan ya kayaknya?" tanya Tontowi tiba-tiba, sambil mulai duduk di sebelahnya.

"Kayaknya sih gitu" sahutnya, sambil kembali sibuk menatap ke arah kerumunan itu lagi.

"Berarti udah fix ya?" timpal Bona, yang baru saja menghentikan gerakan tangannya yang tengah membereskan tas raketnya.


Ia hanya mengangguk pelan. Sebenarnya berita itu sudah mulai terdengar sejak beberapa hari lalu, atau lebih tepatnya tidak sengaja terdengar oleh para penghuni asrama yang berisikan anggota sektor yang berbeda dengan sektor itu. Lalu akhirnya rumor itu langsung tersebar cepat ke penjuru pelatnas. Meskipun hingga hari ini masih tak ada konfirmasi apa pun dari para pengurus, toh orang itu akhirnya terlihat berpamitan langsung dengan para atlet yang sempat dibina olehnya. Sejak siang tadi ia sendiri sempat melihat orang itu pun menghampiri beberapa orang yang bekerja di pelatnas ini untuk berpamitan juga.

Setelah akhirnya orang itu terlihat telah selesai berbicara kepada anak-anak didiknya, ia bisa melihat orang itu mulai beranjak dari lapangan itu ke arah pintu hall latihan.


Sosok itu mulai meninggalkan tempat ini.

Memilih meninggalkan negara ini. Selamanya.



Headline News

07 Juli 2012


Li Mao Tinggalkan Pelatnas Cipayung

"Ya dia sudah berpamitan. Cuma apakah nanti dia akan kembali atau tidak, saya tidak tahu persisnya. Pengurus PBSI sendiri belum menentukan siapa penggantinya" – Dionysius Hayom Rumbaka, atlet tunggal putra Indonesia.



Ahsan segera menutup halaman browser handphonenya. Ternyata apa yang ia lihat bersama kedua sahabatnya 2 hari yang lalu memang merupakan acara perpisahan sang koordinator pelatih tunggal, Li Mao. Hanya saja yang membuatnya sedikit merasa aneh adalah kenapa kesannya pihak pengurus bersikap seolah-olah Li Mao belum keluar dari pelatnas ini. Karena tak ada pernyataan resmi dari pihak PBSI yang dengan jelas menyatakan bahwa Li Mao telah resmi keluar dari jajaran kepelatihan pelatnas Cipayung.


"Siapa bilang mengundurkan diri? Hanya mengunjungi keluarga yang sedang sakit saja kok!"


Begitulah pernyataan yang sempat terdengar kemarin dari mulut salah satu pengurus, ketika tak sengaja mendengar celotehan beberapa atlet yang tengah membicarakan acara perpisahan yang mereka lihat selepas latihan.


Aneh.


Entah kenapa dirinya jadi semakin merasa bahwa pihak pengurus terkesan sangat senang menutup-nutupi semua berita yang kelihatannya kurang menguntungkan untuk imej mereka. Padahal mau ditutup-tutupi seperti apa pun juga, kalau memang benar terjadi, pasti pihak di luar pelatnas pada akhirnya akan tahu dengan cepat soal apa yang sebenarnya terjadi di dalam dinding pelatnas ini.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang