Setelah membawa bendera regu dan kotak P3K, semua regu berjalan beriringan membuat satu barisan "Kalo gue nentengin sepatunya Yangyang kek begini, terus dia pake apa ya?" gerutu Yuhi, membuat Siti yang ada didepannya menoleh
"Pake sendal dulu kali" sahut Angel, yang melangkah tepat dibelakang gadis itu
Tak lama, mereka pun sampai juga ditkp. Setelah melewati jembatan yang menjadi akses orang-orang melintasi sungai "Mantul nih" baru keluar dari area perhutanan, mereka langsung disuguhkan dengan pemandangan menakjubkan dari tempat latihan para militer
Dimana dari ujung paling kanan, sampai ujung paling kiri semuanya terlihat menarik dan seru untuk dicoba dengan tangan dan kaki sendiri "Oke, semuanya silahkan duduk membentuk satu barisan ke belakang─ saya akan menjelaskan poin perpoin dari rintangan yang ada dihadapan kalian ini" suruh salah satu pak tentara, membuat para murid langsung menurut untuk segera duduk dibarisan regu mereka, lengkap dengan bendera identitas yang dipegang sang ketua
Pak tentara yang lainnya mulai melangkah menghampiri rintangan paling kanan, berbentuk seperti ban-ban yang dijajarkan zig-zag dengan tanah gembur ditengah bulatan mereka "Yang pertama ini ada ban mobil bekas yang harus kalian lewati dengan teknik berlari langkah panjang" sedangkan yang satu menjelaskan, satu lainnya sibuk mempraktekan
"Rintangan itu mengasah kecepatan dan ketangkasan kalian" jelasnya, setelah selesai dipraktekan "Yang kedua ada kawat berduri─ seperti yang sudah kalian ketahui, kalian harus ada dalam posisi tiarap dan merangkak maju jangan sampai kepala dan badan kalian menyentuh duri-duri dikawat tersebut" ucapnya, seraya dicontohkan oleh sang partner
"Selanjutnya ada tambang diatas genangan air berlumpur ini yahh─ cara melewtinya tinggal melompat, lalu berayun diseutas tambang ini seperti tarzan, kuncinya semakin tinggi kalian melompat semakin aman juga karena berhasil memegang tambang bagian atas yang paling kuat" jelasnya, sambil kembali dicontahkan
"Selanjutnya lagi, atau rintangan ke empat─ ada mendaki bukit" sambung pak tentara, menunjukkan letak rintangan yang lumayan tinggi tersebut "Ini adalah bukit buatan, dimana ada sekian batu yang bisa kalian pijak sebagai bantuan untuk naik" jelasnya, setelah itu rintangan disambung oleh sebuah jembatan gantung yang sepertinya akan bergoyang-goyang jika diinjak
"Setelah naik bukit, kalian belum bisa turun kalau belum melewati jembatan gantung ini─ perkotaknya dilindungi tambang yang kuat, jadi jangan khawatir kalau kalian akan jatuh bersama jembatannya─ karena tidak menggunakan pengaman, paling kalian bakal jatuh terpeleset ke kolam air dibawahnya ini"
"Iyuhhh, kotor banget airnya" gerutu Angel, melihat kolam tersebut airnya berwarna cokelat seperti sudah menyatu dengan tanah disisi-sisinya
"Setelah melewati jembatan gantung, kalian akan menuruni rintangan dengan jaring-jaring yang berguna sebagai tangga ini─ jangan takut jika jaringnya bergoyang-goyang, karena jaring ini terbuat dari tambang yang kokoh yah"
"Haduhh, banyak banget sih rintangannya coba... masa cewek juga harus ngelewatin semuanya?" protes Maudy, mulai khawatir tidak bisa melewati setiap rintangan yang ada
"Yang terakhir ada rintangan menembak" ucap pak tentara membuat semua murid bergemuruh karena senang "Setelah kalian menyelesaikan sekian banyak rintangan─ kalian bisa ambil handgun ini, lalu arahkan ke papan berbentuk musuh didepan kalian" kata pak tentara, seraya meraih pistol dimeja
DOR!
Dalam sekali tembak, pak tentara mendapatkan tepuk tangan karena langsung dapat menjatuhkan papan replika musuh didepannya itu "Kalau papan itu belum tumbang, kalian coba terus sampai berhasil─ karena jangan khawatir, kita pake senapan angin, bukan peluru sungguhan, oke?" ucap pak tentara, mengakhiri penjelasannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018