Acara Camping Perpisahan
Melanjutkan ke esokan hari dari spesial part Challenge, dimana waktu itu mereka menghabiskan malam senin disebuah Mall dan pulang lumayan larut malam, jadi tentu saja hari senin ini mereka kelihatan mengantuk
"Bisa gak sih, gak usah upacara?" Yuhi tergeletak dimejanya dengan mata sayu, padahal gadis ini langsung tertidur saat baru sampai dirumah semalam, tapi kelihatannya ia masih menginginkan sekian waktu untuk tidur
Ditengah keluh-kesah mereka anak-anak kelas dua belas yang sudah muak dengan yang namanya kegiatan upcara dihari senin, tiba-tiba Ana datang lengkap dengan kenampakan Jeno yang terlihat hanya ingin mengantarnya sampai ke koridor depan kelas
"Ehhhh─ selamat pagi Jeno, mantan 24 jamku" melihat hal tersebut Angel langsung menghampiri Jeno, gadis yang sudah mengenakan topi dan siap upacara itu tersenyum-senyum dengan manisnya "Udah sarapan belum?" tanyanya
Jeno hanya bisa tersenyum mendengar ocehan seorang Angel, lalu laki-laki itu mengangguk bersiap untuk menjawab, namun tangan Ana sudah dengan sigap merangkul Angel dan menyingkirkannya dari pandangan Jeno "Gak usah gatel, masih pagi" bisiknya
"IHHHH─ syirik aja sih lo Ana, kan Jeno emang mantan gue, kita putus baik-baik jadi harus saling sapa" elak Angel, seraya melempar lengan Ana yang tadi melingkar dilehernya
Gadis-gadis lain yang melihat kelakuan mereka dikoridor hanya bisa menggeleng saja "Gue ke kelas, ya" pamit Jeno pada Ana, tapi yang menyahuti malah seluruh gadis 12 Bahasa 2
"IYAAAA, JENO" kata mereka, membuat Ana tertegun mendengar suara kompak itu
Buru-buru Ana memasuki kelas untuk menaruh tasnya dan mengambil topi, karena sepertinya upacara memang tinggal beberapa menit lagi. Setelah itu mereka semua berjalan bersama menuruni tangga, sebelum nanti gerasak-gerusuk dipush oleh guru BK yang selalu patroli mengecek kelas sebelum upacara
Dikoridor menuju lapangan, kebetulan mereka berpapasan dengan Bu Mahmudah yang kelihatannya baru datang. Melihat pemandangan itu Siti jadi berbisik "Maudy─ rok turunin" kata gadis itu, dibalas kekehan pelan dari yang lainnya
"Maudy, rok turunin" dan benar saja, saat Bu Mahmudah melintas, memang itulah yang ia katakan, membuat tawa yang sebelumnya tertahan seketika pecah begitu saja
"Anjir, mau diturunin sampe mana si?!" gerutu Maudy, tak habis pikir mengapa guru BK tersebut selalu saja mencari gara-gara dengannya "Sekalian aja gue perosotin nih" tambahnya, kesal
"Hahahahhahaha─ sabar dy ini cobaan, bentar lagi kan lulus, tahan aja sebentar" kata Gina
Sampai dibarisan kelas, kebanyakan gadis menanggalkan topi mereka untuk kipas-kipas, tapi sebagian ada juga yang sampai membawa kipas fortable seperti Siti ini "Berdua dong, gerah gue" keluh Yuhi, melihat kipas bertenaga baterai berbentuk kelinci ditangan temannya itu berputar dengan sangat kencang
"Sini-sini─ ngadem semenit, tarifnya goceng" ucap Siti, membuat yang mendengarnya langsung tertawa heran
Berkat kipas milik Siti, surai mereka berdua jadi berterbangan dan lumayan sekali bisa mengeringkan keringat disekitaran pelipis dahi sampai ke leher "Lama banget mulainya, woy" protes Gina, tak tahan lagi berdiri lama-lama tanpa tujuan dilapangan begini
"Hari ini kita tidak upacara yah─ tapi ada apel pembukaan dari bapak kepolisian yang akan mensosialisasikan tentang lalu lintas" ucap kesiswaan didepan sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018