Indomaret
"Andaikan aku, tak tergesa memutuskanmu, karena egoku...🎶 hati ini tak akan begini... setiap ingat dirimu, rasanya ingin kembali🎶"
"Ah, apaan sih lagunya" umpat Yuhi
Membuat Ana yang sedang sibuk memilih snack yang akan ia beli, langsung pecah terkekeh "Chan─ katanya lagu yang lagi diputer buat lo nih" celetuk gadis itu, kepada dua laki-laki yang sedang berada didepan, tepatnya diarea ice cream
Tentu saja itu membuat Yuhi refleks memukul lengan Ana "Eh! Apaan sih!" sentaknya, sambil memelotot dengan tegas
Jeno dan Haechan yang kebetulan sedang membeli jajanan disana juga, menghampiri mereka berdua sambil menaruh begitu saja ice cream milik mereka ke keranjang yang Yuhi pegangi ditangannya
"Apa? Rindu dalam hati─ udah gue cover ini dari kemaren, makanya dengerin, tonton, like, stalk akun gue─ mantan" kata Haechan, tepat ditelinga gadis yang membawa keranjang dihadapannya itu
"Ya, bodo amat─ ngga peduli" Yuhi kembali menatap rak berisi snack-snack dengan raut wajah tak acuhnya
Membuat Haechan langsung memasang raut wajah terkejut hebat, sedangkan Jeno dan Ana yang menyaksikannya hanya bisa tertawa kecil, seraya kembali melanjutkan kegiatan memilih jajanan yang akan mereka beli di rak makanan
"Berarti lo lagi ngode ke Yuhi, chan? Tapi gak dinotice─ hahahaha kasian" ledek Ana, puas, sambil terkekeh bersama Yuhi dengan posisi membelakangi laki-laki itu
"Wahh parah yah, emang dasar cewek─ egois" umpat Haechan, tidak tahan dengan perasaannya yang terus saja dipermainkan
"SAPA YANG LO BILANG EGOIS?" sentak Yuhi, seraya membalikan badannya seketika
"ELO!" tantang laki-laki itu, sambil beradu tatapan dengan gadis yang sedang menatap tajam padanya
Ana yang merasa bersalah, langsung turun tangan disana "Ehhh guys, udah-udah stop─ katanya mau jajan, katanya mau baikan, katanya mau temenan, ya udah, masa lalu jangan dibahas lagi, oke? Sip─ ayo kita bayar jajanannya, hi" kata gadis itu, dengan keputusan sepihak mendorong badan Yuhi untuk menuju ke kasir
Padahal kegiatan memilih mereka belum selesai, karena Jeno saja masih memegangi satu snack ditangannya "Sabar chan, ngapa jadi emosi sih?" kata laki-laki itu, sambil menepuk pundak Haechan mengalirkan energi positifnya
Jeno yang tidak ingin snack nya tertinggal pun, buru-buru menyusuli Ana dan Yuhi ke kasir "Kita tunggu diluar, ya" pamit laki-laki itu, membuat Ana langsung mengangguk keras
Gadis itu pun menoleh sambil berbisik kecil, bahkan tanpa suara "Duluan aja kalo bisa" sarannya, sambil menunjuk ke arah Yuhi dan Haechan mengisyaratkan kalau mereka berdua itu tidak boleh disatukan dalam waktu dekat
Dan, Jeno yang untungnya langsung mengerti hanya mengangguk "Yok, tunggu diluar kita" laki-laki itu bersikap natural, sambil membukakan pintu agar Haechan bisa segera keluar
Sampai diparkiran, mereka berdua menduduki motor masing-masing "Salah gua apaan sih? Kenapa digituin terus ama dia?" Haechan masih saja dengan mood nya yang rusak, bahkan dengan raut wajah yang tertekuk kesal sekali
Jeno yang mendengarnya, tentu saja tidak bisa berkata apa-apa "Eh, coba aja─ pas api unggun nanti, lo ajak Yuhi balikan sekali lagi" sarannya, tiba-tiba saja terpikir soal kegiatan camping mereka yang akan dilaksanakan dua hari lagi
Haechan yang mendengar sarannya, seketika tersenyum semangat "Pinter juga" laki-laki itu bahkan sampai repot-repot berdiri, hanya untuk menepuk pundak Jeno dengan kuat
![](https://img.wattpad.com/cover/164504269-288-k532346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018