Ditengah perdebatan Yuhi dan Haechan, Pak Ari datang sambil bertolak pinggang "Yah─ untuk hari ini sekian dulu, semuanya boleh ganti baju, wassalamu'alaikum" ternyata laki-laki itu hanya datang untuk menutup pengajarannya
"Wa'alaikumsalam..." kata para murid, seraya beranjak dari posisi rebahan mereka dipinggir lapangan untuk segera menuju ke ruang ganti baju
Disaat semua orang sedang berjalan masing-masing, Jaemin malah sibuk mencari seseorang "Lil, istirahat ke koperasi, yuk" setelah menemukan kenampakan Lili, laki-laki itu berkata demikian sambil mendekatinya
"Istirahat ini?" tanya Lili, membuat Jaemin mengangguk sambil berjalan disamping gadis itu "Ya udah, tapi jangan cepet-cepet ganti bajunya... mau ke kamar mandi dulu"
"Sip─ gue tunggu sini ya" mereka berpisah setelah sampai diruang ganti baju, Jaemin ke kiri sedangkan Lili ke kanan, gadis itu hanya mengangguk mendengar Jaemin katanya akan menunggunya dikursi depan ruang ganti baju
Sampai didalam ruang ganti baju, Lili menghela nafas karena sekarang ruangan tersebut terasa cukup penuh akibat penambahan jumlah penghuni didalamnya "Lil, makasih ya" Maudy mengembalikan ikat rambut miliknya juga disana
"Widihhh─ awas tuh rok lo kena razia" celetuk Siti, melihat Suci sangat menaikan rok seragamnya sampai ditengah paha
"Ya suka-suka gue, yang kena razia juga gue bukan lo kan? Kenapa repot sendiri" para gadis disana langsung menoleh mendengar keributan tersebut, pasalnya Siti terlalu mempedulikan Suci yang padahal tidak mempan jika ditegur seperti itu
"Gue kan cuma ngasih tau..." ucap Siti, hampir bergerak maju dengan kepalan tangannya, tapi untungnya Gina yang sudah selesai ganti baju datang menahannya
"Yang udah selesai langsung keluar aja" kata Gina, seraya membuka pintu ruang ganti baju sambil menarik tangan Siti agar segera meninggalkan tempat yang sesak itu
Beberapa gadis memang sudah selesai berganti baju, tapi mereka tidak langsung keluar karena mau duduk sebentar dikursi yang tersedia, tapi setelah Gina bilang begitu satu-persatu dari mereka langsung beranjak untuk keluar dari sana, termasuk Ana
"Sewot amat" umpat Siti, masih emosi meskipun sudah berada di luar ruang ganti baju
Gina menduduki kursi didepan ruang ganti baju, begitupula Ana yang sebelumnya sedang melipat baju olahraga didalam sekarang melanjutkannya disebelah gadis itu "Panggil Sunwoo kalo dia udah keluar" suruh Gina, melihat Siti hanya berdiri saja sambil memandangi pintu ruang ganti baju
"Berdarah Gin lukanya" ucap Ana, salah fokus terhadap luka di lutut Gina yang sekarang jadi kelihatan jelas setelah menggunakan rok yang tidak menutupinya seperti celana olahraga tadi
Gadis itu langsung mengangguk setuju "Perih lagi kalo kena angin, makanya gue nunggu Sunwoo─ tadi dia bilang ada handsaplast dilokernya" kata Gina
Tak lama, yang ditunggu-tunggu pun datang juga. Tanpa harus dipanggil, laki-laki itu langsung menghampiri Gina dengan berjongkok setelah menaruh baju olahraga dipangkuan gadis itu "Ada satu doang" kata Sunwoo, memperlihatkan plester ditangannya seraya membuka bungkusnya
"Gapapa, cukup kali"
Ana merasakan ada hawa-hawa tidak enak berada ditengah mereka berdua "[Inikah rasanya jadi teman peran utama, alias cameo yang ada didrama korea?]" gumam hati gadis itu, seraya menoleh ke arah lain agar tidak harus menontoni adegan live disampingnya itu
"Angkat rok lo, masa harus gue?" protes Sunwoo, membuat Ana sedikit menahan tawa karena ternyata mereka belum selesai beradegan
"DARITADI JUGA UDAH GUE ANGKAT! Sakit bego kalo kena pinggiran roknya!" sentak Gina, makin membuat Ana tertawa
![](https://img.wattpad.com/cover/164504269-288-k532346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018