Kembali ke parkiran, Haechan yang sebelumnya sudah pasrah dan menduduki kendaraannya bersama Gea dibelakang sana, sekarang beranjak sambil menyetandarkan motornya "Hi─ turun gak!" sentaknya, menarik tangan Yuhi yang sudah duduk dimotor Jaemin
"APAAAAN SIH" protes gadis itu, ikut berontak
"TURUN!" sentak Haechan
Mereka yang melihatnya hanya menggeleng heran, Jeno pun sudah lelah atas perdebatan dan juga segala adegan yang membingungkannya ini "Ayo deh jel, kayaknya Ana emang gak bakal kesini" ucap laki-laki itu, membuat Angel menoleh terkejut
"Beneran?" tanyanya, dibalas anggukan pasrah dari seorang Jeno "Mau anterin gue sampe rumah?" tanya Angel lagi, belum percaya
"Iya... ayo naik"
Suara lembut dan wajah rupawan yang laki-laki itu perlihatkan sungguh membuat Angel gembira, dengan senang hati gadis itu menaiki motor tepat dibelakang tempat Jeno terduduk "Yes-yes-yes!" bisiknya, masih semangat walaupun sudah larut sore
Jeno selesai memakai helm, laki-laki itu lalu menyalakan mesin kendaraannya "Apa?" mungkin karena Angel menggerutu, Jeno jadi merasa gadis itu sedang bicara padanya "Tadi lo ngomong apa?" tanyanya, masih dengan suara lembut dan nada yang melemahkan itu
"Engga Jeno─ gapapa" balas Angel, ikut lembut juga namun terdengarnya malah menjijikan, persis seperti ekspresi kusut yang Gea perlihatkan saat melihat kelakuan temannya itu secara langsung
"Jel!" sentaknya, membuat Angel menoleh sambil menjulurkan lidahnya "Ishh─ kesel gue liatnya, awas aja gue aduin Ana lo!" gerutu Gea, tidak rela melihat Jeno dirayu oleh temannya yang memang sedikit tidak tahu tempat itu
"Udahlah chan, Yuhi nya juga gak mau balik sama lo" kata Jaemin, ikut lelah dengan pertengkaran mereka berdua yang lebih terlihat seperti tom and jerry ketimbang dilan dan milea
"Tau─ ayo jalan, Jaem!" sentak Yuhi
Yang lebih dulu meninggalkan parkiran adalah Jeno dan Angel, sebelum itu mereka juga membunyikan klakson memberikan tanda kalau mereka jalan duluan "JAEM! JAGAIN! Kalo lo udah gak kuat, lempar aja ke sumur!" pesan Haechan, sambil menduduki motornya kembali
Jaemin mengangguk seraya menurunkan kaca helm nya "Bacoooot" saat motor sudah melaju pun Yuhi masih saja memerangi Haechan, bagaimana perdebatan mau selesai kalau salah satu dari mereka terus bersikap tidak mau kalah
"HEHH─ awas lo! Gue blok ig lo Yuhi!" teriak Haechan, saat motor yang Jaemin kendarai sudah melaju sampai ke depan gerbang sekolah
"Blok ajaaaa gak peduuuli"
Gea terheran, ia kira pedebatan akan selesai jika sudah berjauhan, tapi nyatanya Yuhi masih menyahuti tantangan Haechan walau sejauh apapun "Ya Allah, kapan mau berdamai sih?" sampai-sampai pertanyaan ini keluar, membuat Haechan yang sedang menekuk wajahnya langsung membuka kaca helm
"Udah pernah─ bosen damai terus" kata laki-laki itu, akhirnya menyalakan mesin motor untuk segera meninggalkan parkiran "Ehh, tadi lo serius mau jajanin gue McD?" tanyanya, ternyata masih ingat soal bujukan Gea sebelumnya
"Dihh, kirian gue udah gak nafsu gara-gara berantem? Ternyata masih mau?" tanya heran gadis itu, sambil tertawa kecil setelahnya
"Makanan tuh nomer satu, Ge─ bodo amat dunia mau runtuh juga, yang penting perut gua kenyang" kata Haechan, disela-sela kegiatan menyetirnya
"Ampun deh chan... eh tapi, kalo lo mau ayo aja, ada waktunya gak? Jangan-jangan gak boleh balik lewat dari maghrib nih?" tuduh Gea, sedang menghangatkan suasana
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018