[Raul PoV]
Beberapa hari kemudian, hari libur telah berakhir, para murid akademi semuanya sudah kembali ke asrama masing-masing. Setelah ujian berakhir, peringkatku naik menjadi 4 terbaik di tahun ajaran kedua dan peringkat 25 diantara seluruh murid akademi.
Terdapat beberapa murid berbakat juga yang ada di tahun ajaran ketiga. Mereka saat ini masih menjalani praktek kerja lapangan di berbagai wilayah Kekaisaran dan hanya akan kembali beberapa hari sebelum Turnamen akhir tahun dimulai.
"Apakah kalian tahu apa itu Unreality Field?" tanya Instruktur Torun yang saat ini sedang mengajar siswa kelas unggulan.
Valeria kemudian mengangkat tangannya lalu menjawab. "Unreality Field adalah sebuah manifestasi mekanisme pertahanan dari evolusi mana seseorang."
Jawaban Valeria tidak salah tetapi masih kurang lengkap karena alasan seseorang dapat menggunakan Unreality Field tidak sesimpel itu.
Seseorang harus sering menerima serangan sihir orang lain agar mana yang ia miliki dapat berevolusi. Akan tetapi, masuknya mana asing ke dalam tubuhmu adalah sesuatu yang buruk jika kau tidak mengetahui cara menyeimbangkannya.
Mana asing yang masuk ke tubuhmu akan mengacaukan mana yang kau miliki. Itu sebabnya seseorang akan sulit mengaktifkan sihir mereka ketika terkena sebuah serangan sihir dengan konsentrasi mana yang besar.
"Kau benar Valeria, tetapi apakah kau tahu bagaimana hal itu bisa terjadi?" tanya kembali Instruktur Torun. Kali ini, Valeria tidak bisa menjawabnya.
"Lebih baik kuperlihatkan kepada kalian secara langsung," kata Instruktur yang maju ke tengah arena duel. "Valeria, kemarilah dan coba tembakan sihir tingkat ketiga padaku."
Valeria kemudian berdiri lalu berjalan ke tengah arena. Jaraknya dengan instruktur sekitar 30 meter. Dia kemudian merentangkan tangan lalu muncul lingkaran sihir di depan telapak tangannya.
Sebuah laser berwarna hijau kemudian keluar melesat ke arah instruktur, ledakan tercipta saat sihir itu menghantam tubuhnya. Akan tetapi, saat kepulan asap sudah menghilang, terlihat tubuh instruktur yang baik-baik saja tanpa satupun luka.
"Huh? Bagaimana Instruktur baik-baik saja setelah terkena sihir kuat Valeria!?"
"Lalu, bagaimana caranya kita mengalahkan pengguna Unreality Field ini!?"
Para murid yang melihatnya merasa takjub, sepertinya mereka berpikir jika dapat menguasai teknik ini maka mereka tidak akan terkalahkan.
"Teknik ini hanya dapat digunakan jika tubuhmu tidak bergerak, hanya orang yang sudah ahli menggunakannya saja yang dapat menggunakan teknik ini sambil bertarung," ungkap Instruktur menjelaskan teknik ini.
Akan tetapi, itu tidak sepenuhnya benar. Kekurangan yang sangat jelas pada teknik ini adalah saat menggunakannya, orang itu tidak akan dapat menggunakan sihir lain. Yang mana teknik ini hanya cocok digunakan oleh seorang petarung atau Ksatria.
"Ini bukanlah mekanisme pertahanan Absolute," sambung Instruktur. "Sihir tingkat keempat dan di atasnya mampu menembus Unreality Field."
Sekali lagi, itu tidak sepenuhnya benar. Unreality Field akan lebih sulit digunakan jika penggunanya sedang bertarung atau bergerak. Itu karena fokus mereka akan terbagi, membuat pertahanan Unreality Field tidak terlalu solid. Dalam kondisi ini, sihir tingkat tiga juga mampu menembusnya.
"Baiklah, pada kelulusan nanti kalian harus bisa menguasai teknik ini terutama untuk murid Ksatria," kata Instruktur Torun. "Untuk itu, berlatihlah untuk menguasai teknik ini, tetapi jangan terlalu berlebihan karena mana asing di dalam tubuhmu itu bukanlah sesuatu yang baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasyGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...