Side Story : Putri dan Pangeran Terbuang

1.1K 158 5
                                    

Kota Tarakat—Sebuah Kota yang dulunya termasuk wilayah dari Negeri Kuwalid kini berada di bawah kontrol Kekaisaran 18 tahun yang lalu setelah berakhirnya perang saudara di negeri itu.

Seluruh dinasti El-Arami yang menjadi penguasa saat itu dieksekusi. Akan tetapi, mereka tidak mengetahui bahwa salah satu istri Sultan saat itu dapat meloloskan diri keluar negeri setelah dinyatakan meninggal sebelum perang puncak.

Istri Sang Sultan itu adalah ibuku—Raheema.

Saat itu aku berumur tiga tahun dan adikku Umaya baru saja lahir. Masih balita dan tidak mengerti apapun, aku ikut ibu ke Kota ini untuk menghindar dari pencarian para unit intelijen Negeri Kuwalid. Jika mereka tahu masih ada sisa-sisa dari Dinasti El-Arami yang masih hidup, maka kita pasti akan diburu sampai ujung dunia oleh mereka.

Saat umurku 8 tahun, ibu meninggal meninggalkan kami seorang diri. Dua orang anak kecil yatim-piatu di sebuah kota yang penuh akan orang dengan niat tidak baik. Kami tidak beruntung jatuh ke tangan sebuah sindikat di Kota ini.

Kami tidak punya pilihan, kami harus bertahan hidup dan mereka bersedia merawat kami jika mau bekerja untuk mereka.

Kami awalnya hanya dipekerjakan menjadi pemulung di pembuangan sampah tidak jauh dari kota. Akan tetapi, saat umurku menginjak 12, mereka menempatkanku di sebuah rumah bordil yang dipenuhi oleh para pria hidung belang.

Itu adalah pengalaman terburuk dalam hidupku.

Dipaksa harus melayani para pria yang usianya dua, tiga, sampai empat kali lipat dari usiaku bagaikan hidup di neraka yang selalu diceritakan oleh Ibu jika aku melanggar perintah Dewi Diana.

Tapi apakah memang Sang Dewi penyayang itu ada di dunia ini? Mengapa dia tidak menolong kami saat hambanya berada dalam kesulitan dan penderitaan? Seiring berjalannya waktu, aku sudah melupakan ajaran Kuil yang Ibu ajarkan padaku.

Sembilan tahun sudah aku bekerja di sini, di tempat para pria mempermainkan wanita sesuka hati mereka.

"Woahh! Aliya sudah datang!"

"Penari dan Penghibur nomor satu di tempat ini!"

"Penari dan Penghibur nomor satu di tempat ini!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Note : Aliya El-Arami


Saat ini aku sedang bekerja sebagai penari tempat ini. Namun pada malam hari, aku hanya seorang wanita malam yang bertugas untuk melayani nafsu para pria yang datang menyewaku.

Naik ke atas panggung, alunan musik mulai memenuhi tempat ini. Aku mulai meliuk-liukan tubuhku, bergoyang menunjukan setiap lekukan tubuhku yang indah pada mereka.

Para pria mulai terdiam, mereka memandangiku dengan tatapan mesum menjijikan layaknya binatang. Akan tetapi, aku sudah terbiasa dengan hal ini.

Mengapa aku harus menjalani kehidupan seperti ini?

Aku pernah sesekali membaca sebuah buku tentang kisah cinta seorang putri yang diselamatkan oleh seorang pangeran. Membacanya sungguh membuatku ingin tertawa.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang