Arc 4 Chapter 46 : Pengepungan Kota Tusculum

465 81 7
                                    

[Siena PoV]

Satu bulan berlalu dengan cepat, tidak ada perkembangan yang signifikan dalam kurun waktu itu. Ini karena Kekaisaran juga memanfaatkan waktu ini untuk memulihkan kekuatan mereka kembali setelah banyaknya pasukan mereka yang mati dalam peperangan.

Akan tetapi, kami tahu kondisi ini tidak akan berlangsung selamanya.

"Cepat! Keberangkatan kedelapan akan dimulai sebentar lagi! Harap yang belum memasuki dermaga segera kemari dan naik kapal kalian masing-masing!"

Seseorang berteriak di atas sebuah tiang, memberitahukan para warga yang hendak mengevakuasikan diri agar segera siap berangkat menuju ibukota negara.

Proses evakuasi sudah dimulai sejak sepuluh hari yang lalu. Sore ini adalah penjemputan terakhir bagi para warga yang ingin meninggalkan Kota Tusculum. Sekitar 160.000 warga sudah dievakuasikan ke berbagai wilayah yang tidak terdampak perang di negeri kami.

Kami harus melakukan ini walaupun sebagian dari mereka menolak meninggalkan kampung halamannya.

"Papa! Jangan terlalu lama menyusul kami di ibukota, mengerti? Jika tidak ada Papa, hanya aku yang menemani ibu seorang diri yang sedang sakit!"

Terlihat seorang anak perempuan berdiri di hadapan seorang Ksatria yang sedang berlutut untuk menyesuaikan tingginya dengan si anak.

"Tentu saja Amore, aku pasti akan segera kembali pada kalian setelah menghajar orang-orang jahat itu."

Sang Ayah terlihat tersenyum, dia pastinya tidak ingin Putrinya itu khawatir karena menunjukan ekspresi yang serius.

Mereka kemudian berpelukan dan saling mengucapkan salam perpisahan. Sang Ayah lalu melepaskan dekapannya pada Putrinya itu, membiarkannya menaiki kapal yang hendak berangkat tidak lama lagi.

Di sekitar area dermaga pemandangan yang serupa juga terlihat. Banyak dari mereka yang membuat sebuah janji, memberi jimat keberuntungan ataupun sebuah perasaan yang disimpan sejak lama kepada orang yang dicinta.

Setelah semuanya naik, kapal mulai berlayar meninggalkan area dermaga. Terlihat para warga masih melambai-lambaikan tangan mereka pada para prajurit yang tinggal untuk mempertahankan kota.

"Kalahkan mereka!"

"Beritahu para anjing Kekaisaran itu kekuatan dari Bangsa Venetian!"

Para prajurit kemudian membalas ucapan para warga dengan kepercayaan diri yang tinggi agar membuat keluarga mereka dapat meninggalkan kota ini dengan hati yang tidak terlalu buruk.

"Tentu saja! Kami tidak akan membiarkan para penjajah itu menyentuh kalian!"

"Kami akan menghancurkan mereka jika berani menginjak ke kota ini!"

Setelah kapal-kapal yang membawa warga sudah cukup jauh dari pelabuhan kota, para prajurit mulai kembali ke barak masing-masing karena hari sudah menjelang malam.

Aku tidak langsung kembali ke tempatku tinggal di kota ini dan harus menghadiri rapat di Gedung Balai kota.

Sesampainya di ruangan rapat, terlihat perwakilan dari dua negeri yang lain telah hadir.

"Maaf membuat kalian menunggu tuan-tuan, mari kita bahas mengenai perkembangan peperangan untuk hari ini," ucapku kepada Marshal Auros dan Jendral Melisandru.

"Unit Reconnaissance kita baru saja kembali dari misi pengintaian di sekitar Kota Benteng Regium—Basis operasi pasukan Kekaisaran di wilayah ini," ungkap Jendral Melisandru. "Mereka melaporkan bahwa Kekaisaran baru saja menerima 80.000 pasukan tambahan hari ini dari pusat."

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang