Arc 3 Chapter 2 : Tantangan Brian

732 123 6
                                    

[Brian PoV]

Hari terus berlalu, kami semakin dekat ke jadwal kegiatan praktek kerja lapangan.

Di depanku saat ini, terdapat murid-murid tahun ajaran pertama yang baru saja menjadi anggota klub Swordsmaster. Sekarang adalah jadwal untuk memberi mereka beberapa pengetahuan tentang teknik berpedang setelah mereka melakukan kegiatan pembelajaran dengan Instruktur.

"Tiga dari kalian, cobalah untuk menyerangku secara bersamaan." Instruksiku pada mereka.

Tiga anggota baru kemudian maju membawa pedang kayu mereka.

Dilihat dari kuda-kudanya, mereka semua masihlah belum berpengalaman sama sekali. Footwork salah, posisi bahu tidak sempurna dan pernapasan tidak fokus.

"Bersiaplah, Senior!"

Mereka bertiga mulai menyerangku.

Semua serangan mereka sangat lambat, aku dapat dengan mudah menghindar. Selain itu, kerja sama tim mereka sangat buruk, melakukan serangan sesuka hati tanpa tujuan yang jelas.

- Bam!

Aku memukul tangan mereka bertiga dengan pedang kayuku. Terlihat mereka meringis kesakitan sambil memegangi masing-masing tangan mereka.

Aku mengistirahatkan pedang kayu yang kupegang di bahuku lalu berkata, "teruslah berlatih, terutama langkah kaki atau Footwork kalian."

"Siappp!"

Mereka semua merespon kata-kataku dengan penuh semangat.

"Senior Senior Brian keren sekali bukan?"

"Tidak hanya kuat, dia juga tampan!"

Aku mendengar pujian-pujian dari para wanita yang ada di sini. Sepertinya, menjadi Ketua sebuah klub tidak buruk juga.

Setelah selesai melatih di Klub Swordsmaster aku kembali ke asrama reguler pria.

Sesampainya di sana, aku melihat para murid tahun ajaran ketiga sedang berkumpul di ruang tengah, terlihat beberapa sedang membaca sebuah kertas yang ada di tangan mereka.

"Hey, apa yang sedang mereka lakukan?" tanyaku kepada salah satu murid yang ada di sini.

"Surat Keputusan mengenai PKL para murid tahun ajaran ketiga sudah keluar," jawabnya padaku. "Kau bisa mencari milikmu di meja itu, Brian."

Terdapat sebuah meja besar di ruangan ini. Dia atas meja itu, terlihat sebuah tumpukan kertas.

Aku kemudian berjalan menghampiri meja itu lalu mencari Surat Keputusan milikku. Kuharap, aku satu kelompok dengan Ariel pada kegiatan kali ini. Jika tidak, maka aku tidak akan bertemu dengannya selama beberapa bulan!

Setelah beberapa menit mencari, aku akhirnya menemukan Surat Keputusan milikku.

Di sini tertulis bahwa aku akan menjadi pemimpin kelompok murid yang ditempatkan di benteng Alcantara-Salah satu markas Inquisitor Kuil Dewi Diana yang berada di Duchy Grenaut.

"Kira-kira, apa Ariel akan ditempatkan di lokasi yang sama denganku?" gumamku penuh harap. "Aku harus menemuinya sekarang."

Keluar dari asrama pria, aku bergegas menuju asrama wanita.

Hari telah memasuki waktu sore, terlihat para murid akademi sedang berjalan-jalan, bersantai di taman maupun berlatih di tempat terbuka. Aku tidak menyangka sudah tinggal di tempat ini selama dua tahun.

Aku masih ingat saat pertama kali dengan Master Erina saat itu di sebuah arena bertarung jalanan. Dia melihat bakat yang kupunya lalu memasukanku ke akademi ini dengan rekomendasinya sebagai guru.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang