Arc 1 Chapter 9 : Maafkan Aku

2.2K 296 15
                                    

[PoV Elena]

Pertarungan telah berakhir...

Brian terlihat berjalan keluar arena dibantu oleh Ariel. Aku sangat terkejut melihat Brian membangkitkan kekuatan itu. Tidak salah lagi, Mark yang ada di tangan kirinya itu adalah Codex Pendragon.

Pendragon adalah seorang Ksatria legendaris di masa lalu. Ketika saudaranya Aragon mulai membangun sebuah negeri, Ksatria Pendragon-lah yang bertugas untuk melindungi negeri tersebut. Dia adalah Ksatria terkuat yang ada dalam sejarah Kekaisaran.

Suatu hari, Ras Iblis memulai Invasi pertamanya ke dunia ini. Pendragon mengorbankan nyawanya untuk membunuh Raja Iblis yang menyerang. Saat ini, Pedangnya Excalibur masih tersimpan dan hanya digunakan oleh Sang Terpilih yang hanya akan muncul 100 tahun sekali untuk melindungi negeri ini dari bencana besar.

Aku berjalan menuruni arena dan menghampiri Pria berambut hitam yang masih tergeletak tak sadarkan diri bersandar ke dinding arena.

Raul de Garcia... Tidak salah lagi, dia berniat kalah dalam pertarungan ini. Jika tidak, saat pertarungan tadi ia dapat kapan saja untuk mengalahkan Brian.

Apakah Raul sudah mengetahui dari awal bahwa Brian memiliki Codex Pendragon?

Sebenarnya, apa yang kau rencanakan, Raul? Mengapa kau mendukungku untuk menjadi kandidat Kaisar selanjutnya?

Aku menatap wajah Raul yang tertidur dengan lelap. Entah mengapa, aku tersenyum melihatnya dalam kondisi seperti ini?

"Well... Kau terlihat cukup tampan jika tidak banyak tingkah, kau tahu."

Aku mengangkat tubuhnya lalu membawa Raul menuju ruang kesehatan.

***

Malam harinya di Ruangan Headmaster Akademi Grunbelt...

Terlihat seorang pria tua berjanggut tebal yang sedang duduk membaca secarik kertas. Di depannya, terdapat seorang Pria berbadan besar sedang duduk untuk melaporkan sesuatu padanya.

"Ada keperluan apa kau datang kemari, Instruktur Torun?" tanya pria tua itu tanpa mengalihkan perhatiannya pada secarik kertas itu.

"Headmaster William, Aku sudah menemukan Sang Terpilih," jawab Torun langsung menyuarakan kepentingannya kemari.

Mendengar jawaban Torun membuat Headmaster William menghentikan aktivitasnya lalu menatap wajah Torun.

"Apa kau yakin bahwa Sang Pahlawan telah muncul kembali?" tanya Headmaster William untuk memastikan.

"Benar sekali, Headmaster. Aku melihat Mark dari Ksatria legendaris—Pendragon muncul di tangan kirinya."

Headmaster William kemudian berdiri dari kursinya, ia berjalan menuju jendela ruangan lalu melihat keluar ke atas langit. Terlihat bulan purnama yang indah menyinari gelapnya malam.

"Sang Pahlawan telah terpilih... Ini menandakan sebuah bencana besar akan menimpa umat manusia tidak akan lama lagi," gumam William sedikit khawatir akan masa depan.

"Torun, sementara kau rahasiakan informasi ini agar tidak menyebar," perintah William. Dia khawatir, jika informasi ini menyebar maka pihak musuh akan mulai mencari Brian dan membunuhnya sebelum dia dapat menguasai kekuatannya.

"Sesuai perintah Anda, Headmaster."

"Kau dan Erina akan menjadi penjaga dan mengajarinya untuk mengendalikan kekuatannya itu."

***

Dunia Iblis, tempat dimana para Iblis dan makhluk mengerikan lainnya tinggal.

"Aku dapat merasakannya, Regulus," kata seorang Iblis yang sedang duduk di sebuah singgasana. "Sang Pahlawan telah kembali ke dunia itu."

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang