[Scarlett PoV]
Dia ... Sedikit berbeda dari apa yang kudengar. Geralt—Adikku bilang, dia adalah pria brengsek dan memberiku saran untuk tidak mendekatinya. Memang benar, saat memasuki tahun ajaran kedua semester awal, sikap pria itu sangat menganggu sekali.
Kalau tidak salah, semenjak anak baru itu—Brian mendekati Ariel yang awalnya cukup dekat dengan Pria itu.
"Piers, bagaimana hasil dari pengintaianmu kemarin?" tanya Pria itu pada salah satu anggota tim.
"Well... Terdapat sebuah kelompok besar yang tergabung dari 10 tim, mereka menguasai wilayah utara pulau ini," jawab Pria yang bernama Piers. "Kapten, mengapa kita tidak membuat aliansi juga dengan tim lain untuk meningkatkan kapasitas tempur kita?"
Pria yang bernama Piers benar, mengapa dia tidak bekerja sama dengan tim lain agar lebih aman dari serangan tim yang lebih besar.
"Aku telah mempertimbangkannya, tetapi kupikir bergabung dengan tim lain hanya memberikan dampak negatif yang lebih besar daripada dampak positif kepada tim kita," kata Pria itu menjelaskan mengenai masalah beraliansi dengan tim lain.
"Yang pertama, akan lebih sulit bergerak dengan banyaknya orang," kata Pria itu sambil mengangkat satu jari telunjuk. "Yang kedua, sangat sulit mengatur dan melakukan koordinasi ketika melakukan pertarungan nanti jika kedua belah pihak memiliki rantai komando yang berbeda."
Kurasa dia ada benarnya, membuat keputusan akan memakan waktu lama jika kami harus selalu meminta pendapat dari tim lain. Untuk saat ini, tidak ada yang salah mengenai keputusan yang diambil oleh pria itu.
"Dan yang terakhir," Dia kemudian tersenyum ketika mengangkat tiga jari yang ada di tangannya. "Aku tidak mau membagi hasil usahaku dengan tim lain."
Mendengar penjelasannya, Pria yang bernama Piers kemudian mengangguk-angguk seperti memahami sesuatu.
"Lalu, apa rencana kita selanjutnya, Kapten?"
"Untuk saat ini, kita tidak akan bertarung dengan tim lain untuk melihat perkembangan yang ada," jawab Pria itu. "Piers, kau cobalah cari informasi lainnya mengenai kelompok-kelompok yang harus kita waspadai."
Pria yang bernama Piers itu mengangguk. "Baik, Kapten."
Pria itu kemudian melirik ke arahku, sepertinya dia akan memberiku sebuah perintah.
"Scarlett, kau jagalah basecamp kita sampai kami kembali. Aku akan mencari pergi ke sisi barat pulau ini untuk mencari Kristal berwarna merah."
Aku hanya mengangguk merespon perintahnya.
Mereka berdua kemudian pergi meninggalkanku sendiri di sini.
Aku kemudian bersandar pada sebuah pohon melihat langit biru yang cerah.
Ini baru hari kedua, masih tersisa lima hari lagi sebelum ujian ini usai. Bagaimana keadaan Geralt ya? Kurasa dia akan baik-baik saja. Dia selalu ingin melawan Brian untuk membalas kekalahannya dalam duel beberapa waktu yang lalu.
Ketika dia mendengar Brian mengalahkan Monster beruang yang membunuh seorang murid, dia termotivasi untuk menjadi lebih kuat dan mengalahkan Brian pada ujian bertahan hidup ini.
Berbicara mengenai Duel, Brian juga mengalahkan Pria itu dalam Duel yang berlangsung bulan lalu.
Aku melihat pertarungan mereka berdua ada yang janggal. Sebelumnya, pria itu dapat mendominasi Brian dengan sangat mudah. Dia dapat membaca serangannya dan melakukan serangan balik dengan sangat efektif.
Pertarungan dengan kelompok lain kemarin juga memperlihatkan teknik dan pembawaan bertarung yang hebat dari pria itu.
Lalu, mengapa dia tiba-tiba kalah dari Brian hanya dengan satu kali serangan? Aku tidak tahu, kurasa dia punya alasan tertentu sengaja kalah dari Brian waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasíaGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...