Arc 4 Chapter 13 : Jalur Stretto

471 79 11
                                    

[??? PoV]

Sudah lima tahun aku berada di unit Intelijen Republik Venetia dan ini merupakan konflik dengan skala besar pertama dalam karirku menjadi salah satu mata-mata negeriku ini.

Di dalam Unit Intelijen, terdapat Sub-unit yang memiliki peran berbeda-beda dalam kegiatan intelijen yaitu Instigator, Saboteur dan Scouter.

Instigator merupakan Sub-unit Intelijen yang bertugas untuk menyusun Plot untuk menghancurkan stabilitas keamanan di wilayah target operasi atau menghasut pihak lain agar mereka berkhianat terhadap kelompok mereka sendiri.

Saboteur merupakan Sub-unit Intelijen yang ditugaskan melakukan tugas-tugas lapangan yang berbahaya seperti Infiltrasi, pembunuhan dan operasi-operasi lapangan lainnya. Semua anggota Sub-unit ini wajib dibekali kemampuan bela diri yang tinggi agar mampu menyelesaikan misi dengan baik.

Yang terakhir adalah Scouter yang merupakan Sub-unit Intelijen dimana aku berada. Sub-unit ini ditugaskan untuk melakukan pemantauan tempat maupun target operasi untuk mengumpulkan informasi Intelijen.

Tahun lalu, aku ditempatkan di Unit Intelejen untuk wilayah Kekaisaran Aragon. Operasi pertama kami saat itu untuk mencuri Armor dari Pahlawan Legendaris Kekaisaran gagal total dan banyak dari kami semua yang tertangkap oleh pihak keamanan Kekaisaran.

Setelah kejadian itu, pemerintah pusat mengirim Nona Siena untuk menggantikan Kapten Niccolo sebagai pemimpin Unit Intelijen yang beroperasi di wilayah Kekaisaran.

Walaupun masih muda dan sekarang masih berusia 21 tahun, Nona Siena sering kali dipercaya untuk ditugaskan untuk memimpin unit-unit penting seperti ini. Dia adalah masa depan Bangsa Venetian. Aku yakin, ketika dia memegang penuh kepemimpinan negeri ini suatu saat nanti, Bangsa kami pasti akan lebih dihormati dan ditakuti di benua ini walaupun Bangsa Venetian terkenal sebagai Bangsa Non - Sorcerer.

Saat ini, aku sedang menuju ke wilayah Kota Benteng Luceria. Di sana, pasukan utama dari Kerajaan Draconia sedang menunggu kedatanganku dan pria yang bersamaku.

Namanya adalah Adrian Ionescu—Salah satu ajudan Jendral Melisandru yang memimpin Pasukan Utama Kerajaan Draconia.

Setelah Adrien mendengar detail rencana dari Nona Siena, aku kemudian ditugaskan untuk pergi bersamanya kembali menuju Kota Benteng Luceria.

Kami berdua kemudian berlayar selama empat hari menuju ke Kota Avelino yang berada di wilayah timur Teluk Cosentia. Setelah sampai di sana, kami berkuda melewati Desa Ostia dan sungai Apulia selama dua hari sebelum sampai di tempat tujuan kami.

Terlihat di sisi luar dinding selatan pasukan utama Kerajaan Draconia mendirikan tenda-tenda mereka. Sepertinya, mereka sudah siap untuk menyerang wilayah Kekaisaran dan hanya menunggu detail rencana yang akan disampaikan oleh Adrien.

"Ayo kita bergegas," ujar Adrien.

Aku mengangguk, kami berdua kemudian mengendarai kuda kami mendekat ke tenda pasukan utama Kerajaan Draconia.

Setibanya di sana, Aku dan Adrien langsung menuju ke tempat Jendral Melisandru berada. Dia sedang melakukan rapat di sebuah tenda besar bersama beberapa pejabat tinggi militer Kerajaan Draconia yang lain.

"Apakah rapat masih berlangsung?" tanya Adrien pada prajurit yang menjaga tenda.

"Benar sekali, Tuan Adrien. Aku diberi pesan oleh Jendral Melisandru agar membiarkan Anda masuk jika telah sampai di sini," kata Prajurit Penjaga itu yang membukakan tenda.

"Baiklah. Tuan Alesio, mari ikut bersamaku," kata Tuan Adrien yang masuk ke dalam tenda.

Aku mengikutinya dari belakang, terlihat di dalam tenda seorang ajudan sedang menjelaskan sebuah peta yang tertempel pada sebuah papan.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang