Arc 3 Chapter 17 : Fettucine Alfredo

642 118 2
                                    

[Brian PoV]

Beberapa hari setelah peristiwa penyerangan itu, aku masih terus berlatih dengan keras untuk menjadi lebih kuat, lebih kuat dari siapapun untuk membalaskan kematian Inquisitor Marcus.

Aku tidak terima dia mati dengan cara seperti itu!

Dia sudah memenangkan pertarungan, namun musuh selalu saja berbuat kotor dan licik dengan menyerangnya dari belakang.

Mengapa para penjahat selalu memiliki satu sifat yang sama yaitu licik, kotor, dan pengecut?

Mengapa orang yang berani selalu mati terlebih dahulu dan orang pengecut yang selalu bertahan dan selamat. Aku tidak menerima hal ini!

"Aaaghhhh!"

Aku berteriak sekencang-kencangnya sambil menebaskan pedang kayuku ini.

Hembusan angin yang kutimbulkan dari tebasanku menghantam boneka jerami yang ada di tempat latihan ini.

Aku harus menjadi lebih kuat!

Namun, di saat aku hendak kembali melatih tebasanku, terdengar sebuah langkah kaki yang sedang mendekat.

Aku berbalik lalu melihat seorang wanita berambut hitam sedang menghampiriku.

Dia adalah Inquisitor Elvira.

"Brian, sudahi latihanmu dan ikutlah denganku jalan-jalan di kota," ajakknya padaku.

"Aku sedang tidak mood, Inquisitor. Aku masih harus terus berlatih untuk menjadi lebih kuat."

Mendengar kata-kataku, Inquisitor hanya tersenyum lalu berjalan semakin mendekat.

"Sudah turuti saja perintahku ini, nanti aku akan mentraktirmu daging bakar favoritmu itu," ucap Inquisitor seraya mengacak-acak rambutku dengan tangannya.

"Baiklah, baiklah! Hentikan memainkan rambutku, Inquisitor," protesku dengan kesal. "Tunggu aku di luar benteng, aku harus membersihkan semua keringat ini terlebih dahulu."

Aku pergi menuju ruang mandi bersama yang ada di benteng ini. Hanya para pria yang menggunakan kamar mandi bersama. Aku terus merenung sambil membasahi tubuhku dengan air segar yang mendinginkan isi kepalaku.

Bagaimana caranya aku menjadi lebih kuat?

Incursio, Infinity Mana dan Justice Spirit merupakan tiga kemampuan Profound Codex yang kumiliki. Aku harus mengembangkannya ke level kedua agar bisa menjadi lebih kuat.

Master Pendragon bilang, jika seseorang sudah dapat mengembangkan semua kemampuan Profound Codex yang mereka miliki hingga ke level ketiga, maka orang itu bisa membuka sebuah Awakening dari Codex yang ia miliki.

Master mengatakan, hanya orang-orang tertentu saja yang dapat membuka tahap Awakening yang mereka miliki.

Tercatat hanya enam orang saja yang mampu membuka ini di Kekaisaran Aragon. Sebagian mereka adalah kepala keluarga dari bangsawan besar yang ada di negeri ini.

Aku harus mencapai tahap Awakening jika ingin menjadi sangat kuat ...

Akan tetapi, aku mendengar rumor bahwa rata-rata bangsawan besar sekalipun mencapai tahap ini di usia 30an. Aku tidak tahu kapan aku akan mencapai tahap ini. Yang pastinya akan butuh kerja keras dan kedisiplinan untuk meraihnya.

Setelah selesai membersihkan diri, aku keluar dari benteng ini lalu bertemu dengan Inquisitor Elvira yang saat ini mengenakan pakaian biasa.

"Oh, kau cukup berbeda dengan pakaian kasualmu itu, Brian," kata Inquisitor yang memujiku.

"Kau juga sama, Inquisitor. Kau terlihat lebih anggun dan mempesona ketimbang saat memakai sebuah zirah," balasku memujinya.

Kami kemudian memberhentikan sebuah kereta kuda yang berlalu lalang dan memintanya membawa kami ke Kota Grenaut yang letaknya hanya 10 km dari benteng Alcantara.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang