Arc 1 Chapter 45 : Hari Terakhir

1.1K 159 5
                                    

[Valeria PoV]

Malam hari ini bulannya indah sekali ...

Mungkin ini karena aku selalu berada di Ibukota yang ramai hingga tak menyadarinya. Di sini sangat sepi, hanya ada suara hembusan angin dan heningnya malam yang menemaniku mandi.

Aaahh ...

Sudah lama sekali aku tidak merendam tubuh ...

Saat ini aku sedang berenang di danau tempat kami berada untuk membersihkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini aku sedang berenang di danau tempat kami berada untuk membersihkan diri. Raul sedang tertidur tidak jauh dari tempatku berada, kami melakukan shift jaga agar selalu siaga jika ada monster yang mendekat.

"Besok hari terakhir, kah?"

Setelah selesai melewati ujian ini, ujian tahap ketiga akan semakin menantang. Itu karena kami para peserta tidak akan mengenakan cincin artefak Limiter saat ujian berlangsung, membuat para peserta dapat tewas pada saat melaksanakan ujian.

Tahun lalu saja, terdapat sebelas orang peserta yang tidak dapat menyelesaikan ujian hidup-hidup. Akan tetapi, poin yang didapatkan jika kami berhasil lolos pada ujian tahap ketiga sangatlah banyak.

Bisa hampir dipastikan peserta yang gagal melanjutkan ke ujian tahap tiga tidak akan dapat memasuki Ordo Ksatria Calvatra maupun Menara sihir Castille.

Mengingat apa saja yang kulalui untuk bisa lolos sejauh ini, mau tidak mau aku cukup skeptis dalam menjalani ujian tahap ketiga nanti.

"Well ... Lebih baik aku fokus untuk hari terakhir besok dan memastikan untuk jadi yang pertama mencapai garis finish."

Setelah berendam dan membersihkan tubuh, aku lalu kembali mengenakan seragam akademi. Walaupun tanpa sabun dan sebuah shampo, tadi itu cukup lumayan dapat membersihkan diri setelah sekian lama.

Kembali menuju tempat peristirahatan kami, aku melihat Raul sedang duduk tertidur sambil bersandar pada sebuah pohon. Wajahnya saat ini sangat berbeda dibandingkan ketika dia sedang tidak terlelap.

Saat ini adalah waktunya untuk berganti shift jaga. Akan tetapi, aku ingin membiarkannya istirahat lebih lama. Itu karena dia hanya akan sedikit mendapatkan waktu istirahat karena jaga di bagian akhir.

Memandang tubuhnya, aku terkejut ternyata Raul menyembunyikan otot-ototnya dibalik tubuh yang terlihat biasa saja dari luar. Persentasi lemak yang ia miliki sepertinya sangat kecil.

Menatap wajahnya yang tertidur bagaikan pria yang polos, orang yang baru pertama kali melihatnya pasti tidak akan percaya orang ini bisa melawan ratusan peserta sekaligus pada ujian tahap pertama.

"...!"

Tiba-tiba matanya terbuka, membuatku terkejut dan kehilangan keseimbangan tubuhku. Akan tetapi, sebelum aku dapat menindih tubuh Raul, dia menahan kedua bahuku agar wajah kami tidak bertabrakan.

Wajah kami sangat dekat, aku dapat merasakan hembusan nafasnya yang menggelitik leher dan wajahku.

Kalau tidak salah, kami pernah mengalami posisi seperti ini setelah mengalahkan dua monster Cricket di hari sebelumnya. Saat itu tubuh kami menempel satu sama lain, aku bahkan untuk sesaat tertidur di atas tubuhnya setelah menjalani pertarungan yang sangat menggairahkan itu.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang